19. MEMBAGI RASA

263 195 288
                                    

🌴🌴🌴

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌴🌴🌴

Sejak sepuluh menit yang lalu tangannya sibuk mencatat sesuatu di buku hariannya. Lampu kamar dipadamkan, cowok itu sengaja hanya menyalakan lampu kecil yang ada di meja belajar sebagai penerangannya.

"Apa lagi, ya?" gumamnya, bertanya pada diri sendiri sambil menatap catatannya.

Bukan catatan pelajaran, melainkan catatan tentang gadisnya. Mulai dari hari-hari penting gadis itu, makanan kesukaan, tempat favorit, hobi, dan lain sebagainya.

Jaebeom mencatat semua itu secara diam-diam, tanpa sepengetahuan Arum. Jaebeom banyak mencari tahu tentang Arum dari Hyuna. Sampai-sampai Hyuna dibuat kesal karena Jaebeom terus-terusan bertanya. Namun karena kegigihannya, ia bisa mendapat semua informasi tentang gadisnya.

Jaebeom, berterimakasihlah pada Hyuna.

Sementara itu, Arum sedang menonton drama di ruang tengah. Drama yang ditonton adalah drama lama yang berjudul He Is Psychometric. Arum menonton ulang drama tersebut karena aktor yang memainkan karakter Lee Ahn adalah aktor favoritnya.

Saat adegan ciuman antara Lee Ahn dan Yoon Jae-in ditampilkan, tanpa sadar Arum tersenyum. Gadis itu terbawa suasana setiap kali melihat adegan tersebut.

"Bukankah kau bilang ingin belajar?" Suara itu membuyarkan fantasi Arum. Jaebeom berdiri di depan pintu kamar sambil menatapnya dengan tatapan malas.

Jaebeom menghampiri gadisnya, duduk di sisinya lalu meraih remote televisi yang tergeletak di atas sofa. Tanpa izin lagi cowok itu langsung menekan tombol off.

Arum berdecak, menolehkan kepalanya dan menatap tidak suka pada Jaebeom. Gadis itu ingin buka suara untuk protes tetapi Jaebom sudah lebih dulu bicara.

"Apa? Kau ingin marah?" Jaebeom menatapnya seperti seorang ayah yang sedang memarahi anaknya. Gadis di depannya pun hanya diam, dengan bibir yang dimajukan seperti bebek.

"Padahal lagi seru," gerutu Arum, masih tidak terima dengan tindakan Jaebeom tadi.

Jaebeom berdecak. "Kau tidak boleh menonton hal-hal seperti itu, Arum."

"Kenapa?" tanya Arum serius.

Dengan santai Jaebeom menjawab, "karena aku takut jika tiba-tiba kau melakukan hal itu padaku."

Arum menganga, sekian detik kemudian gadis itu mendecih. "Jangan mengatakan hal aneh, Jaebeom." Arum menegur.

"Siapa tahu, kan? Bisa saja tiba-tiba kau menciumku saat aku tidur, atau saat aku bengong."

"YA!" Arum melotot. Gadis itu mulai geram dengan Jaebeom, tangan mungilnya langsung mencubit lengan Jaebeom.

Jaebeom tertawa senang melihat Arum kesal. Tiba-tiba ia tiduran di pangkuan Arum. Dulu, Jaebeom pernah sekali melakukan ini pada Arum. Gadis itu tidak marah. Lalu bagaimana dengan kali ini?

BAD [Lim Jaebeom] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang