2. 친구 - Friend

2.4K 193 13
                                    

Keeseokan pagi Bomin sudah mempersiapkan diri untuk mendekati seorang Jaemin, berteman dengan Jaemin lebih sulit dibanding mendekati para gadis. Kelas yang bertulisan 2-3, menjadi kelas yang terkenal semua siswanya sangat kaya.

"Pagi, Bomin-ah," sapa Hyunjun.

"Teman-teman mohon perhatiannya, bagi nama yang dipanggil silahkan maju," ucap Soobin sang ketua kelas.

"Astaga Pak Han tulisannya, pertama Jaemin. Kenapa lagi anak ini. Kedua, Bomin, ketahuan mabuk dimana sampai dipanggil,"

"Diem, lanjutin aja," kata Bomin.

"Ketiga, siapa ini. Hyun, Hyun-,"

"Dikelas kita banyak yang namanya Hyun. Nama pasaran," ucap gadis bernama Choi Lia.

"Hyunjun? Hyunjin? Hyunbin?"

"Hyunbin? Sejak kapan kita punya teman bernama Hyunbin? Bukankah itu aktor terkenal? Hyunjin ada dua, jika seperti ini mau mundur saja jadi ketua kelas, nama kalian semua mirip,"

"Kalo Kim Hyunjin, tidak mungkin anak perempuan sini tidak terlalu sering membuat ulah, antara Hwang Hyunjin dan Hyunjun. Kalian berdua, Hwang Hyunjin dan Hyunjun ikut ke ruangan Pak Han,"

Di dalam ruangan Pak Han, tidak hanya siswa yang dipanggil saja kena amuk pria paru baya itu, tapi Soobin pun kena. Karena, masih di dalam lingkup kelas dia tidak bisa mengkoordinir teman-temannya saat guru tidak ada di dalam kelas.

"Soobin-ah, kau ini siswa yang paling teladan, bagaimana kamu teledor hingga empat bocah berandalan ini keluar kelas?"

"Maaf pak, sewaktu saya menemani Han Jisung ke UKS, mereka keluar saat saya tidak di kelas. Karena, teman yang lain memiliki aktivitas sendiri, mereka kurang memerhatikan mereka Pak,"

"Kalian ini, apa tidak bosan membuat rekor menjadi siswa paling berandalan?"

"Tidak Pak," ucap Hyunjin, membuat orang dalam ruangan itu melihatnya secara intens.

"Hwang Hyunjin, liat saja kau di kelas nanti," bisik Soobin.

"Hey, empat berandalan panggil orang tua kalian kemari. Soobin, kembali ke kelas, mereka urusan saya,"

Hukuman yang Pak Han berikan cukup simpel, berlari mengelilingi lapangan hingga jam istirahat. Hyunjin dan Hyunjun memilih untuk beristirahat di kelas, sedangkan Bomin melihat arah kemana Jaemin pergi.

"Anak itu sendiri bagus, aku harus mendapatkan kesempatan ini,"

Bomin menghampiri Jaemin yang duduk sendirian di bawah pohon yang rindang.

"Ini minuman buat kamu,"

"Kau, siapa?"

"Na Jaemin, kau tak tahu aku. Kita hampir sekelas selama tiga tahun dan kau tak mengenal ku, bahkan tadi kita dalam satu ruangan yang sama,"

"Oh, kau siswa yang suka mabuk? Suka tidur dalam kelas,"

"Minum dulu, pasti haus,"

"Berikan alasan kenapa kamu memberikan minuman ini? Seorang Na Jaemin, tak ingin berutang budi kesiapapun,"

"Menjadi teman,"

"Teman? Selama aku bersekolah disini tak ada yang mengatakan itu, aku terima minuman ini, terima kasih,"

"Kenapa kau tak mau berbaur dengan yang lain? Padahal, mereka juga menyenangkan,"

"Aku hanya mempunyai teman, tapi mereka berasal dari sekolah yang berbeda. Mempunyai teman disini semuanya hanya melihat seberapa tebal dompetmu, sedangkan temanku yang di luar sana tidak. Mereka akrab denganku, karena memiliki hobi yang sama. Bermain game, balapan, dan aktivitas yang sering anak muda lakukan,"

BeginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang