[2.9] Truth E.N.D

2.3K 369 56
                                    


"Kalian ngapain?"

"JENO TOLONGIN GUA JEN, MEREKA MAU BUNUH GUA!" Jeno mendelik kesal. Dengan tidak sabarnya langsung memukul Hyunjin hinggal dia terpental.

Siyeon berlari menjauh ke belakangan Jeno. "Lo gila Jin?" tanya Jeno dengan amarahnya yang meledak.

Hyunjin berdiri dan meludah dengan darah yang kental. "Hahahaa! Gue gila? Gue emang gila, gue mau bunuh dia? Kenapa? Karena dia yang bunuh adek gue!"

"Gak gini Jin, Lo bisa selesein baik-baik."

Hyunjin mendecih, "Baik-baik? Adek gue gak bisa hidup lagi."

Sunwoo hanya diam menyimak semua adegan dramatis di depannya, karema jujur saja dia tidak tau apa-apa.

Hyunjin maju dan mendorong Jeno hingga terjatuh lalu menarik Siyeon ke pinggiran gedung.

"Lo tatap baik baik lapangan dibawah, kira kira kalo lu jatuh bakalan mati gak ya?" tanya Hyunjin dengan nada tagasnya.

"Jin, kita bisa bicara baik-baik." Siyeon mencoba negosiasi dengan Hyunjin.

"Gak."

Jeno berlari dan menarik Siyeon, dirinya yang menggantikan Siyeon menjadi terdorong oleh Hyunjin, tubuhnya bergelantungan di lantai 3, hanya tangannya yang menapak di lantai atap.

"HYUNJIN!"

Hyunjin mengukurkan tangannya membantu Jeno, "Jen tarik tangan gue Jen!"

"Kenapa lo mau nolong gue?" tanya Jeno.

"Berisik lo cepet pegang tangan gue." Hyunjin menarik Jeno, dibantu dengan Sunwo dan Yoobin, sedangkan Soobin hanya diam menatap mereka yang berusaha membantu Jeno.

"Bin lo kok diem aja, bantuin kek," teriak Yoonbin kepada Soobin.

Soobin hanya diam, tanggannya bersedekap di depan dada. "Buat apa? Mending kalian semua mati bareng-bareng aja."

Soobin mendekat dan siap mendorong Hyunjin, Sunwoo, dan Yoonbin.

DOR!

"Ahs!"

Lengan Soobin tertembak oleh pistol polisi. Junkyu datang dengan papanya yang membawa beberapa polisi lain.

Jeno berhasil diselamatkan, sedangakan Soobin hanya tertawa hambar sembari memegangi lengannya yang tertembak.

"GUE KALAH! HAHAHAHA!"

Semua orang menatap Soobin hambar. "Ayo pak bawa saya ke kantor polisi, saya udah bunuh orang," ucap Soobin dengan senyuman gilanya.

Semua terdiam menatap Soobin nanar, kecuali Yoonbin, dia masih setia menatap Jaemin yang tersenyum padanya dan teman-temannya tanpa orang tau.

"Heh burik, gue mau masuk ke tubuh lo boleh?" Jaemin bernegosiasi dengan Sunwoo.

"Ngapain?"

"Penting."

Jleb! (Garis miring yang ngomong arwah)

"Soobin, ayo sadar, kamu salah, ayo balik ke jalan yang bener, berhenti jahat, ada Renjun, ada Gue. Lo harus mau nebus kesalahan lo."

Jleb!

"Asu kalo mau masuk intro dulu kek."

"Kelamaan lo."

Soobin tertawa lagi-lagi. "Ayo pak tangkap saya pak. Saya udah bunuh orang 3 kali."

Tangan Soobin diborgol oleh polisi, sebelum itu dia berhenti di samping Junkyu. "Gue cuma mau bilang kalo Yoonbin yang nabrak pacar lo + dia yang udah potong video pembunuhan Ranjun, ah bukan potong tapi diedit."

Junkyu menatap nanar Yoonbin. "Kalian semua penghianat ya."

Akhirnya Soobin dan Siyeon ditangkap dengan tuduhan pembunuhan, Yoonbin ditangkap dengan tuduhan pemalsuan barang bukti, dan Hyunjin tertangkap karena melakukan percobaan pembuhunan.

Tersisa Sunwoo, Junkyu, dan Jeno. Mereka bertiga diam dan saling melirik satu-sama lain.

Sunwoo mentap arwah Jaemin yang perlahan memudar.

"Makasih ya udah bantuin gue selama ini, bilang makasih juga buat Jeno sama Junkyu, jangan lupa Yoonbin, dia gak tau apa-apa soal pembunuhan gue, ah ya. Salam buat Jeno, gue kangen sama dia pengen minta maaf sama peluk dia kaya dulu lagi, tapi mustahil, gue pamit ya, makasih."

Arwah Jaemin sepenuhnya lenyap, Sunwoo meneteskan air matanya, gak akan ada arwah yang akan menggangunya lagi, jujur saja Sunwoo tidak mempunyai teman selain arwah seperti Jaemin.

"Kenapa lo?" tanya Jeno, dan Sunwoo menjelaskan semuanya.

"Akhirnya, gue balik duluan ya," ucap Sunwoo berpamitan.

"Ayo jen balik," ajak Junkyu.

Jeno menggeleng, "Duluan aja."

Jeno diam menangis sambil tersenyum, menatap nanar gelang ditangannya, gelang Jaemin. "Nana, gue udah berhasil nemu pembunuh lo, gue harap lo bisa tenang, gue kangen sama lo."

Jeno mengusap air matanya, "Astaga gue cengeng banget haha."

Jeno mengingat, temannya pernah berkata bahwa disini juga tempat jaemin dibunuh, dan jeno meninggalkan gelang itu di atap tepat dimana Jaemin terakhir menginjakkan kakinya.



ENDING







Spin off.

"WOY BANGUN HEH TELAT LU ENTAR!"

Jaemin, Junkyu, Hyunjin, Jeno, Yoonbin, mereka semua membangunkan Soobin yang masih nyenyak di alam mimpinya.

"BAGONG BANGUN! YAKALI ORANG RAJIN MACEM LU NGEBI GINI, MALU SAMA PANTAT." ucap Jaemin mengejek.

Soobin membuka matanya, dia langsung berdiri dan memeluk Jaemin, "Na maafin gue na, sumpah."

"Hah? Lu kenapa?"

"Gue janji, gue gak ganggu lu sama Yeji, bahagia deh lu sama dia," ucap Soobin.

Jaemin nampak keheranan. "Yeji? Kan lu tau gue belok? Gue sama Jeno kali, kok bisa sama Yeji?" tanya Jaemin.

Hyunjin menoyor kepala Soobin. "Halah kocak lo, bucin sama adek gue gak berani nembak, cupu."

"Kek lu gak cupu aja, lu kan gaberani bilang suka ke Siyeon jin," ejek Junkyu

Mereka hanya tertawa kencang dan Yoonbin hanya menyimak dengan wajah datarnya.

Terimakasih
Akhirnya ending setelah 2 tahun wkwkwk. Tidak sesuai ekspetasi? Jelas. Nyeweng? Jelas karena saya udah lupa alur sebenernya

- April 2021

KILLED • 00L [Millenium Squad]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang