Sabtu pagi di kediaman Namikaze, libur akhir pekan yang menyenangkan. Minggu ini mereka berencana pergi ke salah satu taman hiburan untuk mengajak Naruto kecil jalan-jalan. Sudah berbulan-bulan sejak terkahir Naruto pergi ke sana jadi hari ini sangat antusias, dia menggunakan celana pendek dengan kemeja anak-anak. Dia menyandang tas punggung berwarna biru juga sebuah topi. Dia terlihat sangat manis dan menggemaskan dengan stelan itu.
Khusina memasukan beberapa kotak bekal ke dalam tas kecil itu. Wanita itu terlihat tersenyum manis sambil menatap putranya. “Ibu, kita akan ke taman hiburan kan sekarang?” tanya Naruto antusias.
Khusina tersenyum manis sambil mengelus kepala Naruto, jujur terkadang dia merasa bersalah pada putranya yang kerap dia abaikan. Putranya yang tidak tau apa-apa menjadi korban atas ke egoisan kedua orang tuanya. Anak kecil yang seharusnya menghabiskan waktunya bersama kedua orang tuanya justru lebih banyak menghabiskan waktu bersama pembantu di rumah ini. “Iya kita akan naik komidi putar kesukaan Naru,” ujarnya sambil menahan tangis.
“Naru mau naik rollercoster Bu, boleh ya?” tanya Naruto sambil menarik ujung baju khusina.
Wanita baya itu duduk menyamakan tingginya dengan putranya, “Memangnya Naru tidak takut? Rollercoster itu tinggi dan sangat kencang sayang,” tanya Khusina sambil menggenggam tangan mungil anaknya.
“Tidak, Naru berani. Kan laki-laki harus kuat seperti Ayah!” ujarnya sambil tersenyum lebar. Entah kenapa mendengar kalimat itu Khusina hanya bisa tersenyum miris, hatinya sakit luar biasa mengingat seperti apa kelakuan Minato pada mereka. “Ibu, Ayah ikut kita kan?” tanya Naruto karena sedari tadi dia belum melihat sosok Ayahnya yang telah berjanji untuk membawa mereka pergi hari ini.
“Ikut, Ayah masih di kantor menyelesaikan pekerjaan kita tunggu sebentar lagi ya?” ujarnya lembut. Padahal Khusina tidak tau kemana suaminya pergi karena sejak semalam pria itu belum juga kembali.
Khusina menelponnya semalam untuk mengajaknya pergi jalan-jalan menemani Naruto dan pria itu setuju, jadilah dia sedang menunggunya sekarang. Naruto menunggu di ruang TV di temani Khusina, mereka sedang bermain puzzel sekarang sambil menunggu Minato. Wanita itu mulai gelisah, hingga jam dua belas Minato belum juga kembali. Dia takut pria itu melupakan janjinya pda Naruto.
“Ibu, Ayah masih sibuk ya?” tanya Naruto, dia terlihat sangat bosan menunggu sedari tadi.
“Sebentar sayang ya, Ibu telepon Ayahmu dulu.” Khusina mengambi ponselnya lalu menjauh dari Naruto. Aak kecil itu bermain robot sambil menunggu Ibunya kembali.
***
“Kau di mana? Sudah hampir jam dua belas dan Naruto menunggumu dari tadi.” ujar Khusina saat panggilan telepon itu tersambung dengan Minato.
“Aku sedang jalan-jalan dengan kekasihku, kenapa menungguku? Memangnya aku punya janji dengan kalian?” tanyanya tanpa nada bersalah sedikitpun di setiap kalimatnya.
“Tentu saja ada! Kau bilang akan ke taman hiburan hari ini bersama Naruto, pulanglah anak itu hampir menangis menunggumu dari tadi.” Khusina berusaha menekan rasa sakit hatinya, lagi-lagi Minato bersikap seenaknya pada mereka. Dia melupakan janji yang telah ia buat sendiri. Miris.
“Aku tida bisa Khusina, kau saja yang pergi dengan anak itu. Aku malas meladeni anak manja seperti dia.” ujarnya santai lalu mematikan sambungan telepon. Khusina tersenyum miris sembari menatap layar ponselnya. Hatinya remuk redam tak bersisa melihat suaminya lebih memilih jalang di banding dia dan putra kandungnya sendiri. Kenapa hidupnya harus menyedihkan seperti ini?
Khusina menghapus air matanya lalu bergegas menemui Naruto, cukup dia yang kecewa Naruto jangan. Da meraih jaket nya kemudian berjalan menuju anaknya yang sedang menunggu dengan setia. “Ibu,” panggil Naruto lalu berlari memeluk kaki jenjang Khusina, “Ibu Ayah sudah datang?” tanyanya. Khusina menggeleng hal itu membuat anak kecil itu kembali tertunduk lesu. “Kita main robot ya bu sambil menunggu Ayah?” tawar Naruto sambil memaksakan senyumnya. Padahal jelas terlihat dia sedang menahan tangis karena Ayahnya tak kunjung datang.
![](https://img.wattpad.com/cover/243058282-288-k997008.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You | Namikaze Naruto✔
Fanfiction(Tamat pdf) Lahir dari rahim seorang jalang, kemudian di tinggalkan oleh Ayahnya pada saat usia dua tahun. Hinata harus terjebak di lingkaran kelam Ibunya dan berakhir di jual pada pria gila pengidap penyakit mental. Kepribadian ganda, Naruro terje...