Part 14

1.1K 71 41
                                    

Itu hanya ciuman kilat, karena Jeremy langsung melepaskan tautan bibir mereka.

"Maafkan aku." Jeremy memejamkan matanya, tidak berani menatap wajah Mona saking malunya. Entah apa yang merasukinya, tadi hingga berani mencium Mona tanpa izin.

"Tidak apa-apa," ucap Mona pelan.

Mendengar kata-kata Mona, membuat Jeremy membuka matanya hingga kini mereka saling bertatapan.

"Aku akan masuk," seru Mona sekali lagi lalu berbalik membuka pintunya. Jeremy tidak bisa menahan diri lagi, jadi dia mengikuti Mona masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu.

Sedangkan Mona hanya menundukkan kepalanya karena malu.

"Memangnya apa yang akan terjadi hingga dia mengunci pintu kamar?" batin Mona.

Melihat sikap malu-malu Mona, membuat Jeremy melangkah lebih dekat dan menarik dagunya keatas.

Jeremy mendekatkan wajah mereka lalu mengecup bibir Mona dengan perlahan. Mona memberanikan diri untuk membalas ciuman dari Jeremy, hingga ciuman mereka semakin panas. Jeremy melumat bibir Mona dan melesakkan lidahnya kedalam rongga mulut Mona, lidah mereka saling bertautan dan saling bertukar saliva.

Mona mengalungkan tangannya ke leher Jeremy, sementara Jeremy memeluk pinggang Mona lebih erat. Keduanya pun melepaskan tautan bibir mereka, lalu saling bertatapan dengan nafas terengah-engah. Seolah mata mereka saling bicara, Jeremy membuka kaosnya hingga memperlihatkan dadanya yang bidang dan otot-otot perutnya yang indah. Membuat Mona menelan salivanya, karena tubuh Jeremy benar-benar terbentuk dengan indah.

Jeremy mengusap pipi Mona dengan lembut lalu mengecup dahinya turun ke mata, hidung, kedua pipi dan bibir, lalu beralih menyusuri leher Mona yang jenjang hingga ke tulang selangka nya.

"Aaahhh." Mona reflek memejamkan matanya, sudah lama sekali dia tidak mendapat sentuhan dari seorang pria.

Tangan Jeremy perlahan membuka resleting gaun Mona hingga meloloskannya ke bawah. Lalu jemarinya dengan terampil membuka kaitan bra Mona, membuat dua gundukan kenyal milik Mona menggantung dengan sempurna.

"Kau sangat cantik." bisik Jeremy dengan takjub, tubuh Mona benar-benar indah dan menggoda. Jeremy bisa merasakan kejantanan berdenyut hanya dengan melihat tubuh Mona yang masih tertutupi bagian intinya.

Wajah Mona merona, baru kali ini dia mendapat pujian seperti itu. Selama bersama Paul tidak sekalipun mantan kekasihnya memberi pujian, Paul hanya menidurinya dengan kasar dan memuaskan nafsunya saja.

Jeremy mengangkat tubuh Mona keatas tempat tidur dan meletakkannya dengan perlahan.

Sial! Seharusnya tadi dia membawa Mona ke kamarnya saja karena kamar Mona terlalu sempit dan tempat tidurnya juga berukuran kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sial! Seharusnya tadi dia membawa Mona ke kamarnya saja karena kamar Mona terlalu sempit dan tempat tidurnya juga berukuran kecil. Tapi itu semua tidak masalah, keduanya sudah dibutakan oleh gairah.

13. Monalisa (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang