part 4

481 71 57
                                    


Happy reading 💚

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan koment

°°°°°

Malam hari dikediaman Alaska, cowok itu duduk di balkon kamarnya sambil menikmati secangkir kopi buatannya sendiri tadi 

Malam nya terang, tidak ada tanda tanda akan turun hujan, tapi cukup untuk membuat Alaska sedikit kedinginan

Namun biarpun begitu, Alaska tidak ada niatan untuk masuk ke dalam kamarnya, berdiam diri di balkon sendirian apalagi saat malam hari adalah salah satu kegiatan kesukaannya, entahlah dia hanya menyukainya

Menghirup udara penuh hingga memenuhi paru paru,  dan perlahan menghembuskan nafasnya, kadang juga dia bermain gitar sambil duduk di bangku yang ada disana

Menenangkan pikirannya setelah lelah seharian beraktivitas

Dia merogoh handphone di saku celananya, memutar sebuah lagu untuk menemaninya melamun malam itu

Sesekali juga dia bernyanyi dengan suara kecil atau hanya terdengar mulutnya bersenandung  yang mengikuti nada lagu

"Keadaan gue sekarang, mirip  kaya lagi  syuting MV " gumamnya sambil menutup mata, membiarkan angin malam menerpa wajahnya

Perlahan ia membuka matanya, menyesap kembali kopi ditangannya yang tinggal tersisa sedikit

"dah ah masuk" 

Sebelum bertemu kekasihnya alias kasur, Alaska lebih dulu menyimpan gelas bekasnya tadi ke dapur, setelah menyimpan gelasnya dia melewati ruang tamu dan mendapati bundanya yang sedang menonton sinetron azab

"Bun, udah malem tidur " ucap Alaska, niatnya ingin kembali ke kamar hilang ia lebih memilih menghampiri bundanya dan duduk di sampingnya

"Kamu belum tidur, kenapa?" Tanya bunda Alaska, Vera namanya

"Aska mau manja manjaan sama bunda" Alaska tidur di pangkuan bundanya, iameletakkan kepalanya di paha sang bunda, meraih tangan bundanya yang terlihat lebih kecil dari pada miliknya lalu meletakkan di atas kepalanya

"Usap usap ya Bun" bundanya itu hanya terkekeh pelan melihat tingkah anak semata wayangnya, Vera pun dengan telaten mengusap Surai lembut Alaska

Heran padahal sudah kelas 2 SMA, tapi sifat manjanya tidak juga hilang, tapi tak apa Vera suka, karena sampai kapanpun Alaska akan selalu menjadi putra kecilnya

"Ayah masih lama ya pulang nya" tanya Alaska

"Katanya lembur"

Hening, tidak ada lagi yang berbicara vera yang masih fokus pada tv dan Alaska dengan pikirannya, apa yang di pikirkan entahlah biarkan dia dan tuhan yang tau

"Bunda" yang di panggil pun menurunkan pandangannya pada sang putra

"Nanti suatu saat, kalau Aska ..." Alaska diam dia tidak melanjutkan ucapannya, tetapi beberapa detik setelahnya

"Jangan nangis yah" hanya itu yang keluar dari bibir nya, yang membuat vera langsung mengerti kemana arah pembicaraan ini

"Kamu gak boleh gitu, udah sekarang tidur udah jam 10 sana, bunda masih mau nunggu ayah ngerti?, jangan pikirin yang enggak enggak, kalau kamu sayang sama bunda janji sama bunda dan percaya sama bunda"

Alaska hanya tersenyum menanggapi perkataan Vera

"Heung oke aku tidur, jangan kemaleman ya kalau ngantuk tidur aja nanti ayah pulang bisa angkat bunda ke kamar romantiskan, kaya sinetron yang bunda suka  hehe" ucapannya diakhiri dengan sebuah cengiran khas Alaska

"Iya udah aska, malam sayangnya bunda " Alaska mengecup sekilas pipi Vera

"malam juga bunda"

Tanpa Alaska ketahui, saat itu pula vera membiarkan air matanya turun

Tak jauh berbeda, Alaska langsung naik ke atas ranjangnya, merebahkan dirinya di sana sembari menatap langit langit kamarnya yang berwarna putih kebiruan

"Gue gak mau liat bunda sama ayah nangis" pertahanannya hancur, rasa sesak yang sedari tadi dia tahan mati Matian sekarang keluar begitu saja,  seorang Alaska laki - laki yang dikenal  banyak tertawa dan banyak menghibur orang, sekarang malam ini menangis tanpa suaranya di kamarnya

Percayalah menangis tanpa suara lebih menyakitkan

Alaska membiarkan air matanya terjun dengan bebas, tanpa berniat mengusapnya sedikitpun, Alaska menyimpan beban yang besar seorang diri

Dia bukan tidak mau cerita, dia bukannya tidak mempercayai teman dekatnya, hanya saja kembali ke awal dia tidak mau membuat orang terdekatnya khawatir dan juga menangis, cukup dia akan kuat untuk menyimpannya sendiri

Semoga, semoga tak akan ada yang tau itulah harapannya, tapi kita tidak tau apa yang akan terjadi besok atau nanti

Apa bisa?rahasia Alaska akan tetap tertutup rapat? Apa bisa Alaska menyembunyikan semua itu halus mulus tanpa apapun

Yah Alaska hanya berharap, kalau suatu saat tidak sesuai ekspektasi mari kita dengar alasan apa yang akan keluar dari mulutnya












~~~~~

Happy reading

Part ini sepertinya pendek,hehe ya sudahlah

Jangan lupa voment nya,
Voment kalian bahagia ku
Asem

Sampai jumpa di part selanjutnya

Dear Alaska [END] [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang