Gugurnya daun menandakan bahwa musim telah memasuki musim gugur dan sebentar lagi akan musim dingin. Dipinggir jalan, banyak orang yang mengabadikan momen dimana daun mulai berwarna cokelat.
"Jungkook-ah, aku membutuhkan info lebih banyak tentang Jaemin, mengandalkan Bomin saja tidak cukup,"
"Ini kopi untukmu, yang tahu masalah ini hanya sepupuku saja. Coba hari ini kita menghampiri mereka,"
Jaehyun dan Jungkook memutuskan untuk pergi ke rumah sepupunya, sebenarnya semua sepupu Jungkook serumah jadi satu. Supaya saat mengkoordinir satu sama lain tidak lama.
"Jungkook-ah, siapa dia?"
"Oh, perkenalkan nama saya Jung Jaehyun, teman deket Jungkook,"
"Jadi ini yang ingin bertanya kepada kita?"
"Jadi akan ku beri tahu, dia Kim Seokjin, Hyung tertua kami. Hyung jenius, Kim Namjoon. Jung Hoseok Hyung, Kim Taehyung Hyung, Park Jimin Hyung,"
"Jadi, kau ingin bertanya apa," ucap Namjoon yang meletakkan kembali buku yang ia baca.
"Mencari sebuah informasi, mafia yang ada di negara ini dan negara lain. Karena, kalian sudah lama terjun di dunia seperti ini, aku yakin info kalian pun banyak,"
"Sebenarnya kita bisa memberikan info itu, tapi yang tahu hanya Yoongi. Sedangkan dia masih di villa yang ada di Daegu," kata Hyung tertua Kim.
"Kita telepon saja Yoongi Hyung, mudahkan,"
"Tidak semudah itu Jungkook-ah, dia tak ada ponsel. Sewaktu liburan itu saat di melempar ponselnya ke danau, sampai sekarang belum membelinya. Kita hanya bisa mengandalkan Taemin saja, karena tiap minggu dia selalu kesana untuk memberikan bahan pangan untuk Yoongi. Jadi, karena tidak tahu Taemin ada disana atau tidak, satu-satunya kalian harus ke Daegu,"
Jaehyun memijat pelipisnya, kerja seperti ini memang rumit, tapi mendapatkan info keluarga Shim lebih sulit. Kehidupan tentang Tuan Shim di Australia sangat tertutup, jadi sangat sulit. Hanya bisa mengandalkan mafia yang dekat dengan Tuan Shim.
"Kejadian Yoongi Hyung melempar ponsel sudah hampir tiga bulan, selama itu dia tak pakai ponsel. Jaehyun-ah, hari ini kita berangkat ke Daegu,"
"A-APA?! Barangku masih dirumah,"
"Ukuran baju kita tidak jauh beda kau tenang saja,"
"Bukan masalah baju, tapi bagaimana dengan pakaian dalam,"
"Kau pinjam aku saja mudahkan?"
Seluruh sepupu Jungkook tertawa melihat tingkah laku Jaehyun. Meminjam pakaian memang biasa, tapi meminjam pakaian dalam itu bukanlah hal yang biasa.
Setelah hal pemaksaan itu, Jaehyun hanya bisa pasrah dan mengikuti perkataan Jungkook. Mereka menyetir secara bergantian, karena jarak Seoul ke Daegu sangat jauh.
Karena, mereka sempat bermalam di sebuah motel di jalan sampai di tempat tujuan pagi.
Mereka melihat Yoongi duduk diatas kursi kayu dengan pemandangan sebuah danau yang indah dan ditemani api unggun.
"Yo, Jungkook-ah,"
"Taemin Hyung? Kau disini?"
"Seperti biasa aku mengantarkan makanan untuk Yoongi. Sampai sekarang dia tidak niatan untuk pulang ke Seoul hal itu menyiksa ku,"
"Jika kau tersiksa maka tidak usah datang lagi, aku bisa bercocok tanam dan berburu sendiri," sahut Yoongi.
"Kau kira sekarang masih zaman batu? Bercocok tanam sendiri, memburu hewan sendiri,"
"Jika seperti itu menurutmu, tidak usah mengeluh mengantarkan makanan disini. Lagi pula kau kemari hanya 2 minggu sekali bukan setiap hari,"
Taemin hanya bisa menghela napasnya, jika berdebat dengan Yoongi sampai tempat hidup ikan berubah pun akan ia tanggapi. Jaehyun yang melihat perkelahian antar saudara ini hanya bisa tersenyum walau ada rasa iri. Iri melihat kehangatan di keluarga Jungkook, mereka lengkap. Bertengkar hal kecil kemudian berbaikan lagi. Tidak seperti dia, adik kandungnya hingga sekarang entah dimana, hampir 14 tahun dia tak mendengar kabar tentang ibu dan adiknya.
Tapi, Jaehyun hanya merindukan adiknya. Bukan ibunya. Ibunya mengkhianati ayahnya hingga berakhir depresi dan melakukan bunuh diri, meninggalkan Jaehyun sendiri. Bahkan, polisi saat itu sudah memberikan kabar ke keluarga ibu Jaehyun, tapi mereka malah tertawa dan mengira hal itu adalah setingan belaka.
"Hey, anak muda tidak baik kau melamun kan sesuatu," ucap Taemin.
"Ah, mian Hyung. Aku hanya mengingat ada barang yang lupa aku bawa atau tidak,"
"Udara semakin dingin kalian bertiga cepat masuk,"
Yoongi meletakan kembali buku yang ia baca di lemari kayu berwarna cokelat tua.
"Tujuan kalian kesini untuk apa?"
"Tujuan ku kemari karena ingin mendapatkan info, mafia atau orang-orang yang terkenal di beberapa negara. Ayahku tak memberikan info, karena ia ingin aku mencari sendiri,"
"Hm, yang kau ucapkan benar, aku akan memberitahumu sebagai informan. Tapi ingat, ini rahasia,"
Yoongi berjalan dan menekan tombol seketika rak buku tadi berputar, kemudian ia masuk ke dalam mengajak Taemin, Jaehyun, dan Jungkook masuk.
Ruangan yang berisi buku-buku dan memgambil buku yang sangat tebal.
"Ada yang berasal dari Jepang, China, dan Thailand. Masih banyak sebenarnya, kau butuh yang mana?"
"Baik Hyung, tapi ada yang berasal langsung dari Australia tidak?"
"Aku hanya memberikan info ini, sisanya kau bisa mencari tahu dari mereka, ini kontak Yuta dan Winwin, katakan kau tahu dari Yoongi Hyung,"
"Ini juga, namanya Bambam dia berasal dari Thailand teman dia cukup banyak berasal dari Australia,"
"Jadi kalian disini akan menginap kan?"
Ucapan Taemin memecah suasana yang dingin berubah menjadi hangat lagi.
"Sudah masuk jam makan siang kalian duduk lah disana aku akan membuatkan makanan untuk kalian,"
Suasana di meja makan pun menjadi dingin lagi, Jungkook dan Jaehyun hanya bisa saling menatap melihat Yoongi duduk membawa buku dan melanjutkan membaca lagi.
"Yoongi Hyung, aku ingin bertanya kalian ini sepupu tapi marga kalian berbeda,"
"Sangat mudah walau sedikit membingungkan, jadi ayah Seokjin Hyung memiliki empat adik perempuan, mereka menikah memiliki kami," ucap Yoongi.
"Choi, Jeon, Min, Park, Kim, marga keluarga kalian sedangkan Taemin Hyung? Dia marga apa?"
"Marga dia Lee,"
Ucapan Yoongi membuat Jaehyun bingung, kenapa marga Taemin Hyung berbeda. Hal itu terlihat jelas dari wajah Jaehyun, Jungkook yang melihat ia paham jika Jaehyun tidak paham dan memperjelas perkataan Yoongi.
"Ah, Hyung jelaskan seperti ini. Jadi kakekku itu bermarga Kim, beliau memiliki empat putri dan seorang putra. Putra kakek ku, memiliki anak yaitu Seokjin Hyung, Namjoon Hyung, Taehyung Hyung. Sedangkan, empat putri kakekku menikah dengan seorang pria yang memiliki marga, Lee, Jeon, Park, Min. Sedangkan, Bomin bukan sepupu Hyung ku yang lain, tapi sepupuku. Ayah Bomin adalah adik ibuku, tapi Bomin akrab dengan Hyung yang lain. Paham? Memang rumit silsilah keluarga kami, yang penting bagiku mereka keluarga,"
"Baiklah aku paham maksudmu,"
Walau mereka saudara jauh, tapi mereka sangat akrab. Bisa saling bercanda tertawa, bahkan serasa kakak adikku bukan sepupu.
TBC.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin
FanfictionPerceraian kedua orang tua membuat Jaemin dan Jaehyun terpaksa berpisah sejak kecil. Kedua anak ini hidup memiliki takdir yang berbeda dan membuat pikiran mereka pun berbeda. Setelah dewasa, mereka dipertemukan dalam situasi yang tidak tepat.