Bukan hidup namanya jika tidak ada masalah, apapun yang bernyawa di dunia ini pasti mendapat jatah tersendiri untuk masalah hidupnya. Takaran pas untuk satu porsi kehidupan yang harus di bayar lunas bahkan jika perlu dengan air mata.
Nafa sudah banyak melalui asam garam dan pahit manisnya hidup ini. Perputaran roda kehidupan pernah membawanya ke puncak tertinggi juga ke jurang terdasar. Dia pernah bahagia yang sampai membuat tawanya tak pernah usai, namun dia juga pernah menangis sampai tangisnya mustahil reda.
Jatuh bangun, tertatih, tersungkur bahkan hampir sekarat sudah Nafa lalui. Bahkan dalam menjalani hidupnya, kadang banyak bekas luka yang tertinggal di hidup Nafa.
Semua hal yang sudah dilaluinya ternyata tidak pernah sia-sia. Sebab semua sakit dan luka di masalalunya adalah apa yang menguatkan dirinya sekarang.
Selama dua puluh sembilan tahun hidupnya Nafa bertemu banyak orang, dan bertemu Arga adalah salah satu hal yang paling di syukurinya. Pria yang sudah berhasil mencuri seluruh hati Nafa, pria yang dulu tak pernah Nafa bayangkan akan menjadi pendamping hidupnya.
"Sudah siap?" tanya Arga saat keduanya akan bertemu dengan keluarga Arga.
Bohong jika Nafa tidak gugup, banyak hal yang membuatnya tidak yakin apakah keluarga Arga mau menerimanya. Bagaimanpun juga masalalu Nafa akan selalu jadi momok menakutkan yang tidak bisa Nafa tinggalkan.
"Aku takut," jujur Nafa.
"Kenapa?" tanya Arga sambil menyelipkan anak rambut Nafa ke telinga.
"Gimana kalau keluarga kamu gak setuju? Gimana kalau keluarga kamu gak bisa nerima masalalu aku? Gimana kalau mereka gak bisa nerima Ivy?" terang Nafa mengucapkan semua ketakutan dalam dirinya.
Arga mengeratkan genggaman tangannya, menatap penuh cinta tepat pada dua obsidian milik Nafa.
"Selama ada aku disisi kamu, jangan pernah takut sama apapun. Aku akan selalu ada di samping kamu buat ngehadapin semuanya bareng-bareng," ucap Arga tulus.
Dan sekali lagi Nafa kembali jatuh pada pesona pria dua tahun di bawahnya itu, ucapan Arga mampu meredakan semua ketakutan Nafa.
Ya Nafa percaya, selama Arga ada di sampingnya semua akan baik-baik saja. Dia punya seseorang yang akan selalu menggenggam tangannya untuk menguatkannya.
••••
Canggung dan bingung, dua hal yang Nafa rasakan sekarang. Dia merasa seperti orang asing di kumpulan orang lokal, semua orang menatapnya penuh selidik seolah Nafa adalah pelaku kejahatan luar biasa. Nafa bahkan ingin lari keluar saja jika dia bisa.
"Tenang, ada aku." ucap Arga yang mengerti kegelisahan Nafa.
Sejak masuk ke dalam restoran tempat keluarga besar Arga mengadakan acara reuni, pria itu tak sekalipun melepaskan genggaman tanganya dari jari-jari Nafa. Dia paham jika wanitanya itu sedang butuh di kuatkan.
"Loh Arga, Tante kira kamu gak dateng soalnya tadi Tante lihat Iren dateng sendiri." ucap seorang wanita berbaju merah.
"Arga tadi harus jemput pacar Arga dulu Tante. Oh ya Tante kenalin ini Nafa pacar Arga, dan sayang ini Tante Melda." ucap Arga memperkenalkan wanitanya.
"Saya Nafa Tante," ucap Nafa mengulurkan tangannya.
"Kamu Aily Nafa Safandra kan?" tanya Melda mengacuhkan uluran tangan Nafa.
Nafa mengangguk mengiyakan ucapan Tante dari kekasihnya itu.
"Serius Ga? Kamu milih janda? Padahal bagusan Iren kemana-mana." ucap Melda terang-terangan dengan tatapan merendahkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
La Douleur Exquise
Chick-LitBEBERAPA PART DI PRIVAT SILAHKAN FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU !!! Series Pertama dari L Series Memiliki keluarga yang harmonis adalah idaman semua orang. Wanita mana yang rela rumah tangganya bubar. Sekalipun Nafa tau pernikahannya hanya karena se...