[02] Dimensi Waktu

1.4K 352 22
                                    


。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。









Third POV

Pukul 2 siang, yang seharusnya (y/n) sudah mempersiapkan menu makan malam untuk keluarga besarnya kini malah terjebak di ruang keluarga sebuah rumah yang fondasinya mirip sekali dengan rumah yang ia tinggali.

Tetapi suasananya berbanding 180° dengan kondisi rumah yang biasa ia tempati, rumah ini masih berlantaikan keramik coklat bertekstur matte, beda sekali dengan tempat tinggalnya terdahulu yang memakai vinyl lantai kayu.

Dia merasa asing dengan suasana ini.





"Jadi kamu ini siapa?" tanya lelaki berumur sekitar 45 tahun yang meneliti penampilan (y/n) dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"A–aku (y/n)."

"Kenapa bisa kamu ada di sini?"

"Aku gak tau." jawab (y/n) seadanya, ia menundukkan kepalanya sembari memainkan jari tangannya, berusaha menghilangkan rasa gugup.


"Masa gak tau? Kamu aja tiba-tiba ada di kamar anak saya." tanyanya lagi dengan wajah mengintimidasi.

(y/n) tetap diam, tak berkutik sama sekali. Ia bingung harus menjawab apa karena beberapa kali ditanya dengan pertanyaan yang sama.



"Nama saya Donghae, nama ayah kamu siapa? Biar saya antar kamu ke rumahmu."


"Nama papa saya Mar—"





"Mark pulang!" teriak seseorang dari balik pintu utama.

Semua atensi yang semula hanya ditujukan pada (y/n) pun kini beralih kepada seseorang yang baru saja tiba di halaman rumah. Yang mana membuat napas (y/n) hampir berhenti berdetak lagi dibuatnya.


(y/n) membulatkan matanya tak percaya. Ia berulang kali mengusap matanya untuk mengembalikan indera penglihatannya yang ia pikir kini telah rusak. Tetapi tak kunjung ada yang berubah.

"Siapa ini pa?" tanya lelaki yang baru tiba itu dan sepertinya terpaut usia tak terlalu jauh dari (y/n).


"Papa juga gak tau, dia tiba-tiba ada di kamarnya Jeno."

"Paling itu ceweknya Jeno yang di bawa ke kamar." sahut lelaki yang bernama Mark itu.

(y/n) yang sebelumnya masih dalam keterkejutannya itu pun melotot tak suka dengan lelaki yang sembarangan memfitnah dirinya.


"Enak aja! Lo kira gua cewek apaan mau-maunya asal masuk ke kamar cowok? Eh asal lo tau ya, gua tadi itu lagi di kamar gua sendiri dan tiba-tiba pusing, pas pusingnya ilang tau-tau udah ada di sini aja!" balas (y/n) murka.


『Back To 1987 - Lee Haechan (NCT)』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang