tweleve

972 103 17
                                    


[REMAKE] A Romantic Story About Serena by Santhy Agatha
.
.
.
.

"Dimana ruangan tempat Ha Yoonbin?"Hyunsuk berdiri di depan resepsionis. Resepsionis itu mendongak dan ternganga. Terpesona melihat penampilan dan ketampanan Hyunsuk.

"Ruangan perawat Ha Yoonbin?" Hyunsuk mengulang jengkel karena resepsionis itu hanya menatapnya seperti orang bodoh.

"Oh... untuk Yoonbin....anda... anda mungkin harus menemui Suster Jisoo dulu, beliau suster kepala penanggung jawabnya."

"Dimana?"gumam Hyunsuk tak sabar.

"Lantai tiga, ruangan perawat nomor dua."

Tanpa basa-basi Hyunsuk meninggalkan resepsionis yang masih ternganga itu.

Pintu itu tertutup rapat dan Hyunsuk mengetuknya.

"Masuk."sebuah suara yang tegas terdengar dari dalam.

Hyunsuk masuk dan langsung berhadapan dengan Suster Jisoo.

Suster Jisoo langsung menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. Dia tidak mungkin salah mengenali.

Penggambaran Jihoon sangat akurat. Lelaki ini memang benar-benar luar biasa tampan dengan keangkuhan yang sudah seperti satu paket dengan auranya.

"Apakah anda akhirnya berhasil menemukan kebenaran?"gumam Suster Jisoo langsung tanpa basa-basi.

Hyunsuk mengernyit mendengar sapaan pertama Suster Jisoo yang sama sekali tidak diduganya. Tapi dia lalu teringat telepon di tengah malam yang tanpa sengaja dia angkat. penelepon itu mengatakan dirinya adalah Suster Jisoo.

"Ya."Hyunsuk mengakuinya pelan.

"Anda sudah tahu semuanya?"

"Semuanya, dan pertama, sebelum anda menghina Jihoon lagi. Saya akan jelaskan kepada anda, semalam Jihoon datang kepada saya, dengan kondisi menggenaskan. Mental dan fisik yang rapuh, dan dia bilang ingin melepaskan diri dari anda, menurut saya itu wajar mengingat perlakuan anda padanya."Suster Jisoo menatap Hyunsuk dengan pandangan mencela yang terang-terangan hingga wajah Hyunsuk merona.

"Uang yang dia pakai untuk melunasi anda, itu adalah uang pinjaman dari saya dan beberapa staff rumah sakit lain, bukan uang hasil menjual dirinya kepada lelaki lain seperti apa yang anda tuduhkan kepadanya tadi pagi."

Sebuah kebenaran lagi. Lebih keras daripada tamparan di pipi, lidah Hyunsuk terasa kelu.

"Saya ingin bertemu Jihoon."gumam Hyunsuk akhirnya.

Suster Jisoo mengangkat alisnya.

"Untuk apa? Ketika hubungan hutang piutang itu lunas. Tidak ada lagi perlunya kalian bertemu, lagipula saya tidak yakin Jihoon bersedia menemui anda."

"Tidak ada hubungannya dengan uang! Saya tidak peduli dengan uang!"

Hyunsuk hampir berteriak, lalu berdehem berusaha meredakan emosinya.

"Saya harus bertemu dengan Jihoon, meminta maaf, saya tahu selama ini saya salah...."

"Anda bisa menyampaikan permintaan maaf anda melalui saya." sela Suster Jisoo tegas, Hyunsuk mengernyit.

"Saya mohon....Saya harus bertemu dengan Jihoon, saya butuh bertemu dengan Jihoon."

Suster Jisoo mengamati lelaki yang berdiri di hadapannya. Lelaki ini terlalu tampan, terlalu kaya sehingga wajar dia tampak begitu arogan. Tapi sekarang Hyunsuk tampak begitu menderita, dan dia rela memohon agar bisa bertemu Jihoon, Suster Jisoo  menarik napas, ketika sebuah kesimpulan muncul di benaknya.

A ROMANTIC STORY ABOUT PARK JIHOON ( SUKHOON VER,)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang