Chapter 31

510 38 0
                                    

Author pov

Malam ini Adit sangat bingung untuk memilih baju yang cocok untuk dirinya.

"Nah, ini cocok deh" tunjuk nya pada salah satu baju yang ada di lemari gantung miliknya.

Adit bersiap mengganti baju lalu memakai minyak wangi untuk menambah cool penampilan nya.

"Gara-gara lu La, gw jadi kek gini"ucap Adit dalam hati.

Adit berjalan menuruni tangga dan mencari ibu nya.

"Mahh!!" Teriak Adit.

"Maaf den, nyonya baru aja pergi sama mas Arlan" ucap ART Adit.

"Oh, ywd bi makasih ya" Adit melangkah menuju garasi untuk mengambil mobil lalu membawa mobil nya keluar dari perataran rumah mewah milik nya.

Sesampainya di rumah Karla, Adit turun dengan perasaan yang berkemacuk dan tak tenang.
Apa ia harus balik lagi dan membatalkan acara malam ini?
Tapi ia tidak mau di bilang pengecut karna di sisi lain ia malu dan gengsi di sisi lain ia begitu mencintai anak gadis pemilik rumah ini.

Ketika hendak mengetuk, tiba-tiba pintu rumah itu sudah terbuka dan menampakan gadis remaja yang begitu cantik dengan setelan OTD nya.

Grogi dan malu bukan:v

"Ehem, udah?" Tanya Adit, ia berusaha untuk tetap cool dan menjaga image nya huft...

"Udah" jawab Karla.

"Ayok," ajak Adit.

Mereka berdua berjalan menuju mobil.
Adit membukakan pintu mobil untuk Karla.

"Perlakuan macam apa ini?" Batin Karla.

Adit melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang.
Tidak ada percakapan di dalam mobil hanya ada suara musik yang di nyalakan Adit.

Sesampainya di tempat tujuan, mereka turun bersama-sama.
Disana banyak pasangan yang sedang berpacaran ataupun hanya untuk melewati taman itu saja.

Adit menggandeng tangan Karla, tapi aneh kali ini Karla tidak berontak seperti biasanya.
Adit membawa Karla ke salah satu bangku taman yang kosong di dekat danau.
Tiba-tiba Adit menggenggam tangan Karla yang membuat sang emupu terkejut.

"La, gw mohon kasih celah hati lu sedikit buat gw, gw janji bakal bahagiain lu, gw sayang ama lu..." ucapan Adit terhenti sebentar karna Adit sangat grogi.

"Lu mau gk jadi pacar gw?" Tanya Adit tothe point.

Karla ragu satu sisi ia trauma akan masalalu nya dan satu sisi ia kasian pada Adit.
Toh kan dia jalanin ama Adit bukan ama Adam, beda orang mungkin beda perjalanan.

"I-iya gw mau" jawab Karla sambil menunduk.

Adit bangkit lalu mengusap kepala Karla.
"Lu tenang aja, gw bakal jagain lu kapan pun dan dimana pun" pinta Adit.

Karla hanya diam, badan nya seolah membeku dan tak percaya.
Musuh bebuyutan nya kini menjadi pacar nya dan mungkin akan menjadi teman hidup nya.

"Kenapa bengong?" Tanya Adit.

"Gpp" mata Karla melihat sekeliling taman dan mata tajam Karla menemukan penjual ice cream di samping pohon rindang.

"Owh mau ice cream ya" ucap Adit

"Ayok" Sambung Adit sambil menarik tangan Karla.

"Mas ice cream coklat 2" pesan Adit.

"Eh lu main pesen-pesen aja" sewot Karla.

"Ga usah pilih-pilih sama aja intinya ice cream kan?"

"Ywd iya" pasrah Karla.

"Ini mas" Adit menyodorkan uang 50k kepada mas penjual ice crean tersebut.

Karla dan Adit memakan ice cream sambil sesekali becanda.
Dengan awalan Adit menyolek hidung Karla dengan ice cream dan Karla pun tak tinggal diam ia membalas di jidat Adit membuat garis lintang yg panjang.

"Eh, kita kan udah jadian, jadi lu harus dengerin apa yang gw omongin" ucap Adit tegas.

"Iya iya"

Bersambung...

Tomboy girl vs Cool boy  [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang