Tiga tahun kemudian...
Waktu terus berlalu dan hari-hari terus berganti. Hidup adalah sebuah pilihan yang tak boleh disesalkan. Nafa sudah melalui lebih banyak pilihan, beberapa mungkin bukan pilihan yang tepat. Namun sebisa mungkin Nafa tidak ingin menyesali setiap pilihannya.
"Bunda hari ini jadi beli peralatan sekolah kan?" tanya Ivy yang tahun ini akan masuk TK.
"Kita ke kantor Om Adam dulu ya, Bunda ada kerjaan." ucap Nafa sembari membenarkan sabuk pengaman untuk putrinya.
"Ay ay Capten,"
Nafa melajukan mobilnya memasuki padatnya Kota Jogja, bertahun-tahun berlalu namun Jogja masih terasa bagi Nafa. Tidak ada lagi luka yang berjejeran di setiap jalan, waktu benar-benar menyembuhkan Nafa. Wanita itu sudah pulih dan sembuh dari semua patah hatinya.
Memilih menjadi single mom, tentu bukan hal yang bisa dikatakan mudah. Nafa harus berperan ganda menjadi Ibu sekaligus Ayah bagi anaknya.
Destian, pria itu masih bertanggung jawab. Namun karena bisnisnya semakin luas, membuat laki-laki lebih sering berada di luar kota. Hubungan keduanya terjalin baik sebagai orang tua dari Ivy, namun hubungan mereka hanya sebatas disana. Nafa menolak tawaran Destian untuk kembali.
Setelah banyak pertimbangan dan pemikiran yang panjang, Nafa sadar jika hatinya tidak lagi bergetar saat bersam Destian. Perasaan cinta yang dulu dia agungkan telah luruh bersama waktu yang dijalani Nafa.
Untuk sekarang Nafa lebih memilih merawat putri kecil dan juga karir menulisnya. Nafa bukannya tidak ingin kembali menjalin hubungan dengan seorang pria, namun nyatanya sampai saat ini belum ada pria yang benar-benar bisa memasuki hatinya.
Tapi Nafa yakin, entah kapanpun itu dia pasti akan kembalu jatuh dengan seseorang dan di waktu yang tepat.
•••••
Nafa mengikuti langkah putri kecilnya yang begitu bersemangat membeli peralatan sekolah, bahkan jika tangan Ivy cukup Nafa yakin gadisnya itu akan membeli semua barang yang ada disana.
"Sayang ini bukunya mau yang litle poni atau barbie?" tanya Nafa.
Nafa mengedarkan pandangannya saat tidak menerima jawaban dari putrinya. Putri kecil Nafa itu memang tidak bisa diam, bukan sekali dua kali Nafa kehilangan dia saat berbelanja bersama.
Nafa mematung di tempatnya saat melihat putri kecilnya sedang memegangi celana seorang pria, pria yang sudah hampir tiga tahun tak pernah berjumpa dengan Nafa.
"Daddy Arga, Daddy Arga." ucap Ivy sembari menarik celana Arga bersemangat.
"Ivy sayang, kamu disini sama siapa?" Arga mensejajarkan tingginya saat berbicara dengan Ivy.
"Sama Bunda," jawab Ivy.
"Bundanya mana?" tanya Arga yang tidak melihat keberadaan Nafa.
"Sayang lain kali jangan ngilang tiba-tiba, Bunda panik nyarinya." ucap Nafa akhirnya menghampiri keduanya.
"Tadi Ivy liat Daddy Arga, jadi Ivy kejar." jawab Ivy.
"Lain kali panggil Bunda dulu ya," ucap Nafa memberi nasehat pada putri kecilnya.
"Apa kabar Mbak?" tanya Arga menghilangkan suasana canggung yang tercipta di antara keduanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/245066754-288-k478160.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
La Douleur Exquise
Literatura FemininaBEBERAPA PART DI PRIVAT SILAHKAN FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU !!! Series Pertama dari L Series Memiliki keluarga yang harmonis adalah idaman semua orang. Wanita mana yang rela rumah tangganya bubar. Sekalipun Nafa tau pernikahannya hanya karena se...