Tanpa terasa, pertarungan ini selesai dan semua orang berteriak gembira dan aku juga merasa senang, tidak terlalu memperdulikan siapa yang menang dan siapa yang kalah, tapi di mana kau—lalu aku melihatmu.
-
Saat cahaya hijau itu terlihat, pandanganku berubah seakan aku sedang menatap kaleidoskop. Semua buram, dan sebelum aku sadar, aku ada di tanah. Aku tidak bisa melihatnya—hanya bisa merasakannya—keras dan dingin di bawahku. Kepalaku terasa sakit dan dadaku terasa sesak, dan semua berubah—tapi jangan sekarang, jangan dulu, beri aku waktu—karena Remus sudah meninggal, Tonks sudah meninggal, Fred sudah meninggal, dan aku tidak akan melupakan rasa sakit itu—pergumulan di mata Ginny ketika ia menyadari bahwa kakaknya sudah pergi. Aku harus mengucapkan duka cita padanya, aku harus memberitahu Draco aku mencintainya, aku harus memeluk ibuku untuk terakhir kalinya, tapi yang bisa kulihat hanya hijau, dan nafas terasa pendek, cepat, terengah-engah, dan rasa seakan aku ada di tengah-tengah ledakan terus berulang-ulang pada tubuhku—lagi—dan lagi—
Tidak ada lagi dia. Tidak ada lagi cahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Draco,
Fanficcc: @malfoyuh Link: https://www.wattpad.com/story/65144436-dear-draco Hai, semuanya! Ini adalah hasil terjemahan bahasa Indonesia dari fanfiction "Dear Draco," yang ditulis oleh Ana / @malfoyuh. INI BUKAN KARYAKU, AKU CUMA PENERJEMAH. Aku tertarik...