🎧 Soyou - Miss You
•••
Pagi ini, Tzuyu membuka matanya di tempat yang asing. Ia mengerjapkan matanya hingga tersadar. Tzuyu menguap sembari meregangkan tubuhnya. Ntah kenapa, rasanya hari ini kepalanya pusing sekali.
Ia mengecek jam di ponselnya dan langsung beranjak ke kamar mandi. Ia sungguh lupa mematikan mode pesawat sedari kemarin.
Setelah mandi, Tzuyu bersiap dengan setelan kemeja abu mudanya dan jas senada tanpa mengenakan dasi. Ia meraih ponsel yang telah dicharge dan memasukkan kedalam saku. Ia terbiasa hanya membawa ponsel dan kartu untuk digunakan transaksi.
Tzuyu menemui Hana yang telah menunggu di lobby, hari ini mereka akan menghadiri pertemuan bisnis dengan kolega di Taiwan.
.
.
Sedari tadi Sana nampak gelisah menatap kaca di toilet rumah sakit. Hari ini ia ditugaskan menggantikan Tzuyu untuk pertemuan rutin. Namun, sejak pagi tadi, Tzuyu belum membalas pesannya. Ia jadi bingung harus bagaimana.
"Dasar ngga bertanggung jawab! Bisa-bisanya dia ngga ninggalin apapun buat pertemuan hari ini." Sana menggertak. Sungguh sial, baru saja ia merasa tenang karena tugasnya berkurang. Ternyata dokter Tzuyu itu sudah mempersiapkan tugas yang lebih buruk.
Sejujurnya saat ini Tzuyu lupa bahwa ada studi kasus di Seoul. Yang ia ingat hanya menitipkan semua pekerjaan nya di rumah sakit kepada Sana.
Sana hampir menangis saat tiba-tiba ponselnya berdering. Dengan menahan kesal, ia mengangkatnya.
'Halo, San!'
"Dari mana aja sih? Kok baru jawab?! Lu masih punya tanggung jawab disini! Jangan ngilang seenaknya!"
'Lho, apaan sih? Kan gw udh bilang, GW ADA PERTEMUAN BISNIS, dr.MINATOZAKI SANA. Sembarangan nuduh gw ngga bertanggung jawab.'
"Lo lupa kalo punya jadwal studi kasus disini? Terus dengan entengnya lu limpahkan semua ke gw tanpa ngomong atau kasih bahan sebelumnya! Lo pikir gw babu?"
'Astaga, San. Sorry-sorry. Gw minta maaf, gw bener-bener kelupaan.'
"..."
'Gini deh, lu ambil bahan di komputer di ruangan gw. PW nya 240397. Buka documents, nanti cari aja file judulnya studi kasus bedah no.37, terus salin ke diska lepas dan kasih ke dr.Park untuk presentasi. Sekali lagi maaf ya, gw otw meeting. Bye!'
Tzuyu memutus sepihak sambungan teleponnya. Sana lagi-lagi hanya bisa menghela, moodnya sudah hancur. Ia segera bergegas ke ruangan Tzuyu.Ia memasuki ruangan nuansa minimalis itu dengan ragu. 'ngga apa-apa kan ya? Kan dia yang suruh juga.' batinnya mulai menyalakan layar monitor dan memasukkan password nya.
Ia membuka folder yang dimaksud dan menyalin nya.
Saat hendak menutup folder, matanya tertuju pada sebuah file bertuliskan 'don't forget the memories'.
Memang dasarnya Sana yang ber keingintahuan tinggi, ia tergiur untuk melihat-lihat sedikit isi filenya. Walaupun ia tahu itu salah, tapi rasa penasaran mendorongnya bertindak lebih jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Forget The Memories [SatTzu]
Teen Fiction⚜️Revisi on going⚜️ (maybe revisi take affect ke ending) Baca aja ya gengs :) M: 17-12-2020 S: 03-04-2021 Happy reading 🥉#7 - satzu 26012021