part 6

480 59 41
                                    

Happy reading 💚

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen

°°°°°

Jam menunjukan pukul setengah tujuh pagi, tapi  Alaska Gianino ia masih sibuk grasak - grusuk nyari dasi yang entah dimana, ini hari Selasa jadi masih harus pakai dasi kesekolah kalau Rabu dan seterusnya tidak pakai juga tak masalah, gimana pun  Alaska gak mau di hukum harus hormat di depan tiang bendera, membayangkannya saja sudah cape

"Ah anjrit mana dasi gue Allahuakbar" Alaska masih sibuk obrak - Abrik segalanya di kamar, dari laci meja belajar, lemari, kolong ranjang, semuanya dia cari tapi tak kunjung menemuka kain panjang yang disebut dasi itu

"BUNDA DASI AKU DIMANA" gak ada cara lain, akhirnya Alaska juga manggil bundanya

"apasih pagi pagi teriak, cepet berangkat sana telat baru tau " ucap vera

"Ini apa apaan kamar kaya kapal pecah astagfirullah Alaska gianinooo"

"Maaf Bun maaf, dasi aku dimana gak ada " ucap Alaska dengan muka memelasnya

"Ck" Vera hanya berdecak, ia lalu jalan kebalik pintu kamar Alaska, di baliknya ada semacam gantungan dan tau apa? Disitu lah dasinya menggantung sendirian

"Ini apa?cari tuh yang bener sabar jangan grasak grusuk sana sini, beresin " ucap vera  sambil melempar dasi itu pada Alaska, sedangkan Alaska cuma cengengesan

"Nanti ya bund, sekarang udah telat dadah" pamit nya pada sang bunda, setelah mencium tangan dan pipinya Alaska buru buru mengambil jaket dan kunci motornya

Melajukan motornya menembus jalanan kota Bandung yang pagi ini terasa dingin namun sejuk, jangan lupakan dasinya yang ia lilitkan asal di leher

katanya nanti saja di sekolah di pakenya, sampai di sekolah pintu gerbang sudah di tutup, Alaska sedang sial ternyata

"Pak buka pliss cuma telat beberapa menit ini saya" mohonnya pada pak satpam yang sedang jaga disitu

"Gak bisa dong, kamu tunggu disini nanti ada guru yang datang " baiklah Alaska pasrah mungkin ini bagiaannya untuk berdiri hormat pada bendera  di lapangan sampai jam pelajaran selesai

"Ck yaudah " Alaska nunggu di atas jok motornya, menunggu guru yang akan datang menghukumnya

Sambil menunggu, Alaska mengedarkan pandangannya ke segala arah, sampai matanya mengarah ke kelas yang berada di lantai dua yang mana itu adalah kelasnya

Dari sini Alaska bisa melihat devano,  temannya sedang tertawa karena melihat Alaska terlambat, masih dengan devano yang tertawa Alaska memutar bola matanya malas lalu mengalihkan lagi pandangannya ke arah lain

Biarkan saja devano, tapi nanti jangan sampai ada berita
"ditemukan seorang pemuda tewas  karena banyak tertawa" oke itu tidak lucu Alaska buru buru menepis pikiran itu dari otaknya

"Ah elah lama pak, saya masuk aja ya "

"Gak bisa diam aja dulu bentar lagi"

Setelah 7 menit lamanya Alaska duduk di jok motor kesayangan nya,seorang guru perempuan datang menghampiri nya, guru BK yang memang kerjaannya menghukum siswa yang melarang peraturan

Dan sialnya, sekarang yang telat hanya Alaska sendiri, Alaska heran biasanya banyak juga yang telat tapi kenapa sekarang cuma dua sendiriann

"Kamu sudah kelas 11 jangan telat terus "

"Saya baru telat dua kali bu" jawab Alaska, gimanapun Alaska gak terima dong dirinya dibilang telat terus orang dia telat baru dua kali, pertama waktu awal kelas sebelas, dan sekarang di pertengahan semester 1 

Dear Alaska [END] [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang