Seoul National University tengah mengadakan pesta perayaan untuk memberikan apresiasi bagi para mahasiswa/i sebagai bentuk terima kasih serta menambah rasa semangat dalam meraih keberhasilan dalam ujian-ujian yang dalam beberapa bulan lalu telah mereka laksanakan dengan baik.
Dua pasangan kekasih bersama dengan pasangannya masing-masing terlihat begitu akrab, mereka bersenang-senang sembari meminum wine dan sejenisnya, tidak lupa alunan musik ikut meriahkan pesta itu.
“Sayang, apakah kamu menikmati pesta ini?”
Wonho bertanya pada kekasihnya yang tengah menyenderkan kepalanya pada bahunya.“Hmm, aku sangat menikmatinya.” sahut Sua disertai dengan senyumannya.
Saat Wonho melihat beberapa teman lama yang satu kampus dengannya, dia bangkit lalu menghampiri mereka. Begitupun dengan Jaehyun, bahkan dia seakan lebih asyik bersenang-senang dan mengobrol bersama teman lamanya.
Sua dan Siyeon yang tadinya merasa happy dan enjoy, berbalik arah menjadi bosan dan menjenuhkan. Hingga keduanya memutuskan untuk keluar dari ruangan pesta itu, berjalan-jalan di sekitar taman kampus sembari saling bercerita mengenai keluh kesah mereka.
“Apa kamu tahu, Sua. Aku rasa Jaehyun telah sedikit berubah.”
“Berubah? Apa maksudmu? Bukankah selama ini kalian berdua begitu enjoy?”
“Entahlah, tapi saat aku benar-benar berada di situasi yang begitu terpuruk, ada saja halangan yang membuat Jaehyun tidak bisa mendengarkan keluh kesahku ataupun menemuiku.” ungkap Siyeon jujur.
Sua terdiam, dia tidak bisa berkata-kata lagi karena nyatanya dia juga mengalami hal serupa dengan Siyeon. Untuk saling bercerita lebih dalam lagi, Sua dan Siyeon masuk ke sebuah ruangan yang tidak jauh dari ruangan pesta.
Keduanya saling bercerita dengan diselingi meminum wine yang kelihatannya mereka mulai over dan mabuk. Baik Sua maupun Siyeon sudah saling mengingatkan agar berhenti minum, tapi karena pikiran dan perasaan mereka yang tengah kacau, mereka seakan tidak ingin berhenti dan ingin melampiaskannya malam itu juga.
Hingga saat suasana malam semakin mencengkam, sunyi nan gelap, keduanya lepas kendali. Sua secara tiba-tiba memeluk dan mencium teman lamanya yang sudah berteman sejak duduk di bangku menengah atas.
Siyeon terdiam dan sangat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Sua, rasanya menjijikan dan juga geli. Tapi, di satu sisi dia merasakan adanya sebuah sensasi yang berbeda, sensasi yang selama ini dia tidak pernah rasakan bahkan saat dirinya mencium atau berhubungan badan dengan Jaehyun, dia tidak merasakan sensasi ini. Beberapa detik kemudian, Siyeon tersadar akan apa yang Sua lakukan.
Semakin dirinya berdiam diri, Sua akan semakin melumat dan bahkan mengigit bibirnya. Perasaan Siyeon mulai membara, tanpa disadari dia perlahan membalas lumatan yang diberikan oleh Sua.
Keduanya mengakhiri lumatannya dan saling menoleh ke sisi yang berlawanan seolah mereka merasa malu.“Mianhae, Siyeon-ah. Aku tidak..” ucap Sua terbata.
“Gwaenchana, aku bisa menerimanya.”
Sua terkejut mendengar ucapan Siyeon, seakan dirinya mendapat kode hijau darinya.
Sua kembali berbicara dan bertanya.
“Siyeon-ah, bolehkah aku jujur kepadamu?”“Tentu, katakanlah.”
Sejenak Sua menarik napasnya dalam sembari memejamkan matanya, dia mencoba meyakinkan dirinya. “Selama aku berhubungan dengan Wonho, aku tidak merasakan sesuatu perasaan yang baru saja aku dapatkan saat kita melakukan itu. Entah kenapa, aku merasa sangat menyukainya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love [SUAYEON]
Fanfiction|𝐒𝐭𝐫𝐚𝐢𝐠𝐡𝐭 - 𝐍𝐨𝐭 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩| Sua dan Siyeon telah berteman lama sejak duduk di bangku menengah atas, bahkan keduanya kini telah memasuki pendidikan perguruan tinggi di Seoul National Universisty dan masuk di...