Luffy x Nami oneshots collection

The Naughty Mosquito

Story by Arazaku Vya

Disclaimer Eichiro Oda

Pairing Luffy x Nami

*****

*warning*
Sebelum baca cerita ini , aku peringatkan dulu , disini ada adegan 18+ nya tapi hanya cuplikannya saja , jadi yang masih bocah jangan sekali - sekali masuk ke sini.

Terima Kasih

*****

Luffy terdiam tersenyum melihat Navigatornya yang sedang berjemur bersama Archeolognya. Dengan tangan kirinya memegang segelas bir dan tangan kanannya memegang sepotong daging yang baru saja makan , tapi pandangannya tetap pada navigator berambut senja itu.

Tanpa disadari oleh dirinya , Kapten dari bajak laut topi jerami itu terpental hingga membentur dinding kapal karena tendangan dari Sang Koki kapal . Yah Sanji nama koki tersebut yang menendangnya.

"Apa - apaan kau, Sanji ?" Tanya Luffy kesal.

Sang koki berkacak pinggang memandang Kaptennya dengan tatapan tajamnya. "Kenapa kau melihat Nami - san ku sedari tadi ?" Tanya Sanji.

Luffy berkedip tak mengerti dan berkata , " Apa maksudmu dengan Namimu ?"

"Jangan pura - pura bodoh, Kapten . Aku tahu bahwa kau tertarik pada Nami - san ." Ucap Sanji sambil mendekati Kaptennya.

"Kau suka padanya , bukan ?" Tanya Sanji sambil berbisik.

"Apa maksudmu ? Aku tidak suka Nami , Nami tidak bisa dimakan , enakkan daging ini bisa dan makan ." Ucap Luffy.

Sanji menghela napasnya pasrah dengan kepolosan kaptennya ini dan menendangnya sekali lagi .

"Kenapa kau masih menendangku lagi ?" Tanya Luffy.

"Dengar , jika kau tak menyukai Nami - san kenapa kau melihatnya sedari tadi ?" Tanya Sanji sekali lagi .

Luffy hanya terdiam tak tahu dan lagi - lagi Sanji menendangnya .

"Aku akan mengikhlaskan Nami - sanku bila orang yang disukainya selama ini kamu , Kapten . Karena kau orang yang paling pantas bersama dirinya ." Ucap Sanji lalu meninggalkan Luffy.

Luffy tersenyum menyeringai melihat kepergian Sanji yang berjalan menjauhimu.

"Namimu , hah ." Gumamnya sambil menyeringai.

****

Malam hari yang penuh bintang di Lautan Dunia Baru ini membuat Nami tersenyum menatap langit - langit di crown nest tempat biasa wakil kaptennya ini berlatih. Ditemani segelas kopi dan buku cerita dengan selimut yang mengelililingi tubuhnya , dirinya menatap sekelilingi lautan yang sepi ini.

Jatahnya untuk jaga malam ini membuatnya bosan , tapi apa daya dirinya tak boleh tidur begitu saja pada malam ini. Dieratkannya selimut yang mengelilinginya karena angin malam membuat tubuhnya menggigil. Namun sepasang tangan tiba - tiba mengelilingi tubuhnya dan memeluknya dari belakang.

Nami tahu siapa pemilik tangan itu , dirinya tersenyum dan mengelus kepala orang itu yang menenggelamkan kepalanya di pundak miliknya.