Pinwheel

484 38 13
                                    

Matahari menyinari sebuah kapal yang saat ini sedang berlayar dilautan new world. Kapal thousand sunny namanya. Namun disaat langit sedang menampakkan senyum cerah nya, seorang gadis cantik berambut senja sedang berdiam diri melamun menatap ombak lautan menari pelan didepannya.

"Nami-san." Sapa seorang pria berambut kuning beralis kriting.

Gadis cantik itu menoleh pelan dan berkata,"Hm? Ada perlu apa, Sanji-kun?"

"Kau terlihat sedih, Nami-san. Mau aku buatkan sesuatu untuk menghibur mu?" Tanya Pria itu.

Gadis cantik bernama Nami hanya menggeleng pelan. "Tak perlu, Sanji-Kun. Aku tak perlu dihibur." Ucapnya.

"Baiklah jika begitu, jika butuh sesuatu panggil saja Aku ya Nami-san." Ucap Pria itu lalu meninggalkan Gadis cantik tersebut.

..........

Disisi lain seorang pria tampan dengan tinggi sekitar 170 cm berambut hitam ini terdiam mendengar percakapan antar navigator dan kokinya tersebut. "Ada apa dengan, Nami?" Ucapnya bingung.

Pria yang berstatus Kapten kapal tersebut mendatangi gadis cantik itu. "Namiiiiii." Sapanya dengan semangat.

Gadis yang tadinya terdiam menatap ombak langsung menatap kapten nya dengan senyum yang sedikit dipaksa nya. Pasalnya gadis berambut senja ini tahu bahwa kaptennya tak suka melihat nya bersedih. "Iya, Luffy." Ucap nya pelan.

"Hentikan senyum itu." Ucap Sang Kapten.

"Maksudnya?" Tanya Gadis berambut senja itu bingung.

"Senyum mu itu, senyum tidak tulus. Kau seperti memaksakan nya. Lebih baik tidak perlu tersenyum jika Kau tidak ingin." Ucap Sang Kapten.

"Kau kenapa, Nami? Dari tadi Aku lihat dirimu ini terdiam sedih menatap laut." Ucap Sang Kapten kembali.

Gadis cantik itu menghela napasnya pelan lalu menatap ke arah kapten nya dan menatap lautan biru itu kembali. "Kau tahu Luffy seperti nya Aku rindu rumah. Aku juga rindu Gen-san dan Nojiko." Ucap Nami pelan.

"Kau mau pulang sebentar ke east blue?" Tanya Luffy sang kapten.

Navigator itu hanya menggeleng, "Tidak perlu, Luffy. Aku bisa menelpon mereka dengan den-den mushi." Ucap nya.

Pria berambut hitam itu terdiam sebentar. Otaknya berpikir bagaimana cara menghilangkan rasa rindu navigator nya ini terhadap rumahnya. Seketika sebuah ide muncul di dalam otaknya. "Nami, Kau tahu dimana, Robin?" Tanyanya.

"Di perpustakan seperti nya." Ucapnya navigator nya.

Sang Kapten mengangguk pelan mendengar ucapan navigator nya itu. Ia langsung meletakan topi kesayangan nya di kepala gadis itu. "Titip sebentar." Ucapnya langsung berlari menuju perpustakaan.

Gadis cantik itu terdiam pelan lalu tersenyum sambil memegang topi milik kapten kapalnya itu. "Dasar Luffy."

......

"ROBINNNNN....." Suara teriakan sang kapten menggema hingga seluruh perpustakaan.

Gadis berambut hitam bermata biru itu langsung menoleh kearah asal suara bersama dengan seekor rusa yang imut ia berjalan ke arah pintu menghampiri kaptennya yang kini terengah-engah. "Sencho, ada apa?" Tanyanya.

Sang kapten langsung memegang bahu gadis itu dan berkata," Ajarkan aku membuat kincir angin dari kertas, tolong Robin ajarkan sekarang."

"Untuk apa kincir angin itu?" Tanya Robin bingung.

Luffy nama kapten bajak laut topi jerami itu terdiam lalu menunjuk seorang gadis yang masih setia memandang lautan dari jendela perpustakaan. "Karena Nami bersedih, aku....aku ingin menghibur nya. " Ucapnya kepada Robin.

Robin hanya tersenyum mengangguk. "Aku akan membantumu, pertama yang kita butuhkan ada kayu berukuran kecil dan kertas, Chopper bisa kau minta kepada Franky untuk membuatkan beberapa kayu kecil untuk kincir angin." Ucap Robin.

Dengan imutnya dokter kapal itu mengangguk menurut dan pergi melakukan seperti yang disuruh oleh Robin.

"Dan kapten, Kau membantuku untuk membuat kertasnya." Ucap Robin kembali.

.......

Sanji sang koki kapal berjalan dengan senangnya mengantarkan segelas jus jeruk yang merupakan minuman favorit navigator nya ini. Tapi senyumnya seketika hilang melihat navigator nya masih terdiam merenung menatap indahnya lautan.

"Nami-san, ini minumanmu." Ucap Sanji sambil memberikan jus buatannya kepada Nami.

"Arigato." Ucap Nami mengangguk.

"Maaf jika mengganggu, tapi apa yang membuatmu bersedih seperti ini Nami - san ?" Tanya Sang koki.

"Entahlah sepertinya aku rindu rumahku." Ucap sang navigator sambil meminum minumannya.

Sanji hanya terdiam, ia juga tak tahu cara menghibur gadis cantik di depannya ini. Matanya milik sang koki ini terfokus melihat topi jerami milik sang kapten telah bertengger di kepala milik sang navigator. "Kenapa topi milik Luffy ada padamu, Nami-san?" Tanyanya.

Seketika bibir cantik gadis itu melengkung tipis. "Luffy menitipkan nya padaku tadi." Ucapnya.

'Dia tersenyum.' batin Sanji.

Tiba-tiba saja bibir cantik milik gadis itu mengeluarkan suara tawa yang membuat sang koki bingung melihatnya. "Ada ap...."

"Hahahaha Kau konyol sekali Luffy, apa-apa an ini." Ucap Nami sambil menghapus air mata sedikit keluar dari permata indahnya.

Sang kapten hanya tersenyum senang melihat Navigator nya tertawa kembali. Ternyata ide memakai kincir angin dikepala nya merupakan ide yang bagus guna membuat sang Navigator tersenyum kembali.

"Nami ayo main kincir angin denganku." Ucap Sang kapten sambil menyerahkan kincir anginnya.

"Dengan senang hati, Kapten." Ucap Sang navigator sambil tersenyum manis.

......
The End
.....

Halo semua jumpa lagi dengan saya di one shot ini. Jujur saya membuat one shot ini karena saya kehabisan ide di trio monster. Jadi sambil menunggu ide saya kembali lagi, saya menulis di one shot saja.

Terimakasih telah menyukai cerita buatan saya selama ini.

Salam

ArazakuVya

Luffy x Nami oneshots collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang