LDE || Lembar 8

9.1K 710 11
                                    

"Dunia akan terus berputar, dan hidupmu harus terus berjalan. Jangan menyesal, ayo ikhlaskan!"

••••

Hidup adalah sebuah pergerakan, semua elemen dalam kehidupan perlu sebuah bergerak. Contoh paling mudah adalah nyawa seseorang, manusia akan terus bernyawa saat jantungnya bergerak memompa darah. Sekali saja jantungnya menyerah maka kehidupan manusia itu berakhir disana. Seterjal apapun halangan yang menerjang pergerakan kita menuju puncak maka kita harus melawannya. Sekalipun melelahkan, berhenti bukanlah sebuah pilihan. Jika lelah, kita hanya perlu rehat sejenak. Mengistirahatkan kaki yang sudah lelah melangkah. Setelahnya kita harus lebih kuat, beban berat akan menanti kita kedepannya. Namun lagi-lagi menyerah bukanlah pilihan. Sebab kita harus ingat, kita adalah sel sperma terkuat yang berjuang untuk mendapat kehidupan.

Perputaran roda kehidupan Nafa mungkin sekarang memang sedang berada di bawah. Semua karir yang pernah di bangunnya hancur berantakan. Berita kehamilannya semakin menambah parah keterpurukannya. Semua orang kembali memberikan komentar spekulasi yang sama sekali tidak berdasar.

Berita pertunangan Destian juga ikut campur dalam menambah beban pikiran Nafa, sekalipun  wanita itu sudah mengikhlaskan pria yang pernah mengisi hatinya. Namun masih banyak mulut jahanam, yang mengomentari kehidupannya selayaknya Tuhan. Menyibukan diri dengan mengetikan komentar tak bernurani tentang kehidupan Nafa yang terlihat seperti janda muda merana.

"Kamu mungkin perlu liburan Fa," ucap Adam saat mereka baru saja meeting tentang projek terbaru Nafa.

"Aku lagi perlu banyak uang Mas. Mana sempat aku mikir liburan," ucap Nafa sambil menyandarkan kepalanya di bahu sofa.

"Royaltimu masih ngalir lancar ke rekening Fa, gak usah cosplay jadi gembel," cibir Adam.

Nafa hanya diam tak menimpali ucapan Adam. Wanita yang sebentar lagi menjadi ibu itu sedang menimbang-nimbang ide yang ada di kepalanya. Sesuatu yang sudah di pertimbangkan sejak lama.

"Mas, aku ada ide Novel baru." ucap Nafa bangkit dari duduknya.

Adam sempat terkejut melihat tingkah Nafa yang tiba-tiba saja bersemangat. Padahal jelas-jelas sejak keluar dari ruang meeting wanita itu menampakan wajah lesunya. Hormon kehamilan memang mengerikan.

"Mau buat cerita soal apa Fa?" tanya Adam menimpali.

Nafa menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Adam. Wanita itu berbisik tepat di telinga Adam.

"Perceraian," cicitnya.

"Kamu serius ?" tanya Adam tidak percaya.

"Serius banget Mas. Aku mau merubah presepsi orang-orang tentang Perceraian. Kalau mereka gak mau lagi baca buku aku yang tentang indahnya rumah tangga. Mereka harusnya ga bisa nolak buku tentang perceraian yang di tulis sama Janda," ucap Nafa dengan binar di matanya.

Adam tentu tidak bisa menolaknya. Apa lagi melihat semangat Nafa yang menggebu-gebu saat mengatakannya.

"Tulis apa yang ingin kamu tulis Fa. Aku bakal selalu di samping kamu buat suport kamu," ucap Adam sambil mengusap pelan puncak kepala Nafa.

Nafa yang tidak bisa menahan kebahagianya itupun berdiri sambil meloncat bahagia seperti anak kecil yang baru saja di belikan balon oleh orang tuanya.

La Douleur ExquiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang