Malam malam tanpa bintang,
Pintu jendela terbuka lebar,
Aku berselimutkan kain merah usang
Yang pernah kita pakai untuk menghatkan
Hati.
Bagai gelandangan ringkih didepan toko
Tua. Menggigil. Meriang.
Mata sembab menatap kemilau lampu jalan.
Kota. Kendaraan. Rumah.
Dengan kamu sendiri yang sudah kehilangan
Rumah.
Kalimat rayuan berputar laik roda
Komedi putar, dalam sirkus tengah malam,
Dengan badut berwarna merah, dan kucing-kucing
Besar yang menerkam. Ahh, tidak pernah ada yang seindah
Lagu Nadin, Amigdala atau bahkan Banda Neira.
Harapan mekar bak bunga kamboja
Merah muda, putih, di pemakaman yang penuh
Huru-hara tangisan, manusia. Burung. Lintah.
Tanah berguguran
Tubuh retak, lara bertaburan.🌙
26 Oktober
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Puan yang Merapal Ihwal Duka Lara
PoesíaKisah sang puan yang papa, Akan hidup juga pengasihan. Highest rank : 1 #puisikontemporer 1 #sajakindonesia 1 #antologirasa ©Juni 2019 Cover by : @Choi Gi Seok