#13

832 79 1
                                    


enjoyyy!!!








"Jungkook? Katanya kamu mau ngajakin pacar kamu kesini, kapan?"

Jungkook terkekeh, "Dia lagi sibuk banget, bun."

"Masa bunda cuma dikasih tau fotonya!" ucap Jaejoong merajuk.

"Nanti aku ajakin makan malam deh, gimana?"

"Dari dulu nanti malam-nanti malam terus!"

Jungkook tertawa lebar, "Beneran nanti malam, aku juga ngerasa bersalah akhir-akhir ini jarang bareng dia." Katanya dengan sedikit sendu.

Jaejoong menggeplak punggung lebar milik sang putra main-main, "Kenapa? Jangan dibikin nangis anak orang. Jangan kayak ayahmu, dulu suka bikin nangis bunda!" sindir Jaejoong.

Yunho yang dari tadi menyimak pembicaraan Bunda-Anak itu menyengir, "Jangan diinget-inget yang bikin sakit hati, bun."

"Iya-iya aku cuma bercanda."

Jungkook melihat keduanya dengan hangat.

Jungkook bahagia sekali!

Turut bersuka-suka, kook!

^^^

Jungkook bersiul ringan disepanjang koridor. Dipertengahan jalan bertemu Yugyeom dan Mingyu.

Keduanya menyengir lebar, "Mana ibu negara, kook? Jarang banget sama-sama. Udah putus ya?" tanya Yugyeom kurang ajar.

Mingyu cengar cengir, "Pasti udah. Gebet, ah."

"Gue bunuh dulu lo berdua! Bye."

"MAU KEMANA WOY?!"

"PACAR!!!"

^^^

"Jimin kemana?"

"Dia absen lah." Jawab Eunha santai.

Jungkook mengernyit "Kenapa?"

Sekarang ganti Eunha yang mengernyit, "Lo nggak tau?"

Jungkook menggeleng bingung, Eunha menyeringai, "Cari tau sendiri!"

Liburan keluarga lagi? Pikir Jungkook.

^^^

"Kemarin pagi-pagi buta ada kecelakaan pesawat." Kata Namjoon.

"Iya. Denger-denger salah satu penumpangnya orangtua mahasiswi sini." Lanjut Hoseok.

Yoongi dengan acuh bertanya, "Siapa?"

"Nggak tau juga."

^^^

Sedari kemarin, Jimin hanya diam mematung. Tidak beranjak kemana-mana. Pandangannya kosong.

Tiba-tiba siang hari ini, Jihoon datang. Seperti orang kesetanan, dia berteriak-teriak menyalahkan Jimin. Bahkan Guanlin-sang kekasih tidak diindahkan sama sekali. Jihoon benar-benar sedang kehilangan akal. Dia mendorong-dorong bahkan memukul dan menampar Jimin.

Sang kakak pun hanya diam, benar-benar pasrah. Pandangannya seolah mengatakan sekalian bunuh aku, cepat!

Guanlin yang tidak tega dengan Jimin. Gadis itu juga sama hancurnya! Jihoon masih memiliki papa tiri yang sempat mendekapnya, masih memiliki kekasih yang merangkulnya, teman-teman yang rela berbela sungkawa. Sedangkan Jimin?

ᴋᴏᴏᴋᴍɪɴ ɢꜱ (ᴇɴᴅ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang