Chocolate

938 34 51
                                    

Sebelum memulai cerita ini, saya mau berterimakasih kepada CristinSdtr untuk bantu mencari ide cerita Lunanya, oh ya hampir lupa ada slight Sanpud juga jadi jangan lupa baca ya.

Jujur saya masih pusing skripsi saya, jadi maaf kalau belum sempat bikin cerita yang panjang.

Sementara ini saya masih bisa bikin one shot untuk menghibur teman- teman semua

Dari pada kelamaan, kita mulai saja ceritanya....

////

SMA One Piece merupakan salah satu SMA terbaik sejepang, dimana banyak sekali murid berprestasi dalam bidang akademik maupun non-akademik yang berada disana.  Seorang gadis cantik berambut oranye panjang ini berjalan memasuki sekolah bersama pria berambut pirang beralis melingkar.

Dengan tatapan memohon yang di ciptakan gadis berambut oranye panjang itu senantiasa membuat pria itu mengeluarkan ciri khas matanya yang berbentuk hati.

"Siappp Namiiii-swaaan, pangeran mu akan membantu muuuu." Ucap pria itu sambil bernari-nari mengitari gadis itu.

Gadis berambut oranye itu hanya tersenyum simpul, tak lupa mengucapkan terimakasih kepada pria itu ia langsung pergi meninggalkannya dan berlari menuju kelasnya.

Namun disisi lain, seorang remaja laki-laki tak jauh dari mereka melihat keduanya dengan tatapan kesal.
"Sebenarnya ada apa dengan mereka." Ucapnya pelan dengan nada marahnya.

/////

Bel sekolah berbunyi menunjukkan waktu untuk para siswa kembali ke rumah mereka. Luffy, remaja pria bersurai hitam itu mendatangi gadis cantik yang duduk di depannya.

"Nami." Ucapnya sambil menepuk pelan pundak gadis itu.

Gadis yang merasa namanya terpanggil itu langsung menoleh ke arah Luffy. "Kenapa, Luffy?" Tanya gadis itu.

"Ikut Aku ke restoran BBQ terbaru di pusat kota, yuk!." Ajak Luffy.

Gadis berambut senja itu menggeleng menolak. "Maaf Aku tidak bisa ikut, Aku ada acara dengan Sanji-kun." Ucapnya membuat pemuda di depannya ini kesal.

"Ya sudah jika begitu aku pulang saja." Ucap Luffy kesal langsung keluar dari kelasnya.

Gadis cantik itu hanya menghela napas melihat Luffy. "Maafkan aku Luffy." Ucapnya.

////

Nami, gadis berambut seperti matahari terbenam ini dengan serius membuat coklat yang telah di ajarkan dengan sahabatnya ini. Tangan halusnya tak henti-hentinya mengaduk adonan coklat yang berada di pelukannya.

"Tidak-tidak bukan begitu mengaduknya, Nami-san. Harusnya kamu taruh di atas panci berisi air panas agar coklat nya tetap meleleh." Ucap Sanji sahabatnya.

"Tapi kelamaan dan gak selesai-selesai." Ucap Nami kesal.

"Iya, emang proses pembuatannya begitu, Nami-san. Jika kau tidak menuruti proses pembuatannya maka coklat yang kau buat akan berasa sangat aneh dan aku bisa menjaminnya." Ucap Sanji membuat Nami mengangguk menurut.

"Baiklah, aku menurut deh." Ucap Nami.

"Memangnya coklat itu ingin Kau berikan kepada siapa, Nami-san? Tunggu! Jangan bilang aku," Ucap Sanji sambil menunjuk dirinya sendiri.

Luffy x Nami oneshots collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang