Jay as kating

8.1K 575 63
                                    


"Lo udah tau belom?" Ujar ryujin heboh di depanku.

"Apaan sih lo? Berisik"

Aku memutar malas mataku.

"Kak jay jadian sama umji"

Aku yang sudah tau mengenai berita itupun hanya diam dan kembali mengemas bukuku ke dalam tas.

Dia ryujin sahabatku. Dia lah yang paling update jika ada berita baru. Jadi tak salah lagi kalau dia akan sangat heboh jika ada berita terpanas.

"Gue udah tau, udah sono lo berisik"

Jika ditanya bagaimana perasaanku? Itu jelas sakit. Pupus sudah harapanku untuk dekat dengannya.

Jay, orang yang aku cintai semenjak pertama kali aku menginjakkan kakiku di sekolah ini. Dia kakak tingkatku, memiliki sifat dingin dan cenderung bodo amatan. Tapi kenapa bisa banyak yang menyukainya termasuk aku.

"Terus? Lo mau gimana?"

Aku mendongak untuk melihat ryujin.

"MUNDUR" ucapku menekan.

Tidak ada pilihan lain selain itu. Tidak mungkin juga aku mengambil pacar orang, benar-benar gila jika aku melakukan itu.

"Gue kasian liat lo"

"Mending gue dari pada lo, udah nyatain cinta ke haechan tapi haechannya gak mau"

Aku langsung berlari meninggalkan ryujin sebelum dia mengoceh.

"Gue balik dulu ya ada acara soalnya, lo gapapa balik sendiri?"

Aku tersenyum dan mengangguk menandakan bahwa tidak apa-apa.

"Sono lo pergi gue juga bisa sendiri"

Ryujin berjalan meninggalkanku. Aku masih di halaman sekolah dengan kegalauanku sampai tidak sadar kalau hpku tidak ada di dalam kantong seragamku.

Astaga bodoh! Sepertinya hpku tertinggal di kelas.

Aku berlari kecil kembali ke dalam kelasku untuk mengambil hpku. Sampai di sana aku tidak menemukan barang yang ku cari.

"Perasaan tadi hp gue di sini terus sekarang kemana?" Gumamku sambil melihat sekeliling kelas.

Aku memutuskan untuk mencari di tempat lain.
Baru saja ingin berbalik badan aku sudah di perlihatkan dada bidang seorang lelaki. Aku pun mendongak.

Ya tuhan, apa kau sedang mengujiku sekarang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya tuhan, apa kau sedang mengujiku sekarang?

"E-eh kak jay? Ada apa kak?"

Tanpa kata sedikitpun dia menyodorkan hpku yang tertinggal itu.

"Loh? Kok ada di kakak?" aku mengernyit heran.

"Tadi gue sempet lewat kelas lo, terus gue liat ada hp tergeletak di sana karna kelihatan familiar gue ambil aja, ternyata punya lo"

Tumben kalo ngomong panjang - batinku.

"Oh gitu, yaudah makasih ya kak" ucapku.

Aku mengambil hpku dari tangannya, aku pikir jay akan langsung pergi tapi rupanya dia masih belum beranjak dari tempatnya.

"Kenapa lo dari tadi ga natap muka gue?" ucap kak jay dengan wajah datarnya.

Bukannya kurang sopan berbicara tapi tidak menatap lawan bicaranya, hanya saja aku bisa-bisa menangis jika menatapnya, teringat kabar jika jay sudah memiliki kekasih aku makin tidak berani menatapnya.

Jay menghela nafasnya kasar.

"Gue ga pacaran sama umji" ujarnya.

"Ha?"

Mendadak aku terkejut dan langsung menatap matanya.

"Gue ga pacaran sama umji, awalnya emang gue nembak dia, tapi gue ditolak karna umji udah ada cowok" jelas jay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue ga pacaran sama umji, awalnya emang gue nembak dia, tapi gue ditolak karna umji udah ada cowok" jelas jay.

Ringan sekali mulutmu mengatakan seperti itu jay, ga tau aja aku udah pengen banget ngurung diri di kamar sambil nangis sejadi-jadinya.

"Gue juga udah tau kabar kalau lo suka sama gue.." ucap jay terjeda.

"Jujur, gue juga suka sama lo" dia menatapku yang sedang melongo bingung.

"Kalo kak jay suka sama aku kenapa tadi kak jay bilang nembak umji?" tanyaku penasaran.

"Sebelum gue nembak umji gue udah suka duluan ke lo" jawab jay serius.

"Gue pengen langsung ngomong ke lo kalo gue suka sama lo, tapi gue kurang yakin itu. Liat lo berkali-kali nolak cowo gue makin takut buat ngungkapin ke lo, mengamati lo dari jauh aja lebih dari cukup gue udah seneng"

Penjelasan jay sangat menguras pikiran untuk aku yang lemot ini.

"Terus kenapa kak jay nembak umji?"

"Gue juga ga tau kenapa" jawabannya berhasil membuatku kesal.

"Yaudah lah terserah kakak aja"

Aku ingin melangkah pergi tapi tanganku ditahan olehnya.

"Tunggu gue wisuda dan lo berhak menguasai hati gue" ujarnya dengan suara lembut.

Kak jay membunguk sedikit lalu mengusap kepalaku.

Kak jay membunguk sedikit lalu mengusap kepalaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay tersenyum manis.

"Tunggu bentar aja bisa kan?" tanya jay.

Aku hanya mengangguk menanggapi ucapannya.

"Nice, mau pulang kan? Bareng gue aja ya"

Aku pun mengangguk menyetujui ajakannya.

"Let's go"




Tolongg votment nya yeorobun

Kalo ga ada yang votment terpaksa aku delete😭😭
Maafin kalo masih belom ngefeel🙏
Maafin juga kalo ada typo🙏

Yiee mau votment nya dong:)

ENHYPEN AS | OT7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang