Di vote dulu sebelum baca :)
Hapy reading chingurrr...
----
Hari ini Lerin begitu sibuk semenjak anaknya mulai berkembang menjadi anak yang aktif. Ae Rin selalu melakukan apapun yang diinginkan, seperti bermain, mengacaukan segala hal dan merangkak keluar sendiri. Itu semua membuat Lerin harus berjuang sendiri mengurus Ae Rin dan mengerjakan tugas rumah.
Jungkook masih belum mengizinkan Lerin untuk memiliki baby sister, padahal laki-laki itu tahu Lerin membutuhkannya, bukan karena tak boleh, melainkan ia khawatir dengan pekerjaan baby sister di London.
Apalagi Lerin ini masih terbilang muda, belum banyak mengetahui tentang mengurus anak yang baik, jauh dari kedua orangtuanya pun menjadikan alasan dirinya sulit mengurus Ae Rin.
"Ae Rin?"
Lerin tekejut saat melihat Ae Rin sudah tidak ada di ruang tamu, sebelumnya ia meninggalkan sebentar ke dapur untuk mencuci piring kotor, lalu balik lagi ke ruang tamu, tak berpikir lama dirinya bergegas berlari mencari Ae Rin.
Ia mencari di sudut ruangan, berlari ke arah dapur, kamar tidur, kamar mandi, dan berbagi tempat di ruang tamu, karena Ae Rin suka sembunyi di dalam lemari, atau bawah meja. Apartemennya yang sangat luas menjadikannya sulit untuk mencari Ae Rin.
"Ae Rin! Kamu di mana, sih?" Lerin memberhentikan langkahnya di ruang tamu, karena merasa lelah juga sehabis mencuci piring ia harus mencari anaknya yang hilang
"Gawat, kalau sampai tuh bocah ilang gue bisa di terkam abis-abisan sama Jungkook," Lerin mengacak-acak rambutnya, lalu berjalan keluar.
Lerin mencari keluar dan memeriksanya di segala tempat, termasuk semak-semak, halaman belakang, taman, dan kolam renang. Ia tahu Ae Rin selalu pergi sendiri, dan itu yang membuatnya khawatir jika tidak ada yang mengawasi.
"Anjir, gak ketemu anak gue...," Lerin mengatur napasnya yang mulai kelelahan karena terus berlari dan tergesa-gesa. Ia sudah bertanya pada semua tetangga, namun tak ada yang melihat.
"Ae Rin...!!!" Lerin masih berteriak, berharap anaknya itu segera ditemukan sebelum Jungkook pulang, karena hari sudah semakin sore.
Tiba-tiba matanya melihat sosok laki-lak sedang berdiri di sana sambil menggendong anak kecil, Lerin terdiam lama dan melihat dengan jelas dari belakang, bayi kecil itu terlihat seperti anaknya. Tak menunggu lama lagi, Lerin segera berlari menghampiri laki-laki itu.
"Heh!" Lerin membalikkan tubuh pria itu. Lalu detik berikutnya ia terkejut karena dia menggendong anaknya, dan yang menggendong adalah...
Ray?
"Ra--Ray?" ucap Lerin terbata-bata, ia melirik sekilas ke arah Ae Rin yang sedang memakan es krim, dan balik lagi ke Ray.
Ray tersenyum pada Lerin, "Gue nemuin anak lo lagi duduk didekat kursi situ," sambil menunjuk ke arah kursi. "Beruntung gak ada yang culik." Lanjutnya.
Lerin menghela napas lega sambil memegangi dadanya, karena sudah menemukan anaknya di orang yang tepat. Lalu tangannya bergerak meraih Ae Rin untuk digendong balik. "Bikin khawatir aja kamu," kemudian mengusap wajah Ae Rin yang penuh dengan noda es krim.
"Btw, makasih ya. Gue gak tau gimana jadinya kalau Ae Rin dibawa orang, beruntung ada lo di sini." Ujar Lerin lembut sambil tersenyum.
Ray membalas senyuman Lerin, lalu mengangguk. "Sama-sama. Gue juga kaget liat ada anak kecil di luar sendiri, kok lo tinggal sih, Rin? Kalau di culik orang, lain lagi urusannya."
"Gue tinggal cuci piring sebentar dia di ruang tamu, eh balik-balik udah sama lo."
"Gak ada baby sister?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS Dingin (JeonJk) -Season 2
RomanceSelesai Lanjutan yang pertama. Dahlah baca aja oke.