15. TIDUR BERSAMA

332 210 241
                                    

Note; Bab ini telah selesai direvisi.

Note; Bab ini telah selesai direvisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌴🌴🌴

"YA! BAJINGAN!" pekik Jaebeom saat turun dari motornya.

Jaebeom berlari menghampiri Hyunki. Cowok itu langsung menghantam wajah Hyunki, membuat Hyunki tersungkur ke tanah.

"APA MASALAHMU?!" gertak Jaebeom. Ia tidak bisa mengendalikan dirinya melihat Youngjae terduduk lemah dengan wajah penuh luka.

Alasan mengapa Jaebeom menitipkan Arum di rumah ibunya karena Jaebeom ada urusan dengan bajingan ini, Hyunki.

Jackson meneleponnya tadi, memberi kabar jika Hyunki dan kelompoknya menyerang Youngjae. Saat itu Youngjae sedang sendirian, cowok itu diseret dan dibawa ke lorong jembatan yang sepi oleh Hyunki. Di sanalah terjadi keributan.

Lalu, bagaimana anggota G7 tahu? Hyunki menelepon Jackson melalui ponsel Youngjae. Memintanya untuk datang ke tempat tersebut.

"Akhirnya kau datang, Lim Jaebeom." Hyunki menatapnya dengan tatapan mengejek. Ia mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya. "Kenapa telat? Lihat, teman satumu itu sudah babak belur, dan kau baru datang?"

Bugh!

Mulut sialan Hyunki memang harus dipukul. Anggota G7 yang lain hanya menonton. Mereka tahu, Jaebeom sudah kalut. Apapun yang ada di tangannya saat ini pasti akan hancur. Mereka lebih memilih diam dan membantu menenangkan Youngjae.

Pukulan demi pukulan terus dilayangkan oleh Jaebeom. Hyunki juga membalasnya, namun tenaganya tidak cukup kuat untuk melawan Jaebeom.

Bugh!

Tiba-tiba salah satu anggota Hyunki memukul Jaebeom dari belakang dengan kayu panjang. Jaebeom yang tidak tahu langsung tersungkur sambil menahan sakit di pundaknya.

Melihat itu, anggota G7 tidak bisa diam lagi. Mark, Jackson dan Jinyoung pun akhirnya turun tangan. Sedangkan Bambam dan Yugyeom memilih membawa Youngjae pergi ke tempat yang lebih aman.

Perkelahian itu terjadi lagi. Mereka saling memukul, saling menyalurkan emosinya. Anggota Hyunki memang lumayan banyak, namun tidak punya tenanga yang sebanding dengan anggota G7.

Dengan nafas yang terengah-engah, Jaebeom menatap Hyunki dengan garang. "Apa maumu?"

Hyunki terbatuk, cairan darahnya sedikit masuk ke dalam tenggorokan. Ia meludah, lalu berusaha berdiri di depan Jaebeom.

"Hanya mencari kesenangan."

Jawabannya terdengar main-main. Jaebeom berniat memukul Hyunki lagi, namun ditahan oleh Jackson.

"Kau marah karena permainan billiard waktu itu, kan?" tebak Jackson, Hyunki terdiam seolah membernarkan pertanyaan itu.

"Sudah kubilang, datang sendiri. Jangan membawa anggotamu."

BAD [Lim Jaebeom] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang