[ REMAKE] A Romantic Story About Serena by Santhy Agatha
.
.
.Kenapa dia harus repot-repot
menyuruhku menemuinya sendiri hanya untuk mengambil payung? Dia kan bisa menyuruh office boy untuk mengembalikannya, atau jika dia tak sempat, dia kan bisa menyuruh sekertarisnya untuk mengurus payung itu, Apalagi Jihoon tahu bosnya itu sangat sibuk.Gosip yang terdengar mengatakan sajangnim adalah workaholic sejati yang menghabiskan waktu 20 jam sehari untuk bekerja.
Atau, kenapa dia tidak buang saja payung itu? Toh aku juga tak akan berani menagihnya, pikir Jihoon sambil mengerutkan kening di dalam lift yang mengarah ke lantai 12, lantai khusus CEO mereka. Ini kali kedua dia ke ruangan ini, sungguh tak disangka, dua tahun bekerja disini hampir tak pernah bertatapan langsung dengan sang pemimpin tertinggi yang diagung-agungkan itu, tetapi sekarang, dua hari berturut-turut dia dipanggil menghadap sajangnim.
Lift terbuka dan dia dihadapkan pada ruangan tunggu yang nyaman dan mewah. Sekertaris yang sama, wanita setengah baya yang terlihat kaku dan efisien itu menatap Jihoon dengan skeptis, sepertinya dia juga bertanya-tanya kenapa pegawai rendahan macam ini sampai dua kali dipanggil menghadap langsung ke sang CEO, padahal setahunya sajangnim hanya berkomunikasi dengan anggota direksi,
manajer dan kepala bagian unit perusahannya, itupun lewat meeting resmi perusahaan dan melalui seleksi janji temu yang rumit."Sajangnim sudah ada di dalam, beliau sudah menunggu anda, saya sudah menginformasikan kedatangan anda lewat intercome dan beliau mempersilahkan anda langsung masuk", gumam sekertaris itu dingin.
~🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼~Hyunsuk baru saja menyelesaikan meeting penting dan dengan segera kembali ke ruangannya. Mengingat alasan yang membuat dia begitu terburu-buru kembali, membuatnya mengerutkan dahi, dia sudah menelpon atasan Jihoon tadi pagi, menjelaskan alasan keterlambatan pria itu.
Dan atasan Jihoon begitu kegirangan karena telponnya, hingga seolah-olah tak peduli lagi kenapa Jihoon sampai terlambat.
Yah mungkin setidaknya pria itu akan berterimakasih padaku, atau malah jengkel? Hyunsuk tersenyum sinis, menilik sifat pria itu, sepertinya Jihoon akan tambah jengkel dengannya.
Setelah dengan serius mempelajari berkas-berkas yang diantarkan bagian personalia padanya, Hyunsuk termenung.
Pria itu tidak bohong, kedua orang tuannya memang telah meninggal, dan alamat tempat tinggalnya memang terdaftar sebagai rumah kost, bahkan pria itu tidak mengisi nama saudara atau kerabat dekat yang bisa dihubungi.
'Saya tinggal sendirian', begitu ucapannya tadi. apakah pria itu benar-benar sebatang kara seperti ceritanya, kalau dia tanpa keluarga dan hanya tinggal di flat kecil, untuk apa dia meminjam 40 juta ke perusahaan yang harus dilunasi dengan memotong gajinya selama bertahun-tahun? Apakah dia sakit? Memikirkan kemungkinan itu, Dada Hyunsuk merasa nyeri.
Tidak! Putusnya setelah termenung sejenak, pria itu sehat, kalau tidak dia pasti tidak akan lolos seleksi test kesehatan yang sangat ketat untuk masuk ke perusahan ini.
Kalau begitu, dia pasti pria yang suka menghaburkan uangnya atau mungkin dia terlibat hutang yang sangat banyak? Hyunsuk menyimpulkan. Yeah, segalanya akan menjadi lebih mudah. Hyunsuk rela memberikan uang sebanyak yang Jihoon mau asal Jihoon mau melayaninya.
Ia sangat kaya, dan memiliki pria seperti Jihoon yang benar-benar memacu hasratnya memang layak diberi sedikit pengorbanan.
Lamunannya terhenti ketika intercom berbunyi memberitahukan kedatangan Jihoon.
![](https://img.wattpad.com/cover/249837836-288-k894534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A ROMANTIC STORY ABOUT PARK JIHOON ( SUKHOON VER,)
Romance[REMAKE] from A Romantic Story About Serena by Santhy Agatha aku bakal nyoba remake ff ini karena aku suka banget ceritanya bagus menurut aku, dan aku juga udah baca dua versi dari couple yang berbeda. aku akan buat versi sukhoon nya karena lagi buc...