Kematian dan Pelantikan

1.5K 180 29
                                    

Aku pergi meninggalkan Jiraiya sendirian tapi tidak pergi ketempat para pengungsi melainkan ke atap tribun stadion tempat Orochimaru dan Hiruzen tengah bertarung.
'Sepertinya sudah selesai'gumamku dalam hati melihat tangan Orochimaru telah menjadi hitam dan menyaksikam detik-detik Hiruzen sebelum tumbang ketanah.

"Sepertinya sudah saatnya menjalankan rencana kedua" gumamku sambil memakai topeng dan berubah ke mode dewasa.

Bommmmm bommmm bommmmm bommmm bommmm bommmm bommmm bommmm
Ratusan kertas peledak kulempar kesemua arah setelah aku masuk kedalam kekkai menggunakan Hiraishin.

"Sia....*buaaaaaaaagghhhhh....*
Monyet yang bernama Enma kutendang tubuhnya sebelum ia menyelesaikan perkataannya.
Booooooommm
Tubuh Enma yang sudah mencapai batas lenyap menjadi kepulan asap.

"S-siapa kau"ucap Orochimaru meringis kesakitan.
Aku mengabaikannya dan memilih mencabut pedang Kusanagi yang masih tertancap dimayat Hiruzen.

"Pedang Ini milikku sekarang..."

Orochimaru yang sedang kesakitan marah mendengar itu,tetapi sekeras apapun ia mencoba mengeluarkan jutsu tak mungkin bisa dilakukan karena tangannya sudah menjadi mayat.

"Bangs..."

Slaaaaashhhh slaaaaaashhh

"Aaaaaaaaaaaaaaaa"teriak Orochimaru kesakitan saat kedua tangannya kupotong.

"Tajam juga"

"B-bajingan...."

Slaaaaaaaaaaaaahhhhhh...bruk

"Aaaaaaaaaaaaaaaa"

"Hemmm hemmm dikaki juga tajam,"
Aku tidak mempedulikan Orochimaru yang meronta-ronta kesakitan akibat kedua kakinya sudah kutebas.

Jleeeebbbbb jleeeeb jleeeb jleeeb jleeeebb

Hoeeeeekkkkkkkk

"Untuk tusukan juga tajam"ucapku setelah mencoba menusuk perut dada dan kepala Orochimaru sebanyak satu kali. Menguji ketajamannya.

"Coba yang terakhir..."

Slaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Sroooooooooottttttt

"Wooooohhhh..keren bisa membelah dengan mudah"

"Ups..aku kelewatan..."
Ucapku setelah melihat tubuh Orochimaru telah terbelah menjadi dua.

Sssst ssst ssst sssst ssstt
Aku menengok kekanan kekiri sambil bersiul siul mengecek ada yang melihat atau tidak.

Miss dispersion

Boooosshhhhhhhh..
Tubuh padat Orochimaru pecah dan melebur menjadi molekul gas.

"Fiuuuhhhh..."
Setelah itu aku kembali ketempat Hiruzen dan tak lupa aku terus menerus melempar puluhan kertas peledak agar mereka yang ada diluar mengira masih terjadi pertempuaran.

"Hokage ketiga... Kenapa kenapa anda harus mati kenapa hiks hiks hiks....."
Aku menggoyang-goyang mayat Hiruzen sambil berusaha terisak tangis,namun sekuat tenaga aku mencoba, setetes air mata tetap tidak bisa keluar.

"Haaahh...dahlah aku menyerah..."

Aku berdiri kembali didepan Hiruzen. Lalu aku mengangkat kakiku dan menginjak dada Hiruzen dengan sangat keras.

"Anda memang pantas mati Hokage-sama..."ucapku mengawali khotbah no jutsu.

"Dosa dosa anda sangat besar. Anda membiarkan penduduk desa membenci saya menyiksa saya, anda tahu kalau mereka cuma salah paham tapi anda diam dan tidak menjelaskan pada mereka. Saya sangat kecewa pada anda,padahal sebelum ibu saya meninggal beliau mempercayakan hidup saya pada anda, tapi kenapa anda menghianatinya"

Reincarnasi Menjadi Naruto Uzumaki (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang