Rupanya Alex tak langsung mengajaknya pulang. Sore itu mereka terbang untuk menghadiri acara pembukaan resto milik rekan Alex. Dan tempat itu dekat dengan Blackstone. Sebenarnya Alex telah mengonfirmasi ketidakhadirannya untuk acara ini karena si pemilik acara adalah salah satu teman tidurnya. Tapi karena ego nya yang mencuat saat melihat kedekatan Anne dan Mahesa ia rela mengubah rencananya.
"Kupikir aku salah membaca bahwa kau tidak bisa hadir untuk acara ini, Brandon." Seorang wanita cantik semampai bergaun navy dengan belahan yang memamerkan punggung mulusnya menyambut Alex. Alex bahkan tak segan segera mencium pipi wanita itu.
"Kebetulan aku sedang berada di kota ini, Jane. Jadi tak ada salahnya kan aku memenuhi undanganmu?"
"Tentu tidak. Oh, hei.. kau membawa siapa kali ini? Adikmu?" Jane mengira Anne adalah saudara Alex karena wajahnya yang blasteran dan terlihat sangat mudah.
"Bukan, dia asisten baruku, Anne." Terang Alex.
Wajah Jane menampakkan keterkejutannya. "Maaf, kukira kau saudaranya."
"Tidak apa-apa, Miss Kinanti. Selamat atas grand opening Bunga Berlian restonya." Anne menyalami si empu acara.
"Terima kasih Anne. Jadi kau kemanakan Mahesa?" Tanya Jane pada Alex
"Dia sedang mengecek sesuatu di tempat baru."
Jane tertawa renyah. "Kukira kau memecatnya. Ayo kutunjukkan meja untuk kalian."
Anne bisa melihat jika perempuan bernama Jane itu tertarik dengan bosnya. Itu terlihat dari kedekatan yang berusaha Jane bangun. Tapi sepertinya Alex menanggapi. Sejak Anne bekerja pada Alex memang
Tempat yang Alex dapatkan adalah teras bagian belakang. Bukan tempat terbaik karena memang Mereka tidak terdaftar dalam tamu yang akan datang. Tapi pemandangan ke danau luas yang ada di belakang resto ini cukup memukau. Walau gelap karena malam, penerangan yang diberikan mampu memperlihatkan keindahan bagian belakang tempat makan itu.
Beruntung Anne memilih gaun lengan panjang saat Alex mengajaknya ke butik tadi. Jadi dia tak perlu merasa kedinginan di udara terbuka begini. Mereka menikmati olahan daging sapi yang telah digrilled beserta sayur segar dan berbaga menu penutup yang cukup menarik. Anne sangat menyukai rasa sorbet blueberry nya dan bahkan berjanji pada dirinya lain waktu akan mencari resep ini dan mencoba membuatnya. Alex dan Anne mendapat sebotol minuman khusus berupa wine yang cukup tua dengan sebuah catatan bahwa minuman tersebut sebagai permintaan maaf karena mereka tak mendapatkan meja terbaik di tempat ini.
"Kau tidak keberatan kan jika kita kembali besok dan menghabiskan malam ini di kota ini." Alex bertanya sambil menyesap wine nya.
"Tidak. Dimana kita akan menginap?"
"Blackstone."
***
Anne hanya bisa terdiam dan memandang keluar jendela mobil saat Alex menyetir menuju Blackstone. Pikirannya melayang kemana-mana. Tempat itu sudah jadi milik Alex, ia hanya akan kesana sebagai tamu. Hal itu membuatnya sedih.
"Kita sudah sampai. Kau diam sekali sejak makan tadi. Apa terjadi sesuatu?" Alex membuyarkan pikiran Anne. Ternyata mobil sudah berhenti dan mereka sudah sampai di depan Blackstone.
"Ti.. tidak. Aku hanya sedikit lelah." Anne berkata jujur karena memang hari ini sangat menyenangkan tapi ia sedikit melelahkan.
Saat turun dari mobil, Anne memperhatikan taman bunga yang ada di samping Blackstone. Dengan cahaya bulan ia bisa melihat jika taman itu telah dirawat kembali. Ayunannya telah diganti menjadi lebih baik dan ada beberapa bangku di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
RomancePrequel Hopeless Anabella Geraldine Parker mengalami musibah bertubi-tubi. Sang mama yang baru saja meninggal merupakan titik awal dimana hidupnya berbalik seratus delapan puluh derajat. Tak selang berapa lama, sang papa ditangkap dan dimasukkan ke...