Part 11

1K 67 26
                                    

"Kenapa?" tanya Mona tanpa mengalihkan tatapannya dari Jeremy.

Jeremy menghembuskan nafas kasar, apa Mona tidak mengerti arti ucapannya tadi?

Tok... Tok... Tok.

Suara ketukan membuat keduanya terpaksa menghentikan pembicaraan mereka.

Jeremy dengan malas membuka pintu ruang kerjanya, terlihat Elsa berdiri dengan raut cemas.

"Mona, are you okay?" tanya Elsa yang langsung menghambur ke pelukan temannya.

"Aku baik-baik saja," ucap Mona.

"Semalam aku melihatmu lari di depan gedung flat ku." Elsa menatap Mona penuh tanya.

"Aku juga melihat seorang pria yang berdarah mengikuti mu." bisik Elsa pelan, tidak ingin boss mereka mendengar karena Jeremy sedang berada di ambang pintu menunggu mereka berbicara.

Mona membulatkan matanya, lalu beranjak dari kursi.

"Sir, aku akan mengganti seragam." Mona berpamitan lalu menarik tangan Elsa ke ruang ganti. Jeremy hanya menatap kedua pegawainya tanpa curiga apa topik pembicaraan mereka hingga terburu-buru keluar dari ruangannya. Jeremy mengira keduanya memang ingin mengganti seragam dan segera memulai pekerjaan.

"Apa yang kau katakan?" tanya Mona.

"Aku baru saja tiba di gedung flat saat itu dan melihatmu berlari kencang. Saat aku ingin memanggil mu, seorang pria menabrak ku. Dan tanpa sengaja aku melihat bahunya yang terluka." jelas Elsa.

"Bagaimana kau tahu dia mengikuti ku?" tanya Mona.

"Dia menyebutkan nama mu. Dia bilang kau jalang sialan," ucap Elsa pelan.

"Setelah itu sepertinya dia kembali ke arah gedung flat mu." tambah Elsa.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa pria itu?" tanya Elsa penasaran.

"Aku akan menceritakannya nanti. Sekarang kita harus bersiap, boss pasti sudah membuka toko." Mona membuka loker lalu mengambil seragam kerjanya. Elsa pun dengan terpaksa mengikuti Mona untuk mengganti pakaian lebih dulu, padahal hatinya sudah gatal sekali ingin tahu siapa pria yang mengejar Mona.

***

Mona dan Elsa sedang istirahat makan siang dan memilih duduk di dekat sudut mesin kasir.

"Jadi dia mantan kekasih mu?" Elsa membelakan matanya saat Mona menceritakan semua tentang masa lalunya.

Mona mengangguk dan tersenyum miris.

"Itu mengerikan." gumam Elsa pelan, menatap Mona dengan prihatin.

"Jadi sekarang kau tinggal di rumah boss?" tanya Elsa.

"Ssttt... Pelankan suaramu." Mona meletakkan telunjuknya dibibir, dia tidak ingin Jeremy mendengar kalau mereka.

Elsa tersenyum simpul seolah menggoda Mona.

"Sepertinya boss menyukai mu." celetuk Elsa.

"Hey! Itu mustahil." sela Mona dengan wajah merona.

"Dia menolongku karena aku pegawainya." sambung Mona.

"Tck. Apa kau tidak bisa melihat sikapnya selama ini? Aku bisa melihat bagaimana saat dia menatapmu, berbeda dengan caranya menatapku." Elsa berdecak sebal karena Mona benar-benar tidak tahu hal itu.

13. Monalisa (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang