。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
Third POV
Kalau saja saat ini adalah tahun 2021, mungkin (y/n) kini tengah memandangi laptop yang ada di depannya sambil mengotak-atik benda tersebut, berusaha menembus website pengumuman SBMPTN. Kalau saja.
Namun kenyataannya ia tengah duduk dengan tidak santai di rumahnya dengan tangan yang menggenggam sebuah koran.
Ya, koran.
Medianya untuk mengetahui apakah ia lulus tes ujian masuk perguruan tinggi negeri yang ia laksanakan beberapa waktu lalu.
Wajah yang gusar, alis yang menyatu, tangan yang berkeringat serta bergemetar, pertanda adanya kegugupan luar biasa yang ia alami saat ini. Detik-detik apakah ia lulus dan masuk ke universitas tujuannya.
Sraak!
Lembaran demi lembaran yang di buka dengan kasar, membuat beberapa pasang mata yang memperhatikan kegiatan (y/n) terkaget-kaget dengan hal itu. Raut keheranan itu juga muncul pada Jeno dan juga Haechan yang situasinya juga tengah menunggu (y/n) untuk melihat hasil tes mereka pula.
"Sabar-sabar, gemeteran banget ya?" ucap Haechan dengan kekehan khasnya itu sambil menahan tangan kanan si gadis.
"Diem mending."
Okay, sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk Haechan melakukan candaannya.
(y/n) menepis tangan lelaki itu yang berada di lengan kanannya, sambil tetap fokus membaca nama-nama siapa sajakah yang lolos sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeri di mana tempat ia mendaftar.
Halaman demi halaman ia buka, dilihatnya dengan teliti nama-nama yang terdapat pada jurusan yang mana ia mendaftar.
Pemerintah memberikan masing-masing siswa 2 pilihan entah itu jurusannya yang beda ataupun perguruan tingginya yang berbeda.
(y/n) sudah selesai mengecek halaman jurusan yang ia pilih, namun ia tak melihat sama sekali namanya masuk ke salah satunya. Gadis itu pun memutuskan untuk melihat kembali dari halaman awal di mana ia memilih jurusan.
"Kenapa (y/n)?" tanya Jeno penasaran saat melihat (y/n) membolak-balikkan halaman kertas dengan gusar.
"Nama gua gak ada Jen." (y/n) masih dengan raut paniknya meneliti satu persatu nama calon mahasiswa yang tertera pada kertas tersebut.
"Pelan-pelan carinya." sahut Renjun.
"Tadi udah pelan, tapi gak ketemu." (y/n) menggigit bibir bagian bawahnya tanpa sadar, gadis itu tampak sangat panik karena di dua jurusan yang mana ia pilih, tidak ada namanya tercantum, sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
『Back To 1987 - Lee Haechan (NCT)』
Fiksi Penggemar[Bahasa] ❝Berkelana bertahun-tahun tak jua menemukan hilal cinta, satu malam bersamamu membuatku tak lagi merasakan sekadar angan semu. Tak pandai merangkai kata cinta, (y/n) Lee, mau kah kau bersanding denganku?❞ - sang pujangga cinta. Started : No...