Di pagi hari, Sua-Wonho-Siyeon-Jaehyun kembali beraktivitas seperti biasa. Diawali dengan berangkat ke kampus, disaat berada di ruangan pembelajaran semuanya fokus pada Dosen yang tengah menjelaskan materi. Hingga saat pembagian tugas, Dosen meminta untuk mengerjakan berkelompok dan kelompok itu hanya terdiri dari dua orang.
Salah satu mahasiswi bertanya mengenai pembagian kelompoknya dipilih secara acak atau tergantung keinginan mereka.
"Kalian pilih saja sendiri, yang terpenting tugas yang saya berikan akan dikerjakan dengan semaksimal mungkin." ucap Dosen memberikan jawaban kepada salah satu mahasiswi itu.
Mendengarnya, Sua dan Siyeon saling menoleh dan menatap seolah mereka sudah memberikan instruksi.
Saat makan siang, keduanya membahas tentang materi dan tugas yang akan dikerjakan.
"Hmm, bagaimana kalau kita mengerjakannya di apartment-ku? Disana aku juga memiliki banyak camilan dan makanan, jadi kita tidak usah banyak mengeluarkan uang."
"Dan ya, sekalian kita bisa menghabiskan waktu bersama kan?" lanjut Sua sembari berbisik.
Siyeon merasa malu dan tidak tahu harus membalasnya apa, dia hanya menganggukkan kepalanya untuk meresponnya.Selang beberapa saat, para kekasihnya datang menghampiri mereka.
"Apa yang sedang kalian bahas?" tanya Jaehyun sembari menyenggol lengan Siyeon lalu duduk di sampingnya.
"Kami sedang membahas tugas yang diberikan oleh Dosen." sahut Siyeon.
"Oh, biar aku tebak. Pasti tugasnya berkelompok." ujar Wonho yang sudah sedaritadi duduk di samping Sua.
"Heol, majayo. Bagaimana bisa kamu mengetahuinya? Apakah kamu seorang cenayang?" tanya Sua terkejut.
Wonho terkekeh keras mendengar ucapan kekasihnya.
"Aigo. Aku bisa menebaknya karena kalian duduk bersama disini dan sudah dipastikan kalau kalian satu kelompok."Semua orang yang berada disana terkekeh kecil sembari menggelengkan kepalanya.
Wonho memberitahukan bahwa dia ingin mengantar Sua ke apartment-nya tapi karena sepulang dari kampus dia ada pemotretan majalah, dia tidak bisa mengantarkannya.
"Gwaenchana, aku dan Siyeon bisa menaiki kendaraan umum." ucap Sua.
.
.
.
.Sepulang dari kampus, Wonho menunggu Sua di depan ruangannya. Saat Sua keluar, dia menghampirinya dan menahan lengannya lalu tiba-tiba mengecup bibirnya.
Sua membelakakan matanya terkejut, sampai dia hanya berdiam diri tidak merespon apapun.
"Semangat mengerjakan tugasnya ya, sayang." ucap Wonho sembari memberikan senyumannya.
"Oh, nee gomawo. Geundeu.."
"Hmm, nanti saja. Aku harus bergegas pergi, annyeong.." cela Wonho karena sepertinya dia sedikit terlambat, dia langsung berlarian menuju tempat parkir.
Siyeon terbengong melihat sikap Wonho kepada Sua, Jaehyun yang sudah berdiri lama dibelakangnya menghampirinya lalu mengecupnya seperti apa yang dilakukan oleh Wonho.
"Mwoya?"
Siyeon terkejut dengan tingkah Jaehyun yang tiba-tiba."Wae? Kamu melihat keromantisan Wonho dan Sua, dan wajahmu mengekspresikan seakan kamu juga menginginkannya. Makanya aku berikan saja kecupan untukmu." Siyeon hanya tersenyum kecil sembari menahan malu untuk merespon ucapan kekasihnya.
Wonho telah berada di studio photoshoot-nya. Dia terlihat sangat tampan dan gagah menggunakan jas berwarna hijau disertai dengan tambahan pakaian hitamnya.
Wonho dengan santai bisa merubah ekspresinya hanya dengan beberapa detik setelah photograph itu menekan tombol kameranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love [SUAYEON]
Fanfiction|𝐒𝐭𝐫𝐚𝐢𝐠𝐡𝐭 - 𝐍𝐨𝐭 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩| Sua dan Siyeon telah berteman lama sejak duduk di bangku menengah atas, bahkan keduanya kini telah memasuki pendidikan perguruan tinggi di Seoul National Universisty dan masuk di...