20. 이 부분 - This Part

641 63 5
                                    

Mereka mengikuti alur yang dimainkan antara Jungkook dan Tuan Shim. Hingga ada telepon yang berasal dari Jungkook bahwa ia telah disekap oleh Tuan Shim dan anak buahnya. Tentu saja, Jaehyun panik. Akan tetapi, Tuan Jeon berkata bahwa semua itu hanya permainan mereka supaya Jaehyun terjebak.

Tuan Jeon berkata, "waktunya telah tiba ikuti saja alur mereka, sisanya urusanku."

Jaehyun mengendarai mobilnya dengan cepat, sesuai dengan maps yang diberikan oleh Jungkook atau siapa itu yang mengirimkannya lokasi Jungkook. Awal Jaehyun begitu percaya karena suara Jungkook seperti orang yang tersiksa dan suaranya terengah-engah.

Sesampainya disana Jaehyun hanya melihat sebuah pondok yang berada di tengah hutan. Lampu remang-remang seperti yang ada film. Jaehyun hanya bisa menghela nafas sebelum masuk kedalam pondok tersebut.

Baru saja ia memegang membuka pintu yang sudah rapuh termakan oleh usia tanpa ia kira ada seseorang yang menutup matanya menggunakan kain. Tentu saja Jaehyun memberontak namun ia kalah jumlah dan akhirnya pasrah.

Jaehyun merasa tubuhnya diikat oleh seseorang dan matanya masih tertutup. Saat ikatan itu sangat kuat ada yang membuka tutup kain yang membuat Jaehyun melihat yang ada disekitarnya.

"Jungkook.." lirih Jaehyun melihat temannya berdiri di sebelah Tuan Shim.

"Selamat datang temanku yang paling baik hahaha," ucap Jungkook.

Karena Jaehyun sudah mengerti ia hanya bisa tersenyum sinis.

"Liat siapa yang ku bawa untukmu,"

Terlihat ada Soobin, Jaemin, Bomin dan juga ibunya. Jaehyun pun kaget begitu pun mereka tak menyangka bahwa Jungkook bisa bekerja sama dengan Tuan Shim.

"Urusan mu dengan ku Kook bukan mereka,"

"Tapi mereka juga berurusan denganku dan Tuan Shim,"

"Hahahaha kau berusaha mencari kelemahan ku iya kan? Tanpa kau sadari aku juga tau kelemahan mu,"

"Diam!" Suara Tuan Shim menggelegar di pondok itu. Jaehyun semakin tertawa mungkin semua orang berpikir ia telah gila.

"Tuan Shim, aku juga tau kelemahanmu, Jake kan? Dia anak yang baik seperti mendiang istri mu,"

Tuan Shim datang dan menampar Jaehyun. Ia tetap tertawa melihat Tuan Shim panik.

"Dimana putraku?"

"Tenang dia baik-baik saja,"

Tanpa disadari Tuan Shim Jake berada ditangan Tuan Jeon. Ia sendiri datang dan menjelaskan kepada Tuan Jeon rencana ayahnya.

"Sialan!" Suara tamparan terdengar. Hingga sang ibu berteriak, "Shim bajingan jangan kau lukai putraku."

"Dan kau Jungkook, kematian siapa itu? Kakakmu adalah aku penyebabnya? Kau yakin? Kau tidak ingat malam itu siapa yang merengek kepada Hwayeon Hyung? Kau Kook, kau penyebabnya. Aku juga menyayangi kakak mu itu bahkan aku sudah menolaknya tapi kau? Dan sekarang kau mudah ditipu oleh seorang bajingan yang mengatakan bahwa aku penyebab masalahnya,"

"Apa?! Kau bohong, mana ada maling mengaku maling,"

"Ayo lah jangan menyangkal nya atau aku yakin di memori mu paling dalam ingatan malam itu,"

Jungkook mengacak-acak rambutnya ia terlihat frustrasi. Tuan Shim tahu bahwa Jungkook mulai goyah dan tidak fokus, ia pun juga mulai frustasi ia tidak percaya bahwa Jake berada di tangan Tuan Jeon.

"Kenapa? Kau tidak yakin jika Jake berada di tangan Tuan Jeon?"

Tuan Shim mengeluarkan ponselnya dan berusaha menelepon Jake, nihil. Telepon hanya bedering tapi tak kunjung dijawab.

Tuan Shim mencekik leher Jaehyun, "Dimana putraku? Atau kau ingin ibumu, adikmu, dan teman-temanmu mati?"

"SHIM!" Teriak Ibu Jaehyun.

"Aku sudah muak mengikuti maumu. Mantan suamiku meninggal karenamu, anak-anak ku berpisah itu karenamu. Bahkan kematian Isabel juga itu karena mu,"

"Kau tahu, Isabel ada teman pena ku, dia selalu bercerita bagaimana perilakumu kepadanya. Dia meninggal saat melahirkan Jake itu karena mu, dia selalu memendam semuanya hingga ia memiliki darah tinggi kau tau penyakit itu bisa berbahaya bagi ibu yang hamil,"

"Aku baru sadar ternyata Isabel itu mendiang istrimu setelah aku melihat foto yang ada digudang,"

"Cukup, sudah cukup berhenti kau menyalahkan kesalahan mu sendiri kepada orang lain,"

Tuan Shim dengan wajah memerah mendatangi Nyonya Na dan menamparnya. Jaemin yang melihat ibunya diperlakukan kasar, ia mendorong Tuan Shim akan tetapi kekuatan Jaemin dan Tuan Shim kalah telak. Ia di dorong hingga badannya menatap dinding yang terbuat dari kayu. Jaemin hanya bisa meringis kesakitan.

Suasana menjadi tidak terkendali, Jaehyun pun terlihat kebingungan. Ia bingung apa yang harus dilakukan karena semua ini tidak sesuai rencana. Tuan Shim menodongkan pistolnya kepada Jaemin.

"Hey, kau anak sialan kau sangat mirip dengan ayahmu seorang pecundang,"

Nyonya Na takut jika Tuan Shim menarik pelatuknya. Ia mendorong Tuan Shim hingga suara tembakan terdengar. Tembakan itu berasal dari pengawal Tuan Shim yang salah sasaran dan mengenai bagian kaki Tuan Shim, tentu saja karena kericuhan ini pengawal Tuan Shim masuk kedalam dan melihat apa yang terjadi dan menarik Nyonya Na.

Nyonya Na diikat disebelah Jaehyun, "Dasar kau wanita tidak tahu diri." Tuan Shim berusaha bangkit terlihat darah segar mengucur dari bagian betis kiri Tuan Shim.

Suasana sedikit terkendali, namun tanpa disadari oleh Tuan Shim ada sesuatu yang bergerak ke arah mereka.












Okey maaciw yang support cerita ini dr awal sampe akhir Maapkeun ngilang krn hectic 🥲👍Beberapa hari ini scroll tik tok ttg penerimaan mahasiswa sama masuk smp dan smaApapun hasilnya semoga jadi yang terbaik, kalo belum ketrima sesuai keinginan k...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Okey maaciw yang support cerita ini dr awal sampe akhir
Maapkeun ngilang krn hectic 🥲👍
Beberapa hari ini scroll tik tok ttg penerimaan mahasiswa sama masuk smp dan sma
Apapun hasilnya semoga jadi yang terbaik, kalo belum ketrima sesuai keinginan kita gpp Tuhan punya rencana lain
Entah nanti ttg akademik mu, temen²mu yg positif dan baik buat diri kalian.
Kecewa itu pasti bukan berarti kecewa kalian stuck disitu aja tapi kalian harus maju kedepan lop u

❤❤❤

TBC..

BeginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang