。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
Third POV
"Ayo balik."
(y/n) yang semula tengah merapikan perkakasnya untuk bertempur di ruang ujian, menolehkan kepalanya kepada sosok lelaki yang menunggunya di balik pintu.
"Bentar Chan, lagi beres-beres." setelah barang-barang kembali pada tas ransel miliknya, barulah ia berjalan menuju pintu kelas.
"Gimana ujiannya?"
"Susah, tapi gua berusaha sih jadi gua cukup yakin nilainya gak terlalu terjun bebas." Haechan yang mendengar celotehan (y/n) pun tersenyum manis lalu mengusap kepala gadis itu dengan pelan.
"Lu gimana?" tanya (y/n) balik.
"Gak gimana gimana."
"Ih, ujiannya gimana bambang!" omel (y/n), sedangkan Haechan sendiri menahan gemas dengan reaksi kesal (y/n) yang ditujukan padanya.
"Gua gak belajar" dengan santainya kalimat itu terlontar dari bibir Haechan, (y/n) yang aslinya juga memiliki kegemaran yang sama dengan Haechan— malas belajar— entah mengapa menjadi tambah kesal dengan perkataannya itu, karena otomatis nilai ujiannya pasti akan merosot."Gua bilangin papa lu." dengan geram sambil menunjuk wajah Haechan, gadis itupun berlalu dari hadapannya.
Haechan tertawa kecil melihat reaksi (y/n) lalu menghampiri gadis yang tengah berjalan cepat sambil memegangi tali ranselnya itu.
"Kok marah, kan nanti nilai gua yang jelek."
Sungguh pertanyaan konyol yang membuat (y/n) makin naik pitam, "Bego, Lee Haechan bego."
Di bawah terik matahari sambil menunggu angkot lewat, (y/n) mengumpati lelaki bermarga Lee itu.
"Disekolahin biar pinter malah jadi orang bego, gak mikirin gimana capeknya papa biayain lu sekolah? Percuma lu disekolahin mahal-mahal sama papa cuma buat melihara bangke."
Wow.
Haechan sampai speechless sendiri dibuatnya. Lelaki itu memandangi bagian samping wajah (y/n) yang dengan tenangnya menunggu angkot. Dan ntah dari mana datangnya, angin berhembus menerpa wajah (y/n) di tengah panasnya terik matahari, rambutnya terkibas ke belakang membuat aura kecantikannya bertambah berkali-kali lipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
『Back To 1987 - Lee Haechan (NCT)』
Fanfic[Bahasa] ❝Berkelana bertahun-tahun tak jua menemukan hilal cinta, satu malam bersamamu membuatku tak lagi merasakan sekadar angan semu. Tak pandai merangkai kata cinta, (y/n) Lee, mau kah kau bersanding denganku?❞ - sang pujangga cinta. Started : No...