Tes!
Setetes air mata berhasil keluar dari kelopak mata Alea. Kini, gadis itu sudah sah menjadi istri seorang Alex Aditya Prasetya. Air matanya semakin deras mengalir saat para tamu undangan berteriak menyebut kata 'sah'.
Dengan perasaan yang tidak menentu, Alea meraih tangan Alex, lalu menciumnya. Begitu sebaliknya, Alex mencium lembut kening Alea membuat gadis itu memejamkan matanya berharap semua situasi yang dilaluinya ini hanyalah mimpi.'Menjadi istri dari orang yang membunuh orang tuaku adalah situasi sulit!' batin Alea berteriak pilu.
"Hapus air matamu!" bisik Alex penuh penekanan.
Alea tersenyum getir, dia kemudian menghapus air matanya dengan perlahan. Alea dan Alex kemudian menyalami para tamu undangan yang telah hadir. Acara pernikahan yang mereka lakukan tertutup atas permintaan Alea.
*****
Kini Alex dan Alea sedang berada di kamar. Alea sedang merapikan kasur yang sedikit berantakan, sedangkan Alex sedang membersihkan dirinya di kamar mandi.
"Eh!" Alea terkejut saat melihat sebuah kalung bulan di bawah ranjang.
Dia kemudian berjongkok untuk meraih kalung itu. Dia ingat, kalung itu sangat mirip dengan Adit, orang yang spesial dalam hidupnya.
"Sedang apa kau?" tanya Alex yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Eh, ti--tidak ada, Tuan," jawab Alea gugup. Bahkan, dia sampai menundukkan kepalanya karena terlalu gugup.
Alex menatap Alea tajam, dia kemudian berjongkok untuk melihat apa yang baru saja Alea lihat. Tatapan membunuhnya dia berikan pada Alea saat mengetahui benda itu.
"Jangan pernah menyentuh barang ini" sentak Alex menunjuk Alex.
"Adit ...?" lirih Alea dengan mata berkaca-kaca.
Deg!
Alex membeku di tempat, nama itu? Nama yang hanya boleh diucapakan oleh bintangnya. Dia menatap Alea dalam, kenapa? Kenapa mata ini? Ah, tidak.
"Kamu Adit, 'kan? Kamu bulan aku," isak Alea menggoyang-goyangkan bahu kekar Alex.
Alea kemudian memeluk Alex erat. Tangisnya tidak bisa terbendung lagi. Setelah sekian lama, akhirnya dia bisa bertemu lagi dengan orang yang pernah menghiasi hidupnya.
"Aku Putri, Dit. Aku bintang kamu dan kamu bulan aku," lirih Alea.
Putri? Ya, Alea Anisa Putri sekarang sudah menemukan bulannya, Alex Aditya Prasetya setelah lama terpisah, akhirnya mereka di pertemukan dengan cara yang sangat tidak diduga.
Alea merasakan bahunya basah. Apa Alex sedang menangis?
"Aku kangen kamu ... aku minta maaf." Alex menangis di dekapan Alea.
Alea mengangguk, dia semakin mengeratkan pelukkannya, begitu juga dengan Alex.
******
"Kamu kenapa ninggalin aku?" tanya Alea menatap Alex sendu.
"Maaf." Hanya itu yang Alex ucapakan.
Tatapan Alea berubah menjadi tatapan kosong saat mengingat bahwa Alex adalah pembunuh orang tuanya. Andai, andai saja bukan Alex pelakunya pasti dia akan sangat senang sekarang karena sudah bertemu dengan orang yang dulu pernah hilang.
"Alex ... kau pembunuh," lirih Alea dengan tatapan kosong.
"Alea, kau salah ... bu--bukan aku yang melakukannya." Alex meraih tangan Alea untuk meyakinkan gadis itu.
"Umm ... nyatanya itu hanyalah mimpi. Buktinya kau pembunuhnya, Lex," isak Alea menatap tangannya yang digenggam oleh Alex.
"Aku memang ada di situ, tapi bukan aku yang melakukannya. Pelakunya adalah kakakku yang pada saat itu melarikan diri dan meninggalkan aku untuk bertanggung jawab," jelas Alex menangkup wajah Alea.
"Kakakmu? Aditki Pratama Prasetya?" Alea bertanya dan dibalas anggukan singkat oleh Alex.
Alea menegang di tempat saat Alex menatapnya dengab tatapan yang sangat mengerikan.
Brak!
Sebuah vas bunga mendarat tepat di hadapan Alea membuat gadis itu tersentak kaget.
"Jangan sebut nama sial*n itu!"
#Bersambung
Jangan Lupa Tinggalin Jejak:)
Spam Next dan Vote Kalau Mau Cbnya DiUp Cepat:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Milik Mafia
Teen Fiction"Alexander Aditya Prasetya. Kau adalah orang yang pertama menghancurkan hidupku, tapi kau juga orang pertama yang membuatku mengerti akan apa artinya sebuah kasih sayang. Tuhan mempersatukan kita dalam suatu kejadian yang hingga akhirnya menjadi sat...