6. I hate my self

1.7K 186 26
                                    

Ketika yang susah payah kau perbaiki harus di hancurkan dengan mudah, bagaimana rasanya?

Marah? Kecewa? Benci? Atau...

Entahlah.. menyesalinyapun terasa percuma karena semua sudah hancur tak bersisa. Yang bisa Hinata lakukan saat ini hanyalah menangis, ya menangisi dirinya yang menyedihkan ini.

Hinata mencengkram erat selimut yang membungkus tubuhnya, tubuhnya terasa remuk karena Naruto berlaku sangat kasar tadi. Dan sekarang, pemuda itu pergi begitu saja meninggalkan dirinya setelah puas mengagahi gadis itu.

Sial, terkutuklah pemuda tak berhati itu yang telah tega merebut paksa kehormatan Hinata. Hinata merasa hina dan sangat membenci dirinya sendiri, selama ini ia berusaha untuk tetap tegar menjalani hidupnya dengan harapan suatu hari nanti dia akan bertemu dengan laki-laki yang akan mencintainya dengan tulus, menjalin kehidupan sederhana dan menariknya keluar dari lingkaran hitam kehidupan dirinya yang memuakkan ini.

Namun ia salah, Tuhan tidak pernah ingin dia bahagia. Entah belum waktunya atau memang dia tidak di izinkan, Hinata merasa semuanya hampa saat ini. Apa yang ia jaga hancur sudah, kini tak ada lagi yang bisa ia berikan untuk suaminya kelak. Miris dan sangat memalukan, Hinata benar-benar membenci dirinya.

Gadis itu beranjak turun dari kasur dengan susah payah, dia perlu menyegarkan dirinya agar pikirannya lebih terkendali. Ia memilih untuk berendam dengan air hangat untuk merilekskan pikirannya.

Sekarang apa?
Tubuhnya terasa sangat perih saat air menyentuh kulitnya. Naruto gila! Selain kasar dia juga memukul Hinata tanpa perasaan. Tubuhnya di hiasi lebam biru dan bekas kissmark dimana-mana. Hinata menjambak rambutnya frustrasi, tangisannya sangat menyayat hati dan memilukan. Hinata  menenggelamkan diri di bathup, ia muak dan benar-benar ingin berhenti dari kehidupan ini.

Hinata menenggelamkan tubuhnya, matanya menatap kosong langit-langit kamar mandi yang buram. Gadis itu menahan tubuhnya sendiri di dalam air, perlahan nafasnya sesak namun ia tetap bertahan di dalam sana. Ia menikmati rasa sakitnya, mungkin setelah ini dia tidak akan pernah merasakan sakit lagi.

Sesak, Hinata merasakan paru-parunya hampir meledak. Perlahan kesadarannya menipis namun tiba-tiba seseorang masuk dan memgeluarkannya dari dalam bathup. Entahlah semuanya tidak begitu jelas karena kesadaran Hinata pun tinggal sedikit.

Hinata terbatuk kencang saat dadanya di tekan kuat-kuat oleh orang tersebut, ia mengeluarkan air yang tertelan di tenggorokannya. Rasanya sangat sakit, seperti ada jarum-jarum yang menusuk tenggorokannya.

Ternyata dia Naruto, pemuda itu yang telah menyelamatkannya. Hinata memegangi dadanya yang masih terasa sakit, dia bahkan tak peduli lagi tubuh polosnta terlihat oleh Naruto. Toh pemuda itu telah menjamah tiap inchinya. Mengingat hal itu, Hinata kembali merasakan sesak luar biasa namun kalo ini bukan di jantung melainkan di hatinya.

"Kenapa?" Hinata menatap mata Naruto dengan tatapan penuh tanya, pemuda itu masih dengan wajah datarnya namun sorot matanya terlihat cemas.

Hinata terdiam semuanya terasa hampa, perlahan air matanya turun deras. Sesak di dalam hatinya seperti naik ke permukaan. Naruto tak bergeming namun beberapa saat kemudian dia memeluk Hinata, dia mendekap erat tubub polos gadis itu kedalam kedapan hangatnya.

Ia tidak tau apa yang terjadi yang jelas nalurinya mendorongnya untuk memberi gadis itu pelukan. Hinata kian menangis kencang, sakit sekali dia mendapatkan sandaran dari orang yang telah menghancurkan hidupnya juga.

Jika kalian mengira dia Uzumaki Naruto yang kemarin mengobati Hinata, kalian salah. Dia Namikaze Naruto pria yang dengan sadar menyiksa Hinata hingga ahirnya gadis itu hampir bunuh diri.

Because You | Namikaze Naruto✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang