4. DIA KEMBALI

476 310 358
                                    

Pagi-pagi sekali, saat awan masih terlihat gelap, Arum sudah berada di dalam bus menuju sekolahnya. Gadis itu memutuskan untuk pergi sekolah lebih awal untuk menghindari ibu tirinya.

Ia sudah menyiapkan sarapan untuk mereka. Biarpun benci, Arum tidak setega itu membiarkan mereka kelaparan.

Butuh waktu setengah jam untuk sampai di sekolah. Tiba di halte terakhir dekat sekolahnya, ia turun dan lanjut dengan berjalan kaki.

Pagi ini terasa dingin. Untungnya Arum selalu memakai hoodie. Ia meniup kedua telapak tangannya, memberi kehangatan, lalu tidak sengaja melihat lebam akibat kejadian beberapa hari yang lalu.

Sudah tidak sakit, lebamnya juga sedikit lagi akan menghilang. Namun kenapa Arum merasa cemas? Ia takut kejadian yang tidak diinginkannya kembali terulang.

Tatapan Jaebeom yang setajam belati saat itu, mengingatkan Arum dengan seseorang, membuat Arum kembali diselimuti rasa takut.

Arum menggeleng, menepis pikiran negatif yang menghantui dirinya. "Dia sudah pergi, Arum-ah. Kau tidak perlu takut lagi," ucapnya bermonolog, kakinya terus melangkah menuju sekolah.

Kawasan sekolah masih sepi. Arum masuk ke dalam sekolah, berjalan melewati tempat parkir yang saat itu terparkir sebuah mobil hitam. Dua orang berdiri di belakang mobil itu, mereka sedang berbicara.

Arum tidak peduli, ia lanjut berjalan menuju kelasnya.

🌴🌴🌴

Bel sekolah berbunyi, seluruh siswa-siswi Apgujeong High School langsung masuk ke dalam kelasnya masing-masing dengan teratur. Begitupun dengan ketujuh cowok itu, siapa lagi jika bukan kelompok G7. Mereka berpencar masuk ke dalam kelasnya untuk mengikuti pelajaran hari ini.

Mereka sudah niat tidak akan bolos hari ini. Itu sebabnya mereka masuk saat bel berbunyi.

Jaebeom dan Jinyoung masuk ke dalam kelas. Jaebeom duduk di bangku paling belakang, sendirian. Sedangkan Jinyoung duduk dengan Jung Jaehyun. Double visual!

Kim Won Pil, guru matematika sekaligus wali kelas 12-2 masuk ke dalam ruangan dengan seseorang. Kehadiran mereka membuat semua perhatian murid mengarah padanya.

"Selamat pagi, anak-anak!" sapa Kim-ssaem.

"Pagi, ssaem!" jawab mereka serentak.

"Mulai hari ini, kalian akan memiliki teman baru," kata Kim-ssaem. Guru itu mempersilahkan murid baru tersebut untuk memperkenalkan dirinya.

"Halo, semuanya. Nama saya Lee Dae Hwan."

Perkenalan singkat itu membuat suasana menjadi canggung. Kim-ssaem yang menyadari itu langsung berdeham. "Kau bisa duduk di sana," ujar Kim-ssaem menunjuk bangku yang kosong, bangku di sebelah Jaebeom.

Dae Hwan mengangguk, cowok itu lantas berjalan menuju tempat duduknya.

"Baik, kita mulai pelajaran hari ini—"

"Ssaem?" panggil seseorang, suara itu berasal dari bangku pojok dekat jendela. Itu Arum, memanggil Kim-ssaem seraya mengangkat tangannya.

"Ada apa?"

"Hei, kau sakit?" tanya Hyuna, sedikit panik karena tiba-tiba Arum berkeringat dan sedikit menggigil. Wajahnya juga pucat. Padahal tadi ia sehat-sehat saja.

Kim-ssaem datang ke meja Arum. Melihat kondisi Arum seperti itu, Kim-ssaem meminta Hyuna untuk membawa Arum ke ruang UKS.

Melihat itu, Jinyoung memutar badannya menghadap Jaebeom. "Hei, ada apa dengannya?" tanya Jinyoung berbisik.

BAD [Lim Jaebeom] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang