[19] Destiny (?)

156 37 32
                                    

Bukan takdir yang tak memihak pada kita, tetapi hatimu yang telah lebih dulu mati bersama kenangan tentang dia.

HAPPY READING♥♥♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING


Udara musim gugur terasa semakin dingin. Daun-daun pepohonan terlihat kian rapuh, tak memberikan perlawanan tatkala angin mengibas lembut. Terbang ke sana kemari setelah berwarna coklat kemerahan, tak jarang juga saat baru berwarna kekuningan. Alam banyak mengajarkan tentang siklus kehidupan yang tak semestinya untuk dirisaukan.

Sepatutnya memang begitu, namun tidak berlaku untuk Baekhyun. Pria yang sedang mengenakan kemeja berwarna hitam itu sedari tadi terlihat hanya berdiam diri di balkon kamarnya.

Meski kedua bola mata beriris legamnya menatap tenang dedaunan maple yang menari dan terbang tertiup angin di bawah sana. Urat wajahnya tampak menegang. Nyatanya Baekhyun tidak bisa merasakan keindahan suasana senja di musim gugur lantaran dirinya sedang diliputi keresahan.

Ada sesuatu yang terus bercokol di pikirannya hingga membuat kepalanya berdenyut. Andai kata dirinya bisa memastikan sendiri apa yang sedang mengganggu pikirannya saat ini, pastilah dia tidak perlu menunggu kabar dari Hillarux, seekor burung elang kesayangannya.

Burung elang berbulu coklat keemasan itu merupakan jembatan antara dirinya dengan Angelythopia. Beruntunglah Hillarux sangat penurut dan pintar sehingga Baekhyun tidak perlu khawatir kalau saja Hillarux tersesat saat menempuh perjalanan yang cukup jauh. Lagi pula, jenis burung elang terbaik di Angelythopia itu sudah terbiasa dengan perubahan suhu setelah melewati Caelum Porta- gerbang penghubung antara Bumi dan Angelythopia.

"Bellatrix? Apakah itu kau?"

Baekhyun berbalik menghadap pintu kamarnya yang terbuka sedikit sesaat merasakan energi hitam pekat berembus mendekatinya. Sedikit terkejut tatkala mendapati bukan kekasih bangsa iblisnya yang datang menemuinya saat ini, melainkan Reinard.

"Ayah? Kenapa kau bisa ada di-"

Belum sempat Baekhyun menyelesaikan kalimatnya, Reinard tiba-tiba saja melesat cepat ke balkon lalu mencekiknya.

"Uhuk!"

Baekhyun terbatuk bersamaan cekikan Reinard yang semakin menguat, membuat dirinya kesulitan bernapas. Kenapa dengan Reinard?

Apakah kemarahan Reinard ada kaitannya dengan kabar yang sedang ia tunggu sejak tadi?

Hillarux, burung kesayangannya itu tak kunjung datang sehingga dia semakin pusing memikirkannya. Terlebih lagi pasokan oksigen di sekitarnya semakin menipis. Hati kecilnya terus bertanya, apa yang telah menyebabkan Reinard menjadi semurka ini?

"Kenapa kau sangat ceroboh?! Pantas saja pihak kerajaan lebih memilih Vincent untuk menjadi Raja ketimbang dirimu!"

Apakah pihak kerajaan tidak jadi menghapus nama Vincent dari pohon silsilah raja? Pikiran Baekhyun semakin tidak tenang.

ANGELIOUS [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang