Chapter 56

478 29 6
                                    

"Adit ke kantin dulu ya mah," Adit melenggang pergi dengan perasaan senang campur haru, karna menunggu nya kali ini tidak sia-sia.

Dengan menenteng plastik di tangan nya, Adit berjalan ria menyusuri lorong rumah sakit yang sepi.
Ia melihat orang sedang menangis tersedu-sedu di pojokan.
Ia memperhatikan ternyata itu seorang laki-laki yang ia dengar ceritanya menangisi kepergian wanitanya yang sudah ia sia-siakan kesabaran nya.

Adit kembali berjalan menuju kamar Karla.
Tampak sepi dari luar, mungkin semua ke masjid.
Mata Adit membulat mencari keberadaan Karla, dimana dia sekarang kenapa dia tidak ada di kamarnya.
Rasa ingin menghubungi mamah nya tidak mungkin, karna saat ini mamah nya sedang shalat dan Adit tak mau menunggunya.
Adit berjalan keluar mencari suster yang menangani Karla, namun tetap saja tidak ia temukan.
Ada selintas fikiran untuk mencari ke ruang operasi tapi tidak mungkin.
"Adit" suara yang tak asing bagi Adit masuk melalui indra pendengaran nya, ia sontak bahagia melihat wanita yang terduduk di kursi roda dengan infusan yang masi setia bertengger di tangan nya.

"Kamu dari mana?" Tanya Adit

"Dari taman"

"Maaf mas, pasien harus segera di pasang alat medis lagi untuk mencegah hal yang tidak di ingin kan terjadi" ucap suster yang berada di belakang Karla

"Oh baik sus," suter itu masuk bersama Karla dan Adit menunggunya sampai suster itu mempersilahkan Adit masuk untuk menemani Karla.

"Loh dit kenapa di luar?" Tanya mamahnya

"Karla lago di pasangin alat di dalam mah, Adit gk di bolehin masuk" jawab nya

"Sudah selesai dok?" Tanya Kevin

"Sudah mas, kalian sudah boleh menjenguk pasien sekarang, saya permisi" Suster itu melenggang pergi membawa catatan di tangan nya.

Adit masuk terlebih dahulu untuk berpamitan jika dia ingin melakukan kewajiban nya.

"Aku mau sholat dulu ya," ucap Adit dan di beri anggukan oleh Karla.

Adit keluar menuju masjid yang berada dalam rumah sakit ini.
Tidak terlalu ramai hanya ada 3 orang saja disana, Adit mengambil wudhu terlebih dahulu sebelum mengerjakan kewajiban nya.
Setelah itu ia melangkah memasuki pintu yang terbuat dari kaca dan menggelar sajadah nya.
Di mulai dari takbir dan Rakaat pertama hingga selesai, Adit melakukan nya dengan khusyu semata-mata untuk berbincang dengan tuhan nya.

Selesai berdoa Adit hendak melipat sejadahnya tapi ia urungkan saat melihat perempuan berbaju putih khas rumah sakit tempatnya di rawat sekarang dan di tangan kanan nya memegangi botol infusan duduk di samping nya tanpa mengenakan kursi roda.

Bagaimana bisa Karla sampai sini tanpa ada yang mengantarnya Batin Adit.

"Makasih ya udah selalu ada buat aku sampai titik ini kamu mau nungguin aku, aku tau semuanya saat bunda cerita beberapa jam yang lalu, aku sayang sama kamu" Karla memeluk tubuh Adit yang masi bingung.
Adit menyungging senyum penuh haru akhirnya ia bisa merengkuh raga yang selama ini ia rindukan.

"Aku gk ada niat buat ninggalin kamu, tapi tuhan lebih sayang sama aku"

"Aku janji gk akan ulang kesalahan lagi, aku mau kamu gk akan pergi lagi" ucap Adit

"Aku gk pergi, aku ada disini di hati kamu dan di hati semua orang, aku akan bawa cinta ini sampai keabadian, aku menepati janji tidak ada yang akan ganti posisi kamu disana, aku akan tunggu kamu sampai di depan pintu itu, pintu dimana kita akan di pertemukan kembali menuju keabadian" ucapan Karla membuat Adit bingung, maksud pintu keabadian itu apa? Dan di hati? Apa Karla akan pamit pada dunia? Argh tidak, tidak mungkin.

Tomboy girl vs Cool boy  [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang