Di vote dulu sebelum baca :)
Jungkook langsung melumati bibir manis pink milik lerin dengan lembut. Lerin sempat menolak perlakuan itu, tangannya tidak berhenti memukuli terus dada besar Jungkook yang sedari tadi sudah menempel pada dua benda kenyalnya.
Tubuh mereka sangat dekat bahkan Lerin hampir tidak bisa menggerakan tubuhnya sendiri.
"Jung-kook, mpppht... lepas!"
Lerin masih memukuli dada Jungkook dan berusaha mendorong tubuh pria berbadan kekar itu agar lepas dari tubuh Lerin yang kecil.
Jungkook memberhentikan aksinya dan menatap Lerin, menatap dua bola mata Lerin yang berbinar dan sedikit mengeluarkan air mata. Mereka mengatur napas bersama, membiarkan gadis itu mengambil napas sebelum permainannya di lanjutkan kembali.
"Lo pikir, gue bakalan maaf in lo gitu aja, hem?"
Lerin tersontak kaget saat mendengar pertanyaan Jungkook yang terasa merinding di telinganya. Hembusan napas Jungkook naik turun, tatapannya yang begitu tajam, dan senyum menyeringai yang terus di lemparkan pada Lerin.
"Gue udah minta maaf Kook, lagian gue ga selingkuh. Kenapa sih lo ga mau percaya sama gue, hah?"
Lerin berusaha untuk tidak menampar wajah mulus Jungkook di hadapannya.
"Karena lo udah ngerusak kepercayaan kita."
Kata-kata itu seakan bentuk amarah seorang Jeon Jungkook pada Lerin. Melihat kekasihnya berduaan bersama pria lain dengan alasan yang tidak masuk akal membuat Jungkook merasa di permainkan.
Jungkook berpikir bahwa Lerin bisa bebas di Korea tanpa sepengetahuan dirinya, pergi dan berkencang dengan pria lain.
Mereka masih sama-sama terdiam, menatap satu sama lain dengan intens. Lerin tidak tahu harus merespon seperti apa, perkataan Jungkook terlalu sulit untuk di jelaskan.
Pria itu sangat sensitif dan cemburu.
Sampai akhinya tangan kekar Jungkook menekuk dagu Lerin, memaksa gadis itu hanya tetap nenatap mata tajam dirinya.
"Lo bilang ke gue jangan selingkuh, tapi lo sendiri yang ngelakuin. Cih."
Lerin berusaha melepaskan tangan Jungkook dari dagunya, ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan terus mendorong tubuh pria itu.
"Awww..., sakit!"
Dan akhirnya tubuh mereka sedikit longgar, Lerin bisa bernapas lega.
"Ya ampun Kook, kenapa sih lo ga mau percaya sama gue? gue ga selingkuh! apa perlu gue telpon dia, dan di jelasin semuanya sama dia?"
Napas Lerin sudah naik turun, nada bicaranya mulai terdengar tinggi.
"Jadi lo nyimpen nomor hp dia? haha makin jelas kalau lo ada hubungan sama dia."
Ingin sekali Lerin menampar pria kelinci itu dengan kasar dan memaki-maki wajahnya. Bahkan Jungkook tidak menatap Lerin, ia tetap fokus kearah samping.
Tak tahan dengan semuanya dalam hitungan detik, air mata Lerin jatuh di pipinya. Lerin menangis ter isak-isak di hadapan Jungkook, ia tak peduli terlihat sangat Lemah di depan Jungkook.
"Hikss..., kalau lo datang kesini cuma mau marahin gue, lebih baik lo pergi aja! gue ga perlu lo ada di sini!"
Tangisan Lerin semakin keras dan Jungkook mulai terlihat panik, dengan cepat ia membungkam mulut lerin dengan ciuman panas.
Sangat panas, sampai lerin tersedak.
Jungkook menggigit kasar bibir bawah lerin dan membuat sang empu membuka mulut secara reflek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua OSIS Dingin (JeonJk) -Season 2
عاطفيةSelesai Lanjutan yang pertama. Dahlah baca aja oke.