Part 2 || You?

595 93 6
                                    

🎧 Loco, Punch - 'Say Yes'

•••~~•••

Di cafe

"Dahyun, kita pergi sekarang aja ya... Kalo terlambat banget, nanti aku nggak enak jadinya."ajak Sana kepada Dahyun yang tengah mengelap bibirnya menggunakan tissue setelah minum hot choco cream.

Dahyun mengangguk dan mengambil kunci mobilnya dari atas meja sembari berdiri.

Sana mengajak Dahyun agar segera bergegas beranjak dari cafe. Jam sudah menunjukkan pukul 12.05, Sana khawatir kalau nanti jalanan macet dan tidak bisa bertemu orang tua Dahyun di klinik. Ya, orang tua Dahyun merupakan pemilik dari salah satu klinik besar di Busan. Sana ingin bertemu papa Dahyun karena Sana juga merupakan seorang dokter di sebuah rumah sakit besar di Jepang, namun setelah pindah ke Korea, Sana belum mendapat tempat yang cocok untuknya jadi masih menganggur.

Kebetulan ia bertemu teman lamanya sewaktu ia berkuliah di Canada, siapa lagi kalau bukan Dahyun. Papa Dahyun yang juga mengenal Sana dan akhirnya menawarkan untuk bekerja di kliniknya. Besok merupakan hari pertamanya jadi dia ingin menemui papa Dahyun untuk menyapa sekaligus berterima kasih.

-

-

Disisi lain Tzuyu nampak kesal karena ponselnya belum bisa dinyalakan. Ia segera menggoes sepedanya menuju kampus untuk mengantarkan tugas. Mobil? Tentu ada, tapi dia enggan menggunakannya.

Skip perjalanan

"Ehhh... Itu Tzuyu!"kata seseorang sambil menunjuk sosok pria jangkung yang memarkirkan sepedanya sambil melepas earphone.

"YODA!" Panggil orang itu dan sontak membuat Tzuyu kaget dan berjalan mendekati mereka.

"Apa dah teriak-teriak gak jelas, kan udah gua bilang jangan panggil gua Yoda anymore!"

"Ehehe, maaf-maaf. Lagian gua sama Sehun kaget tiba-tiba lu disini." kata Jeongyeon sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Oiya, emang lu gak praktek di klinik? Kan bukan jadwal kuliah."tanya Sehun penasaran.

"Ntaran, ini mau nganter tugas doang. Habis tu cabut deh. Ya udah gua duluan ya biar gak kelamaan."

"Btw, kemana aja di telp kagak nyambung?" Jeongyeon kembali bertanya.

"Hp gua wafat. Ntar kalo dah bener, gua kabarin deh. Bye!" Tzuyu berlari meninggalkan kedua temannya.

"Mangat Tzu!" Teriak Sehun yang dibalas lambaian tangan Tzuyu.

.

.



Sana POV

Saat ini aku berada di parkiran sambil menunggu Dahyun yang tengah menghubungi papanya. Aku terus memandangi pria di depanku itu dari dalam mobil. Jujur, aku merasa sangat beruntung berteman dengannya. Andai kata tidak ada dia, mungkin aku akan kesulitan dapat pekerjaan.

"San, kajja! papa sudah menunggu didalam."

Aku pun keluar dari mobil dan berjalan duluan menuju dalam klinik.
Saat aku memasuki pintu kaca klinik itu, seseorang sudah berdiri di depanku sambil tersenyum.

"Sana-chan, apa kabar?" tanya pria paruh baya itu sambil merentangkan kedua tangannya.

Aku berlari dan mendarat pada pelukannya.

Don't Forget The Memories [SatTzu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang