#4

919 107 0
                                    

enjoy!!! ^^













Akhirnya, Jimin berjalan untuk menuju ke apartement Taehyung.

Bagaimana lagi, taksi atau bus tidak ada yang lewat satupun. Ingin memesan kendaraan online, handphonenya sudah mati karena kehabisan baterai.

Tubuh mungilnya basah oleh keringat.

"Astaga, capek juga." Gumamnya.

Jimin berdiri kaku didepan pintu apartement Taehyung.

Tangannya yang akan terangkat untuk menekan bel harus terhenti, ragu.

Memejamkan mata dan menggigit pipi bagian dalamnya, Jimin memberanikan diri untuk menekan bel yang malah terkesan buru-buru.

Cklek

Jimin membuka mata dan menemukan Taehyung yang berdiri didepannya. Nafasnya tertahan.

"Masuk, cepet. Ada Yoongi di dalem."

Yoongi?

"A-ah i-iya." Gugup Jimin.

Dengan langkah kecil, Jimin pun mengikuti Taehyung yang sudah berjalan didepannya. Ternyata, Taehyung menuju dapur.

"Siapa yang datang?" tanya Yoongi.

Taehyung hanya menjawab dengan melirik Jimin.

Yoongi berdecak kesal, "Lo. Ternyata cukup berani ya nampakin muka didepan gue."

"Gu-gue—"

"Lo pasti ngira disini cuma ada Taehyung, kan? Terus lo bisa berdua-duaan, hm? Jangan mimpi!"

Jimin mengangkat wajahnya, baginya perkataan Yoongi sangat keterlaluan. Itu sangat menyakiti harga dirinya.

"Demi Tuhan, kak—"

"JANGAN PANGGIL GUE KAK! GUE BUKAN KAKAK LO! SEMUA ORANG JUGA NGGAK SUDI PUNYA ADEK KAYAK LO!" bentak Yoongi.

Jimin langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Hatinya mencelos.

Berusaha mengalihkan pandangan dan menulikan telinga, Jimin berlalu untuk menuju ruang tamu dengan raut datar.

Taehyung menatap punggung sempit itu sendu. Lalu beralih menatap Yoongi yang juga sedang menatapnya.

"Kak—"

"Aku nggak pernah main-main sama janjiku, Tae."

Taehyung menunduk dan mengepalkan tangannya kesal.

^^^

Jungkook berlari dikoridor rumah sakit seperti orang kesetanan. Hampir menabrak beberapa orang yang menyebabkan dirinya kena umpatan kekesalan. Tapi, Jungkook tidak peduli.

Kepalanya sekarang dipenuhi pikiran-pikiran negative tentang ayahnya. Dalam perjalanan tadi, Jungkook kembali mendapatkan telfon dari tantenya, kalau kondisi ayahnya memburuk.

"Tante!" panggil Junggkok.

"Kook? Sini duduk dulu." Ucap Tantenya menenangkan Jungkook yang sedang kalut tersebut.

"Ayah kenapa? Sekarang gimana?" pemuda yang memiliki gigi kelinci tersebut hampir terisak, matanya pun berkaca-kaca.

Tantenya-Jieun terlihat menghela nafas, "Waktu tante sama om bawa kesini tadi, ayah kamu cuma pingsan. Tapi, saat diperiksa tiba-tiba ayah kamu kejang."

Nafas Jungkook tercekat.

"Kata dokter, kemungkinan ayah kamu udah pingsan lumayan lama karena minum obat yang bukan anjuran dokter atau obat yang ber-overdosis tinggi."

ᴋᴏᴏᴋᴍɪɴ ɢꜱ (ᴇɴᴅ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang