。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
Third POV
Bersenda gurau dengan keluarga itu adalah hal yang biasa. Tapi tidak bagi (y/n), tidak biasa baginya.
Kenapa bisa hal itu tidak biasa? Ya sudah pasti karena dia lah yang jadi bahan gurauan keluarganya, itu yang seringkali membuatnya kesal.
Hanya karena ekspresi wajah yang datar baginya —yang apabila dilihat orang lain akan mengira bahwa ia sedang manyun— itu akan membuatnya lagi-lagi menjadi bulan-bulanan anggota keluarganya.
"Kalo papa hidup di jaman kamu, papa gak mau sama kamu (y/n). Manyun terus sih." itulah kalimat yang terlontar dari bibir ayahnya yang mana membuat (y/n) kerap kali naik pitam dibuatnya.
"Oh jadi sekarang papa gak hidup gitu?" sindir si gadis.
"Bukan— aduh, bukan gitu, masa kamu gak ngerti sih maksud papa? Papa kamu pinter gini kok kamunya bloon?" pintar sekali ayahnya membolak-balik kalimat yang membuat (y/n) makin kesal.
"Papa pikir kalo aku sekarang hidup di jaman papa masih muda, aku bakalan suka sama papa? Enggak! Gantengan juga Om Jeno, aku maunya sama Om Jeno!"
Sang ayah hanya membenarkan kaca mata minus-plus miliknya dan tertawa kecil menatap si bungsu dari keluarga Lee.
Setelahnya lelaki berusia setengah abad itu membereskan buku yang ia baca, sepertinya ia akan segera masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat.
Ia melangkahkan tungkainya menuju tangga lantai atas tetapi sebelumnya ia berhenti dahulu di hadapan (y/n) yang kini tengah berpangku tangan sembari menonton tv.
"Sana ngaca dulu, benerin dulu mukanya biar gak manyun terus."
"Mama!" jerit (y/n) kesal sambil menghentakkan kakinya dalam posisi duduk.
Setelahnya ia hanya dapat menggeram sambil menatap kepergian ayahnya yang berjalan menuju tangga dengan tertatih-tatih karena menahan agar tawanya tak meledak.
Dengan alis yang menyatu, bibir yang mencebik, jangan lupakan jari telunjuknya yang mengayun seperti memberi peringatan, (y/n) pun bergumam, "Sumpah ya pa, papa itu berdosa banget sama aku."
✉️
Nanti malam keluarga besar (y/n) akan berkumpul di kediamannya, sekarang masih pukul 11 siang, masih ada waktu untuk istirahat sejenak sebelum sore nanti ia akan di gempur untuk menyiapkan menu makan malam keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
『Back To 1987 - Lee Haechan (NCT)』
Фанфик[Bahasa] ❝Berkelana bertahun-tahun tak jua menemukan hilal cinta, satu malam bersamamu membuatku tak lagi merasakan sekadar angan semu. Tak pandai merangkai kata cinta, (y/n) Lee, mau kah kau bersanding denganku?❞ - sang pujangga cinta. Started : No...