Pov Sasuke
Hari ini aku belajar sesuatu dari Naruto, aku tidak tahu kenapa aku sangat menghormati dia daripada orang lain, padahal usia kita sama namun entah kenapa aku merasa kalau Naruto itu bukan seperti bocah pada umumnya, aku tidak tahu bagaimana dia bisa memiliki sifat yang sangat bijak bahkan dia sangat pandai dalam memberi solusi atas masalah yang dihadapi orang lain.
'Mirip orang tua'pikirku saat mendengar perkataan Naruto yang menasehati Inari
Kadang jika aku melihat kehidupan yang dijalani Naruto, aku merasa kalau masalah yang aku hadapi ini bukanlah apa-apa. Memang aku masih sangat sedih dan marah saat aku mengingat kehancuran klanku dimasa lalu, namun aku juga merasa malu jika aku membandingkan kesusahanku dengan penderitaan yang dialami Naruto. Aku kadang merasa heran kenapa Naruto tidak pernah mengeluh dengan kehidupannya yang seperti itu. Apakah dia tidak pernah merasa marah saat ada warga Konoha yang menghinanya sebagai jelmaan monster, bahkan ada juga kejadian saat orang orang desa konoha yang dengan tega melemparinya dengan sebuah batu saat Naruto berjalan melewati tempat penjualan mereka.
Jika aku yang mendapat perlakukan seperti itu mungkin aku akan bunuh diri atau setidaknya aku mungkin akan pergi dari tempat itu dan mencari tempat lain yang mereka semua tidak pernah mengenal diriku, namun ternyata tindakan Naruto membuatku semakin kagum dengannya, Naruto sama sekali tidak marah pada perlakuan mereka bahkan dia sangat sabar dan tabah menjalani kehidupannya yang seperti itu. Aku jadi salut padanya, mungkin lebih tepatnya Naruto itu inspirasi hidupku.
Sejak aku mengenal Naruto, rasa kesedihanku dan kebencianku perlahan-lahan agak berkurang. Ternyata penderitaan yang selama ini kuhadapi bukanlah apa-apa, masih banyak orang lain diluar sana yang mempunyai kesulitan bahkan hidupnya lebih menyedihkan daripada yang kualami saat ini.'Kamu motivasiku dobe'batinku saat mendengar pujian Naruto kepada kami(Aku dan Hinata) yang telah berusaha keras menyelesaikan latihan memanjat pohon dan juga berjalan diatas air
Aku menganggap kalau guruku itu bukanlah Kakashi tapi Naruto, kenapa..??? Yah memang Naruto lebih banyak memberiku pelajaran yang berharga daripada Kakashi yang cuma bisa terlambat atau kadang bersantai-santai sambil membaca buku yang aku sendiri tidak tahu itu buku apa.
Saat ini tibalah waktunya yang kutunggu tunggu, aku sangat bersemangat dengan jurus yang telah ditunjukan Naruto saat melawan ninja kabut,
'Tunggulah Niisan, aku akan segera menjemputmu'pikirku senang dan semangat
Tapi tiba-tiba aku menjadi bingung saat Naruto menyuruhku untuk membeli balon air dan juga bola karet,aku yang tidak mau ambil pusing cuma mengangguk dan menuruti perintahnya.
Setelah balon air dan bola karet itu kubeli, Naruto kemudian mengambil salah satu balon air yang kutaruh didalam tas besar dan meletakkkannya ditangan kanannya,tiba-tiba balon air yang dipegangnya itu seperti mengeluarkan letupan letupan kecil, lalu letupan letupan itu tiba tiba membesar sampai akhirnya membuat balon air itu menjadi meledak
"Byaaaaarrr.. ini tahap pertama Teme"kata Naruto tersenyum
"Bagaimana caramu melakukannya dobe"tanyaku bingung dengan kejadian yang begitu cepat
"Aliri saja cakramu dibalon air dan bayangkan cakramu berputar putar seperti topan "kata Naruto menerangkan dengan cara yang sederhana
Aku cuma mengangguk paham dan mencobanya, namun latihan yang kukira akan sangat mudah ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang kualami saat ini
6 jam kemudian
'Gila.. susah sekali'batinku kesal.
Telapak tanganku yang kugunakan sebagai alas untuk balon air sampai terluka parah akibat terlalu banyak menggunakan cakraTapi aku tidak menyerah, aku akan terus mencobanya walaupun tanganku akan rusak bahkan hancur sekalipun,
'Ini semua demi aku menjadi hokage'ucapku menyemangati diriku sendiri
3 hari kemudian
"Byaaaaarrrrrrr... akhirnya aku bisa juga"ucapku senang dan berlari ketempat Naruto
Saat aku sampai disana aku melihat ratusan bunshin dan Naruto asli sedang memegang air terjun yang mengalir kebawah
'Hmmmm.. kurang kerjaan'batinku melihat itu
"Dobe,, aku sudah bisa melakukannya"teriakku memanggil Naruto
Naruto asli kemudian menghampiriku dan mengecek hasil latihanku
"Byaaarrrr...lihatkan aku bisa"ucapku bangga
"Lanjut tahap kedua"seruku kembali
Naruto cuma tersenyum dan kali ini dia mengambil bola karet
"Ini tahap kedua Sasuke"kata Naruto memegang bola karet dan tiba tiba bola karet itu bergetar dengan sangat cepat sampai akhirnya meledak dengan sangat keras
"Ngiiiiiinnggggh... duuuuuaaaaarrrr"
"Gleeekk.. "aku cuma menelan ludah melihat itu, aku tahu kalau kesusahan kali ini ratusan kali lebih berat dari pada balon air itu namun aku ingin tetap mencobanya
"Bagaimana caranya Naruto"tanyaku
"Tadi kau sudah berhasil memutar cakramu, sekarang cobalah kau memfokuskan putaran cakramu kedalam satu titik sampai putaran itu menjadi padat, lalu kau hancurkan kepadatanan itu. Ini dinamakan teori Tabung gas, menekan udara banyak dan memasukannya kedalam suatu wadah"kata Naruto
Aku yang mendengar itu tentunya bingung dengan istilah baru yang digunakan Naruto
"Tabung gas?? "kataku bingung
"Intinya cobalah kamu fokuskan putaran cakramu kesatu titik dan tekan itu sampai dia meledak, aku pergi dulu kabari aku kalau kau sudah bisa melakukannya"kata Naruto kembali ketempat air terjun
'Haaaaahhh,, masa kecil kurang bahagia'batinku melihat Naruto kembali bermain air bersama ratusan bunshin milikknya, setelah itu aku kembali ketempat latihanku dan mencoba tahap dua yang Naruto tunjukan padaku
3 hari kemudian
"Aaacccchhhh.. Sial.. apa ini, susah sekali"kataku terbaring ditanah setelah 3 hari aku terus terusan melakukan pemadatan cakra kedalam bola karet
Saat aku memejamkan mataku aku kembali teringat akan tujuanku untuk membalas dendam atas kematian klanku
"Ciihhh ini bukan waktunya bersantai santai, "aku kembali melakukan latihanku sampai membuat tangan kananku menjadi melepuh akibat terlalu banyak memfokuskan cakra pada satu titik
5 hari kemudian...
"Duaaaaaaarrrrrrr aku berhasil aku berhasil, akhirnya aku berhasil"kataku senang dan berlari ketempat Naruto
Saat aku sampai disana aku tiba-tiba dikejutkan dengan air terjun yang airnya bisa dihentikan oleh ratusan Naruto
"Hebat... "kataku tidak percaya dengan apa yang aku saksikan
"Hoe dobe, bagaimana kau melakukan itu"Tanyaku melompat ketempat Naruto asli
"Elemen angin Teme.. "ucapnya
"Elemen angin.. hmmm itu tidak penting ngomong ngomong aku sudah berhasil melakukan tahap kedua, apakah ada tahap selanjutnya lagi"tanyaku semangat
Naruto yang melihat tanganku telah terbakar lalu memutuskan agar aku beristirahat terlebih dahulu
"Istirahatlah hari ini"nasehat Naruto
"Besok kita akan menghadapi Zabuza dan gato, jaga kondisimu agar tetap dalam keadaan prima"kata Naruto sekali lagi
Mendengar perkataan Naruto aku cuma bisa menurutinya karena memang tanganku kali ini sangat sakit sekali akibat terlalu lama berlatih tahap kedua
"Haaaaaahh.. "aku cuma menghela nafas dan kembali penginapan untuk beristirahat
Pov Sasuke end
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnasi Menjadi Naruto Uzumaki (End)
RomanceBagaimana jadinya jika penulis Fanfic ini diberikan kesempatan untuk berenkarnasi menjadi Naruto Uzumaki, apa yang akan dilakukan olehnya. Nantikan kisahnya....