Di pagi hari, Sua dan Siyeon bangun dari tidurnya yang semalam keduanya telah melakukan aktivtas malamnya. Di sela-sela kesadaran yang masih belum terkumpul, Sua bermanja-manja pada bahu Siyeon dan sesekali memberikan kecupan singkat pada pipi kanannya.
“Sua, bagaimana jika Wonho dan Jaehyun mengetahui ini semua? Apakah mereka akan membenci kita?” tanya Siyeon dengan tatapan wajahnya khawatir.
“Jika mereka mencintai kita, kita pasti tidak akan dibenci, Siyeon. Asalkan kita selalu bersikap seperti biasa saja, jangan tunjukan sesuatu yang membuat mereka penasaran.”
“Tapi Sua, kalau dipikir-pikir baik Wonho ataupun Jaehyun cukup mahir dalam aktivitas sex. Lantas kenapa kita bisa seperti ini?”
Mendengarnya Sua merasa kesal karena Siyeon lagi-lagi membahas perihal itu padahal dirinya tadi malam sudah menjelaskan semuanya. Sua bangkit lalu terduduk diatas ranjang sembari menatap wajah Siyeon sinis.
“Kamu masih menanyakan perihal itu, lagi?! Baiklah, biar ku tegaskan. Kita bisa melakukan normal-sex, tapi itu rasanya akan berbeda dengan apa yang tadi malam kita lakukan. Dan kumohon, Siyeon. Jangan pernah bertanya lagi! aku sudah lelah mendengar dan menjawabnya. Kamu juga tahu Wonho tidak setiap waktu bisa bersamaku, dia pelatih Gym dan model juga. Begitupun dengan Jaehyun. Jika dalam waktu bersamaan kita menginginkan sentuhan mereka, tapi mereka sibuk, apakah kamu merasa kecewa? Tentu, bukan? Salah satu cara untuk membalaskan hawa nafsu kita adalah dengan cara yang kita lakukan ini.” ungkap Sua panjang dengan detail dan menyeluruh.
Siyeon mendekati Sua lalu memeluknya erat karena dirinya merasa bersalah karena sudah membuatnya menangis dan kecewa. “Maafkan aku, Sua. Uljima, aku berjanji tidak akan bertanya dan membahas perihal itu lagi.”
Sua memperat pelukan yang diberikan oleh Siyeon.Setelah menenangkan Sua, Siyeon beranjak memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.
Beberapa menit kemudian dia terkejut karena Sua tiba-tiba masuk dan memeluk tubuhnya dari belakang.“Biarkan aku ikut mandi bersam denganmu, Siyeon.” ucap Sua dengan nada yang sedikit masih merasa kecewa.
“Oh astaga, aku lupa mengunci pintunya. Bagaimana jika Sua meminta melakukan itu lagi?” gumam Siyeon bertanya-tanya.
“Kamu tidak usah khawatir, Siyeon. Aku tidak akan melakukan itu karena aku sedang tidak berada dalam mood yang bagus, aku hanya ingin mandi bersama denganmu saja.” sahut Sua seakan dirinya bisa membaca ucapan batin Siyeon.
Selesai mandi, Siyeon mendapatkan pesan singkat dari kekasihnya.
|Jung Jaehyun❤|
“Siyeon-ah, apakah kamu berada di rumah atau masih di apartment-Sua? Aku akan menjemputmu, jadi beritahu aku?”Beberapa detik setelahnya Siyeon membalas pesan itu.
|Lee Siyeon❤|
“Tadi malam aku lembur mengerjakan tugasnya, jadi aku tidur di apartment-Sua. Tapi kamu tidak usah menjemputku, aku dan Sua bisa berangkat sendiri. Lagipun jika kamu menjemputku kamu akan terlambat.”Siyeon berjalan menuju ruang tengah untuk membereskan beberapa buku dan perlengkapan lainnya.
“Siyeon-ah, hari ini aku akan mengendarai mobilku. Jadi kita tidak usah menunggu kendaraan umum.” Siyeon mengerutkan dahinya terheran karena selama yang dia tahu Sua tidak mempunyai mobil bahkan dia sama sekali tidak pernah melihat Sua mengendarai mobil.
“Tapi, kamu kan…”
“Aku sudah lama mempunyai mobil, Siyeon. Hanya saja aku malas untuk mengendarainya. tapi sekarang tidak lagi, kedua orangtuaku yang masih berada di New York selalu memaksaku untuk membawa mobil kemanapun.” ungkap Sua dengan penjelasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love [SUAYEON]
Fanfiction|𝐒𝐭𝐫𝐚𝐢𝐠𝐡𝐭 - 𝐍𝐨𝐭 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐢𝐠𝐡𝐭 𝐑𝐞𝐥𝐚𝐭𝐢𝐨𝐧𝐬𝐡𝐢𝐩| Sua dan Siyeon telah berteman lama sejak duduk di bangku menengah atas, bahkan keduanya kini telah memasuki pendidikan perguruan tinggi di Seoul National Universisty dan masuk di...