Ting...
Lonceng pintu berbunyi, menandakan ada pengunjung yang masuk kedalam toko.
"Selamat datang, Nyonya." Sapa Mona dengan senyum ramah.
"Berikan aku dua paket besar ice cream vanilla dan cokelat," ucap seorang wanita seraya menunjuk buku menu kepada Mona.
"Baik, Nyonya. Totalnya 15$." Mona menyerahkan struk pembelian kepada wanita itu lalu menerima uang pembayaran. Setelah itu Mona menyiapkan pesanan ice creamnya.
"Terima kasih, silahkan datang kembali." Mona menyerahkan goodie bag yang berisi pesanan ice cream kepada wanita itu sembari tersenyum ramah.
Setelah wanita itu pergi, Mona memeriksa persediaan ice cream, memastikan kalau mereka tidak kehabisan stok. Sebentar lagi jam empat sore, jam pulang para pekerja kantor yang artinya akan banyak pelanggan yang datang kemari. Hari ini Mona menjaga toko sendirian, karena Elsa teman yang sama dengan shif nya tidak masuk bekerja karena sakit.
"Mona..." Panggil Jeremy, pria berusia 40 tahun yang merupakan pemilik toko ice cream 'Scott Delicious'.
"Iya, Sir." sahut Mona seraya menghampiri Jeremy yang berada di bagian dapur.
"Kalau kau lelah, kau bisa istirahat dan digantikan oleh Andi," ucap Jeremy tanpa melihat Mona, pria itu fokus mencairkan cokelat untuk bahan ice cream.
"Tidak apa-apa, Sir. Aku akan kembali ke meja kasir." Mona tersenyum tipis lalu berbalik meninggalkan dapur. Setelah Mona keluar dari dapur, barulah Jeremy mendongak, melihat punggung Mona yang sudah menghilang dibalik pintu.
"Aku bisa gila." keluh Jeremy sembari menghela nafas kasar.
"Ada apa boss?" tanya Andi yang muncul dibelakang Jeremy, pria muda itu baru saja selesai mencuci perabotan untuk membuat ice cream yang baru.
Jeremy hanya menggeleng.
Mona hendak kembali ke meja kasir, tapi dia berinisiatif merapikan kursi dan meja lebih dulu sebelum toko mereka kedatangan para pengunjung.
'Scott Delicious' adalah toko ice cream yang berada dipusat kota New York, tepatnya dikawasan Time Square. Toko itu sudah didirikan oleh orang tua Jeremy sejak 20 tahun lalu. Dan baru lima tahun ini Jeremy mengambil alih toko itu, kemudian mendesain ulang interior toko dengan warna terang dan ceria agar anak-anak yang datang merasa nyaman. Jeremy terinspirasi dari putrinya yang menyukai warna pelangi.
Toko itu cukup besar, bahkan dari kalangan selebriti seringkali mampir ke toko ice cream miliknya, bukan hanya karena suasana toko yang nyaman tapi rasa ice cream yang sangat lezat mampu membuat orang mengantri sampai berjam-jam.
Tepat pukul empat sore, para pengunjung mulai berdatangan dan semakin ramai saja. Mona berusaha menangani pesanan para pembeli satu per satu, tidak sedikitpun dia mengeluh lelah karena bekerja sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
13. Monalisa (THE END)
Romansa🔥 Mature Content 🔥 Spin off dari "Terjerat Cinta Brondong". ( Sudah terbit di Google Playstore, klik link yang ada di bio ya 👆) Monalisa Brown pernah mencintai dan dicintai. Percintaan yang biasanya selalu menyenangkan bagi orang lain, berubah me...