EPILOG II

1K 69 42
                                    

Apa yang pergi, lepaskan
Apa yang hilang, relakan
Kalau keduanya tersakiti, jangan di lawan.

Yang pergi, akan tetap pergi. Walaupun kau menggenggamnya dengan begitu kuat.

Ajari aku, cara merelakan tanpa harus membenci.

—Secret.

AUTHOR POV
——————————————————

BRUK

DUGH

BRUGH

"TZUYU AWAS!"

SREKK

AKH

Kejadian itu berlalu begitu cepat, secepat kilat dan benar saja. Tiba tiba kilat bersahutan, menyambar begitu cepat disetai petir dan derasnya hujan

Disana, tubuh Mingyu tergeletak dengan darah yang menggenang sedangkan Tzuyu, tubuhnya terbentur trotoar akibat dorongan Mingyu.

"Akh, awss" ringis Tzuyu sambil memegangi kepalanya yang sedikit lecet. Ia belum menyadari jika ada nyawa seseorang yang harus di tolong.

"MINGYU!"

Tzuyu menghampiri tubuh Mingyu yang sudah penuh darah, "hiks. Gyu, bangun. Kenapa kamu harus tolongin aku?"

Sedetik kemudian, tangan Mingyu yang dipenuhi darah beralih mengelus air mata di pipi Tzuyu. Tangan Tzuyu juga terulur menyambut tangan MIngyu, membuat darah yang berasal dari tangan Mingyu ikut mengenai pipi Tzuyu yang basah oleh air mata.

"Aku ber-syukur, se-enggaknya bu-bukan kamu yang seperti ini. Aku yakin kita bakalan bersama, nanti. Aku mohon maafin aku, ka-kalau misalanya ini waktu terakhir ak-aku. Kam-u harus bahagia, aku berterimakasih. Karena wajah kamu, yang aku lihat di terakhir kali aku menutup mata."

Degh,

Setelah kata kata itu terucap, tangan Mingyu terjatuh dengan begitu kuatnya. Tangis Tzuyu semakin kencang. Hujan mengguyur begitu derasnya seiring tangis Tzuyu.

"Kenapa!? Kenapa harus Mingyu!? Kehilangan."

***

Bunyi sirine lampu pertanda operasi tengah di lakukan, Mingyu. Laki laki itu tengah berjuang antara hidup dan mati untuk dirinya.

Keluarga dan teman temannya turut ikut disana, terutama Tzuyu—gadis itu sedari tadi terus menangis.

"Mamah, Papah maafin Tzuyu hiks. Lagi lagi Tzuyu jadi penyebab celakanya orang, Tzuyu salah. Maaf," lirih Tzuyu sambil berlutu di hadapan Siwon dan Yoona.

Yoona menggeleng, air matanya juga ikut keluar sedari tadi. Nalurinya sebagai seorang ibu ikut turut merasakan kesakitan.

"Bangun sayang, Tzuyu enggak salah. Ini semua takdir nak, kita tidak bisa melawan takdir. Semuanya sudah di tentukan, Tzuyu tidak berhak menyalahkan diri Tzuyu sendiri disini. Kita berdoa ya? Semoga Tzuyu selamat, dan Mamah mohon. Kembali dan maafkan segala kesalahan Mingyu, hanya itu yang Mamah sampaikan. Mingyu benar benar mencintai kamu nak." balas Yoona.

Tzuyu tak menjawab apapun, ia hanya bangun lalu memeluk Yoona. Menangis bersamaan, dan itu benar benar terlihat menyedihkan.

"Permisi Tante, saya mau berbicara dengan Tzuyu." ucap Jun di tengah tengah keadaan itu.

Yoona mengangguk, lalu Tzuyu ikut bersama Jun.

Taman Belakang Rumah sakit.

Tzuyu dan Jun hanya berdiam, tetapi tangis Tzuyu masih terdengar walaupun tak separah tadi.

Backstreet | Mintzu [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang