Rindu

108 20 6
                                    

Song : Sasha Sloan - Dancing with Your Ghost














Sulit bagiku untuk menggapaimu

Kau begitu jauh, dan aku begitu merindukanmu.














"Jovian?"

"hm?"

"Kau melihat apa?"

Aku mendongakkan kepala dan tersenyum kepada Sal yang menatapku keheranan. "Tidak, hanya menatap kursi pasien, sepertinya agak kusam."

Sal ikut-ikutan menatap kursi pasien di hadapanku. "Kurasa tidak."

"Tidak, ya? Mungkin aku agak mengantuk, makanya bisa berpikir begitu." Aku mengangkat bahu acuh, berpura-pura menguap.

"Kau ini," dengus Sal sambil tersenyum geli. "tunggu sebentar, biar kubuatkan kopi."

Sal yang baik bergegas ke dapur untuk membuatkanku kopi. Mataku mengikuti langkahnya sampai pintu tertutup, kemudian kembali menghadap ke arah depan, ke arah kursi pasien yang barusan kubilang kusam.

Sal benar. Kursi itu sama sekali tidak kusam. Aku hanya mengada-ada saja. Sal tidak perlu tahu kalau alasan sesungguhnya aku menatap kursi itu adalah karena Yosel saat ini sedang duduk disana, tertawa cantik sambil menatap ke arahku.














Dosen psikiatriku pernah berkata bahwa salah satu tanda skizofrenia adalah munculnya halusinasi. Halusinasi dapat muncul dalam bentuk audio (kau jadi mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada), visual (kau jadi melihat hal-hal yang sebetulnya nihil), atau taktil (kulitmu seolah-olah merasakan sesuatu padahal tidak).

Di surat kematiannya, Yosel bercerita bahwa ia mendengar suara Titan yang mengajaknya ikut serta untuk mati. Dari sana, aku sadar bahwa kami semua salah. Yosel bukan hanya depresi, dia juga skizofrenia.

Time for the Moon NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang