Bagian 13

15 6 10
                                    

Assalamu'alaikum semua :)

Bantu votenya ya:)

Maaf baru sempet update 🙏

🌵🌵🌵🌵

Suasana di rumah terasa berbeda hari ini, karena sudah di penuhi oleh banyak orang. Mulai dari keluarga, tetangga semua sudah berkumpul menpati tempat duduknya masing-masing.

Hari ini di adakan pengajian bulanan, yang biasa di adakan oleh Abi bersama teman ta'limnya, biasanya di laksanakan secara bergulir. Kebetulan, bulan ini giliran di rumah Abi.

Acaranya sudah mulai sejak satu jam yang lalu, setelah acara membaca yasin bersama, di lanjutkan dengan santap siang. Kini saat yang di tunggu telah tiba. Yaitu mendengar tausiah yang akan di sampaikan oleh gurunda kami Abu Bassam Oemar Mita, beliau merupakan guru sekaligus juga teman dekat Abi.

Beliau, dengan ciri khasnya yang selalu mengenakan kopiah di kepalanya, dengan gaya bahasa yang kental dengan bahasa daerahnya, bahasa Jawa. Juga dengan tatapan mata yang tajam, namun selalu mampu mengetarkan hati setiap orang yang mendengar ceramah beliau.

Siang itu, seluruh mata memandang ke arahnya, tak terkecuali aku membuka telinga lebar-lebar, siap untuk mendengarkan ceramah beliau.

"Kemana ruh ketika setelah di cabutnya jasad?"
Ucap beliau memulai tausiahnya dengan ta tersebut.

"Kalau kita membaca dalam satu riwayat, dari Barro bin Ahjab ruh itu kalau dicabut dari jasad maka kita harus paham. Malaikat itu Pak, Bu, kalau mau mendapati orang yang akan meninggal dunia, Malaikat itu akan datang serombongan.

Kemudian dalam satu hadits riwayat, Rasullullah mengatakan ketika beliau itu bersandar pada tongkat, beliau mengatakan berlindunhlah kalian dari adzab  kubur. Diulang-ulang oleh Rasullullah sampai tiga kali. Kemudian, Nabi mengatakan seorang mukmin itu kalau mau meninggalkan dunia dan datang dengan urusan akhirat. Maka akan datang serombongan para malaikat.

Kalau yang di datangi itu orang yang beriman, yang datang Malaikat Rohmah, bersama Malaikat Maut. Malaikat yang mencabut nyawa, penamaannya bukan Malaikat Ijroil, tapi penamaan yang benar itu Malaikat Maut, dia datang serombongan bersama dengan Malaikat Rohmah. Para malaikat itu duduk, sejauh mata memandang. Banyak orang yang ketika akan meninggal, menengadahkan kepalanya ke atas, tapi itu bukan meliahat dengan tatapan kosong, tapi dia melihat sesuatu yang belum pernah dia lihar seumur hidupnya.

Para Malaikat itu, jika yang akan dicabut nyawanya adalah orang yang beriman, Malaikat akan mbawa dua barang. Satu kain kafan dari surga, kedua minyak wangi yang diambil dari surga. Setelah kemudian duduk sejauh mata memandang, yang akan turun hanya satu. Malikat Maut diatas kepalanya. Setelah dicabut semuanya, maka tugasnya selesai.

Kemudian diserahkan ke Malaikat Rohmah. Kalai dia orang beriman, dibalut dengan kain kafan yang dibawa dari surga. Kemudian diberi minyak wangi, yang dibawa dari surga. Itulah, Pak, Bu, pakaian itu sangking pentingnya. Ruh kita aja, masih dikasih pakaian. Makanya orang, kalau masih sampai meremehkan aurotnya itu kebangetan. Karana ruh saja ditutupin.

Itu, seteh ruh ditutupin dengan kain kafan yang dibawa dari surga, lalu kemudian dibawa ke langit yang pertama. Rasullullah mengatakan, aku meminta supaya dibukakan pintu langit yang pertama. Pintu langit pertama dibuka. Kemudian mereka masuki pintu langit yang pertama, karena sesungguhnya langit itu, ada tujuh lapis. Satu lapis dengan lapis berikutnya, itu jaraknya lima ratus tahun perjalanan. Diatasnya ada pohon bidara, makanya dinamakan sidrotul mutaha. Sidroh itu bidara, muntaha itu, puncaknya langit. Diatas langit ke tujuh, ada lautan dari dasarnya sampai permukaanya lima ratus tahun perjalanan.

Diatasnya tempatnya begitu besar,itulah nanti, yang akan menjadi Arsy-Nya Allah.

Melewati langit pertama, seluruh Malaikat bergemuruh, Bapak, ibu. Cuman kita tidak mendengarnya karena dijadikan pendengaran kita itu terbatas. Kalu di jadikan pendengaran kita sensitif, malah gak bakal bisa tidur. Karena setiap hari kita akan mendengar omongan Malaikat dan orang meninggal. Dan, apa yang disampaikan para Malaikat diatas langit, dijadikan pendengaran kita terbatas pasti akan ada banyak hikmahnya.

Melewati pintu langit yang pertma, para Malaikat berkata pemilik ruh yang paling baik ini, milik siapa? Ini di sebutkan namanya yang terbaik, para Malaikat menyambutnya. Naik langit yang kedua, meminta pintu langit kedua dibukakan. Dibuka, sampai ke langit ketujuh. Ketika meminta pintu langit yang ketujuh dibukakan, Allah berfirman,'Sesungguhnya Aku menciptakan dia dari tanah, kembalikan dia ke bumi. Makadisitulah aku menciptakan, maka disitulah aku akan membangkitkan kedua kalinya'

Akhirnya Malaikat membawa ruh itu, kemudian bertemu dengan jasadnya yang sedang dibawa para pelayat kearea kuburan. Maka kemufian, bertemulah jasadnya itu dengan ruh. Bapak, Ibu, sakalian. Apakah jasad kita ini masih dipakai? Sama sekali tidak. Jadi jasad yang sedang kita pakai sekaran ini hanya sementara, kendaraan kita ketika di dunia.

Beliau menjeda ucapannya sambil melihat ke seluruh jamaah.

Nanti ketika kita mati, dikumpulkan di padang mashar juga dikumpulkan di surga-Nya. Fisik kita sudah beda dengan fisik kita saat di dunia. Makanya fisik kita ketika di surga, fisik kita sebagaimana  fisik Nabi Adam. Tingginya enam puluh hasta.

Maka, ketika jasad itu dibawa ke liang kubur, sempat dipertemuoan dengan ruhnya sebentar. Tapi jasad sudah tidak ada faedahnya. Ketika sempat bertemu dengan ruh dengan jasadnya, dia sempat mendengar tapak kaki terakhir pelayat dari kuburan. Setelah itu datang pertanyaan Malaikat  Nakir dan Munkar, siapa robbnya? Siapa nabinya? Apa kitabnya? Apa agamanya?

Ketika dia menjawab Robbku adalah Allah, Muhamad adalah Rasulku, Al Qur'an itu kitab suciku, dan Islam adalah agamaku. Setelah dia mampu menjawab pertnyaan itu maka Allah berfirman diatas Arsy-Nya
'Hambaku ini, jujur benar imannya sampai dia mampu menjawab pertanyaan itu. Maka bukakanlah pintu kuburnya dekat dengan surga.' Malaikat membukakan dia bisa melihat surga tapi belum bisa masuk. Lalu datan seseorang dengan cahaya yang bersinar. Lalu dia bertanya siapa kamu? Orang yang bercahaya itu menjawab aku adalah amalmu yang baik, ini puasamu, ini sedekahmu, ini solatmu, ini rolidhomu. Maka aku akan menemanimu sampai nanti hatlri kiamat.

Sangking senangnya, ruh itu kemudian berteriak  Ya Robb teguhkanlah hari kiamat supaya aku cepat bertemu dengan keluargaku. Jadi, memang tentang keluarga itu tidak pernah hilang. Sampai orang  ketika di kuburan, pertama kali yang tidak dilupakan kecuali, masalah dia dengan keluarga. Nah, disitulah kita paham.

Pertanyaan kita, dimanakah ruh di tempatkan? Ruh itu di tempatkan oleh Allah itu bermac-macam. Berdasarkan amal soleh kita ketika di dunia. Ruh kita sepenuhnya milik Allah,hingga saat hari kiamat kelak, Allah kembali membangkitkan kita."

Setelah beliau selesai dengan tausiahnya. Aku tertegun sejenak setiap apa yang disampaikan oleh beliau seolah sedang menari di kepalaku, membayakan saat aku bertemu dengan malaikat maut kelak seperti apa keadaan imanku? Apa bisa meninggal dengan cara yang baik, atau malah justru sebaliknya? Membayangkannya saja aku tidak sanggup. Bukan, bukan untuk di bayangkan tapi di persiapkan, sebagaimana kita akan mempersiapkan pernikahan, perlu berbulan bahkan tahun kan, agar semuanya berjalan sesuai dengan keinginan kita?

Pun dengan kematian, kita tidak pernah tahu kapan akan menjumpai kita, siap tidak siap, harus siap. Caranya adalah hak Dari Sang Maha Pencipta. Dear readers mari kita sama-sama memperbaiki diri untuk bekal kita di akhirat.

🌵🌵🌵🌵

Aku update, tapi bukan tentang Khaira dan Malik

Semoga tetap suka

Maaf masih banyak typo 🙏🙏🙏

Ditunggu kritik dan sarannya

Tentang SetelahnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang