Chapter 55

415 31 6
                                    

Hai para Readers...
Gimana udah baca part 72-73 kan?
Aku harap kalian baca dulu biar gk bingung sama cerita gw ini:v

Sebelum membaca lebih baik kalian vote dulu, oke aku hitung sampe 3.
1

2

3

Udah?
Oke makasih

Happy reading!

Ruangan bernuansa sederhana, dan bau obat yang menyeruak memasuki indra penciuman Adit yang sedang duduk memandangi sesosok wanita yang sudah terbaring ntah berapa lama.
Rupanya ia lebih suka menutup matanya dari pada terus-terusan melihat kenyataan yang ia dapat setiap harinya.

"Cepat sadar sayang, sudah 3 bulan kamu tidur terus apa kamu gk cape?" Tanya Adit sambil terus memandangi Karla yang makin hari makin pucat dan kurus.

"Permisi mas, boleh saya periksa keadaan pasien " seseorang ber jas putih sambil membawa stetoskop di tangan nya.

Adit bangkit dari duduk nya lalu mempersilahkan dokter muda untuk memeriksa tubuh Karla.
"Dimana keluarga pasien?" Tanya nya

"Mereka lagi makan di kantin dok"

"Nanti suruh mereka ke ruangan saya, baik saya permisi dan maaf mengganggu waktunya" Pamit dokter itu dengan sopan

Adit kembali duduk menunggu dan terus menunggu sampai Karla sadar. Walaupun itu harus memakan waktu yang lama, ia harap penantian nya ini tidak sia-sia.

*****

Air sungai mengalir jernih menampakan bebatuan di bawah nya,  burung merpati terbang bebas di atas sana, dan bunga-bunga bermekaran.

Adit kini duduk sambil memandangi ikan-ikan yang sedang berenang di dalam sungai di bawah nya.
"Adit" merasa dirinya terpanggil pun ia menoleh pada sumber suara.

Seseorang wanita berbaju putih dengan senyum manis di bibir ranum nya
Senyuman itu adalah senyuman yang selama ini Adit rindukan.

"Karla" Adit berbalik memandang wanita cantik yang selalu ia tunggu-tunggu kesadaran nya

"Aku pamit pergi ya, kamu jaga diri baik-baik titip ayah sama bunda dan salamin buat mamah papah kamu, terimakasih atas semua yang kamu ajarkan ke aku, proses pendewasaan yang ternyata cukup sulit. Tugas aku udah selesai aku pergi ya," Karla berbalik seraya tersenyum melihat Adit yang terus-terusan meneteskan air mata.

"Tunggu  kamu mau kemana aku ikut, aku gk mau kehilangan kamu lagi" Adit berlari mengejar Karla yang semakin jauh tanpa memperdulikan kakinya  yang terluka dan terus mengeluarkan darah akibat duri dari bunga yang berserakan.

Seolah tuli Karla terus-terusan berjalan memasuki pintu bercahaya dan perlahan bayangan Karla menghilangan di balik pintu bercahaya itu.
Air mata Adit jatuh membasahi kedua pipi nya.
"Karlaaaaa" Adit membuka matanya ternyata ini cuma mimpinya.
Adit yang kini sedang di kantin rumah sakit ia tertidur akibat semaleman begadang nungguin Karla.
Ia berjalan untuk kembali ke ruang rawat Karla dan memastikan bahwa Karla masi ada di sana.
Mimpi itu membuat Adit semakin takut akan kehilangan Karla.

Adit membuka knop pintu ruang rawat Karla dan masi sama.
Karla tidak mau membuka matanya, jadi siapa yang egois disini? Karla yang tidak memperdulikan semua orang yang menunggunya atau Adit yang sudah berkali-kali menyakitinya?

"Dit makan dulu nih" mamah datang sambil membawa semangkuk bubur ayam kesukaan Adit

"Nanti aja ya mah,"

"Mau nanti kapan? Kamu udah 1 minggu gk makan, nanti kamu bakal sakit, kalau kamu sakit nanti siapa yang jagain Karla dan kalau kamu sakit nanti pas Karla sadar kamu gk tau loh" bujuk mamah

Tomboy girl vs Cool boy  [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang