Happy reading 💚
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen
°°°°°
"
Gue mau cerita Van"
"Naon"
"Gini,tadi itu gue"ucapan Alaska terpotong kala devano berbicara sambil mengangkat kaleng ollate kosong di dekat ranjangnya
"Tadi lu udah minum ini?" Sedangkan Alaska hanya mengangguk sebagai jawaban
"Yeuu bangsad,terus ngapain Lo suruh gue beli lagi "
"Ya gue nya pengen lagi " devano geleng - geleng kepala liat Alaska yang bucin banget sama yang namanya ollate
"Jangan kebanyakan juga gak baik" ceramahnya
"Hmmm,udah lanjut jadi gini ekhem tadi di Indomaret pas gue beli itu ollate gue kan bayar nah pas keluar dari toko gue liat cewek"
"Kenapa emang kalau liat cewek? ceweknya kuntilanak?jurig?"
"Bukann, dengerin dulu ceweknya itu kaya lagi digodain gitu sama cowok preman gitu lah, gue liat dia dipegang tangannya terus dahinya di toyor gue gak tau sih kenapa,tapi sebelumnya gue liat cowo itu duduk di atas motor ceweknya"
"Terus?"
"Si ceweknya kaya mau lepasin,tapi gak bisa jadilah gue nih Alaska gianink anzay, langsung datangin tuh terus omongin para cowok itu, terus si ceweknya bilang makasih terus udah pulang dia"
"Udah?" Tanya devano
"heeh"
"Ohh" respon Devano membuat Alaska kesal, cowok itu melempar bantal ke arah Devano
"Ohh doang?" Devano yang kesel pun, balik melempar bantal ke arah Alaska
"Ya terus gue harus gimana,j ungkir balik?pengumuman di mesjid bahwa temen gue Alaska Gianino habis nolongin cewek?"
"Lebay Lo" Alaska sekarang ngelempar kaleng ollate kosong ke dahi Devano
"Bangsad" umpatnya
"Hehe" Alaska senyum seakan tak berdosa
"Nyengir lu bangsad,sini" malam itu Alaska sama devano perang bantal di kamarnya ,karena pintu yang tak tertutup semua bantal yang mereka pakai untuk berkelahi bahkan terlempar sampai keluar kamar, vera yang baru pulang liat kamar anaknya bagaikan kapal pecah, langsung marah - marah
Sedangkan Yang dimarahi Alaska dan Devan, cuma nunduk sambil senggol senggolan
"Ck ck CK,kalian udah SMA kelakuan kaya bocah,BERESIN" akhirnya karena takut di omelin lagi,Alaska dan devano kerja bakti membereskan kamar Alaska
"Anying,kamar gue aja masih berantakan disini gue beresin kamar Lo" ucap devano
"Gak papa,itung itung sedekah tenaga okey?"
Sedangkan devano hanya memutar bola matanya malas menanggapi AlaskaSetelah beresin kekacauan di kamarnya, Alaska dan devano merebahkan dirinya di lantai kamar Alaska dengan beralaskan karpet warna biru
"Cape ska"
"Gue juga"
"Gue ke kamar mandi dulu" Alaska sedikit lari buat masuk ke kamar mandi yang ada di kamarnya
Di dalam kamar mandi Alaska segera cuci mukanya pakai air, memegang bagian dadanya yang terasa nyeri seakan ditusuk tusuk
"Akhh tolong jangan sekarang " Alaska masih terus memegangi dadanya hingga dirinya terduduk di lantai toilet yang dingin
Menahan erangan dari mulutnya agar tidak terdengar ke luar kamar mandi
"Ahh bangsad obat nya ada di laci meja" -batin Alaska
Alaska duduk menyenderkan badannya ke tembok, memejamkan matanya membiarkan rasa sakit terus menyerang dadanya
Tangannya masih setia meremas dadanya berharap dapat mengurangi rasa sakit, tapi ternyata sama saja
Alaska Berusaha tidak mengeluarkan suara gaduh atau aneh di kamar mandi ,takut - takut devano curiga dan menyakan hal yang tidak - tidak padanya
"Hah hah hah " setelah beberapa menit mentralkan rasa sakitnya, sedikit demi sedikit Alaska kembali normal dengan nafas yang naik turun l,dan keringat yang bercucuran di pelipisnya
Alaska bangun lalu segera mencuci muka dan membenarkan penampilannya yang sedikit berantakan, setelah selesai dia keluar dan lanjut merebahkan dirinya di pinggir devano
"Habis ngapain lama banget"
"Emm?berak"
"Ohh"
Keduanya sama sama terdiam, menatap langit langit kamar Alaska sambil merasakan hembusan angin dari kipas angin disana
"Dev"
"Emm"
"Maaf ya"
"Buat?"
"Semuanya"
"Lu kaya yang mau pergi aja nyed"
Alaska tidak membalas perkataan devano, dia hanya terus menatap langit langit kamarnya sambil tersenyum tipis"Ehh gue mau cerita"
"Apaan lagi"
"Gue kayanya suka, ahh bukan nyaman kalau chatan sama Naya"
"Anak GC mulfand?"
"Heem"
"Sejak kapan Lo Deket sama dia"
"Udah ampir sebulanan"
"Wahhh,gak bilang sama gue Lo"
"Kan ini bilang"
"Iyasi,terus? Gimana jadinya"
"Gak tau, ternyata dia juga orang Bandung tinggalnya sekitaran sini juga ya gak jauh jauh banget lah, terus di SMA bakti men"
"Emm Deket tuh,ajak ketemuan aja
"Gue jga pengen gitu,tapi dia cuek banget anjer "
"Yaudahlah kalau Lo emang nyaman sama dia,deketin terus jangan main main, udah cukup Lo selalu baperin cewek di sekolah giliran ada yang nembak lu tolak mentah mentah kejam"
"Lu juga yah nyed ,banyak yang ngejar lu, tapi mu milih Naziha yang galak"
"Galak gitu gue suka"
"Bucin dasar"
"Biarn,ngiri ya lu"
"Dah ah sana balik Dev,gue pengen istirahat enak nih kamarnya udah beres nyaman"
"Anying,gue yang beresin nih"
"Gue juga yaa"
"Apaan,Lo cuma angkatin bantal doang , dah ah gue juga mau mandi "
"Emm hati hati,gue ga anter ke bawah ya"
"Iya santai aja"
Selepas devano keluar dari kamarnya, alaska buru buru mengunci pintu kamarnya, grasak - grusuk ke arah laci meja
"Ahh mana bangsad" geramnya
Setelah Alaska menemukan yang di carinya,3 botol ukuran sedang yang berisi pil-pil
Alaska mengambil satu pil dari masing masing botol, menelannya lalu langsung meminum air yang berada di atas meja untuk memperlancar mengalirnya obat ke dalam
Alaska menetralkan kembali nafasnya sambil terduduk di pinggiran ranjang ,keringatnya kembali bercucuran dan tangannya yang sedikit bergetar
"Bun" panggilnya pelan,tentu saja bundanya tidak akan dengar sama sekali
Karena kelelahan, Alaska berusaha menaikan dirinya ke atas ranjang lalu memejamkan mata dan terlelap menuju alam mimpi
~~~~~
Part 9 sudah di up,janlup voment nya
Sampai jumpa di part selanjutnya
![](https://img.wattpad.com/cover/249418278-288-k254012.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Alaska [END] [TAHAP REVISI]
Teen Fiction{JANGAN LUPA, FOLLOW, VOTE, DAN KOMEN} {Maaf jika ada typo} Sedikit unik bukan, kisah kita yang berawal dari virtual, kita yang awalnya bertemu dari sebuah grup di salah satu aplikasi, dari kamu yang senang mempermainkan perempuan, hingga akhirnya...